Don't Say Goodbye

416 16 7
                                    

Fanfiction ini terinspirasi dari lagu "Love Again" by Girl's Day.

__________

So baby don't say goodbye
Turn things back to the beginning
Don't say goodbye
What do I do without you?

Aku.. Pie..

Iya, aku Pie, Pie Mindara.

Entah kenapa aku lupa namaku sendiri saat melintasi terminal ini. Terminal bis kota yang sering ku tumpangi saat kuliah dulu.

Terlalu banyak kenangan, aku tak boleh berlama-lama disini. Lihat saja, air mataku mulai berlinangan tanpa sebab.

"Ahh, apa-apaan sih aku ini! Orangnya tak ada! Orangnya tak ada!" Aku berlari sambil teriak seperti itu, membuat orang-orang melihatku dengan aneh.

Semakin cepat aku berlari, semakin deras air mataku mengalir. Perasaan ini terlalu kuat dan aku tak bisa menghalaunya!

Padahal hari-hari itu telah lalu, hampir bertahun-tahun lamanya. Tapi tetap saja...

___

"Aku pulang!" Seruku sambil membuka pintu rumah. Kulihat mamaku sedang memasak di dapur. Rumahku hanyalah rumah biasa, sekali buka pintu depan, langsung terlihat semua isinya.

"Ah, Pie! Kau basah kuyup! Kau tak bawa payung lagi?" Kata mama sembari berlari menghampiriku. Ia pegang kepalaku yang basah dengan penuh kasih sayang, perasaan khawatir terpancar dari matanya.

"Aku tak apa-apa mama, jangan khawatir!" Kataku sambil tersenyum semanis mungkin untuk membuatnya percaya.

Mama menatapku.
"Matamu sembab, kurang tidur kah? Terlalu banyak lihat layar kah?" Katanya lagi.

Ah, mama menyadarinya, untung saja aku basah karena hujan, jadi air mataku tersamarkan.

"Atau menangis?" Lanjutnya. Aku terbelalak, dadaku juga tercekat. Jangan membuat aku mengingat kenangan yang aku tangisi tadi!

"Ah mama ini. Aku baik-baik saja, percayalah." Ku kecup pipi mama, berharap ia tak akan menanyaiku lebih lanjut lagi.

"Aku percaya nak, tolong jaga dirimu. Kau anak semata wayangku, yang tersisa dari keluarga kecil kita." Tiba-tiba mama memelukku erat. Ah.. Ia juga mengatakan ini saat itu. Kalimatnya sama persis.

"Ma, kau akan ikut basah jika kau memelukku seperti ini." Kataku.

"Ah iya." Dengan segera ia melepaskan pelukannya.

"Setelah kau mandi aku janji makanannya sudah siap."

"Terimakasih ma"

"Tentu sayang, aku mencintaimu."

"Aku juga mencintaimu." Jawabku sambil berlalu.

Betapa nikmatnya begitu dicintai seseorang.. Seseorang yang kita cintai juga. Andai saja kisah cintaku semudah aku dan mama yang saling mencintai.

Ahh tidak tidak... Jangan bicarakan cinta. Kisah cintaku miris, tak seindah kata cinta yang orang-orang pikir menyenangkan. Kisahku jauh dari kata menyenangkan.

Aku tak mau membicarakannya, nanti aku menangis lagi.

Cklek

"Apa kubilang, sudah siap saat kau selesai mandi kan?" Ucap mama bahagia. Aku pun balas tersenyum.

"Mamaku yang terbaik."

"Tentu saja!" Kata mama menyombongkan diri.

Tapi memang benar sih, kalau tak ada mama, mau jadi apa aku ini. Apalagi setelah ia meninggalkan aku.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 29, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

A Little DramaWhere stories live. Discover now