Dua Puluh

3.1K 93 0
                                    

Jangan menagis

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jangan menagis

~Raka Satra Alvaro

->Selamat Membaca<-

Raka meminum minumanya dengan menyenderkan badannya di dinding rumah orang, "Awas!" ucap seseorang dengan lantang membuat Raka menatap orang itu, "Di atas!" ucap orang itu menunjuk atas Rachel.

Raka mengikuti arah jari orang itu, Raka langsung berlari mendekati Rachel. Saat berlari Raka melihat Rachel mendorong Aliza. Raka berfikir kalau dia lari dengan Rachel dia dan Rachel bisa tertimpa besi itu, kalau dia dorong Rachel, Rachel juga akan tetap tertimpa.

Sampai di depan Rachel Raka langsung mendorong Rachel, Rachel yang sebelumnya berjongkok terjatuh menjadi tidur dengan Raka di atasnya. Raka menahan badannya dengan tangannya tepat saat besi-besi itu mengenai punggung Raka.

Rachel yang melihat Raka terkena besi hanya bisa menatap Raka dengan menagis dan berusaha menutupi kepala Raka dengan kedua tanganya. Hingga besi terakhir mengenai punggung Raka yang membuat Raka tidak sadarkan diri dan menindihi Rachel.

Rachel mendorong Raka ke sampingnya, "Raka!" ucap Rachel mengoyangkan badan Raka dan menepuk pipinya.

Orang-orang mendekati mereka, Edo yang melihat keributan mendekati mereka, saat melihat Rachel menagis dengan seorang pria di hadapannya langsung berjongkok di samping Rachel, "Kakak kenapa nangis?" tanya Edo menatap pria yang ada di hadapannya.

Aliza yang melihat kejadiannya ikut mengoyangkan badan Raka, "Kak!" ucap Aliza dengan khawatir.

Rachel menatap Edo, "Kakak pulang dulu." Rachel mendongak, "Bisa tolong angkat pria ini ke mobil saya." ucap Rachel dengan nada memohon sambil melihat warga yang mengerubungi mereka.

Bapak-bapak yang ada di situ dengan sigap mengangkat Raka, Rachel mengambil tas dokternya menuntun warga yang mengangkat Raka ke mobilnya. Edo membantu Aliza berdiri, "Ayo pulang, ceritakan apa yang terjadi." ucap Edo berjalan bersama Aliza.

Sampai di rumah Aliza langsung menangis di hadapan Edo dan Ibu Edo, "Kamu kenapa, nak?" tanya Ibu Edo khawatir.

"Tadi... Tadi kakak perempuan yang kak Edo kenalin tolong aku." ucap Aliza yang masih menangis.

"Maksudnya bu dokter tadi?" tanya Ibu Edo .

"Kak Rachel?" Edo ikut menyahut.

Aliza mengangguk, "Tadi tali yang mengangkat besi putus... Telus kak Rachel dorong aku bial aku ngak kena... Telus ada kakak laki laki datang dan tahan besi-besi sama tubuhnya...." cerita Aliza terus menangis

"Edo, kamu tau dimana kakak itu tinggal?" tanya Ibu Edo, "Kita harus bilang terima kasih."

"Aku ngak tau Bu, tapi waktu di mobil aku melihat ada jas dokter dengan logo rumah sakit yang paling dekat dengan sini, yang besar itu." ucap Edo mengingat ingat. 

You Love MeWhere stories live. Discover now