Dua Puluh Sembilan

2.9K 96 3
                                    

Boleh berharap ngak? Kita bisa seperti ini lagi untuk kedepannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Boleh berharap ngak? Kita bisa seperti ini lagi untuk kedepannya

~Rachel Gifany Elysia

->Selamat Membaca<-

"Gue mau istirahat." ucap Rachel sambil berdiri dengan cepat Raka langsung memegang lengan Rachel.

"Kalau belum siap ngak papa gue bakal tetap tunggu." ucap Raka tersenyum lalu menarik Rachel hingga Rachel kembali duduk.

Rachel menunduk, "Maaf." ucap Rachel membuat Raka tersenyum lalu menarik kaki Rachel hingga lurus dan Raka tidur di atas paha Rachel sedangkan Rachel hanya terus berkedip bingung akan situasi ini.

"Anggap gue ngak bertanya tadi." ucap Raka tersenyum lalu menutup mata, "Biar kaya begini sebentar." ucap Raka dengan mata yang tetap tertutup, Rachel tersenyum menatap Raka tangan Rachel mengusap Rambut Raka memainkan Rambut hitam milik Raka.

"Boleh berharap ngak? Kita bisa seperti ini lagi untuk kedepannya." ucap Rachel yang sekarang malah membuat rambut Raka acak acakan dengan tersenyum.

"Ngak usah berharap." ucap Raka tetap tidak membuka matanya membuat Rachel mengerutkan dahi bingung dan entah kenapa ada rasa sedih di hati, "Karena itu pasti akan terjadi beberapa tahun lagi." Raka membuka matanya menatap Rachel dengan tersenyum.

Rachel tertawa, kenapa tadi dia harus merasa sedih? Hanya karena pria yang ada di atas pahanya ini, "Gak percaya." ucap Rachel menjulurkan lidah membuat Raka langsung duduk menatap Rachel.

"Iya! Kita pasti akan kembali ke sini lagi kita akan duduk di sini lagi, entah ada anggota keluarga baru atau tidak." ucap Raka dengan tegas membuat Rachel kembali tertawa, "Gue serius!"

"Iya iya, gue percaya sama pangeran katak." ucap Rachel tersenyum manis menatap Raka.

"Ngak papa jadi pangeran katak, tapi pangeran katak berubah saat tuan putri mencium katak itu dan tuan putri itu elo." ucap Raka juga tersenyum manis menatap Rachel sedangkan Rachel melakukan gerakan muntah.

"Gombal aja terus." ucap Rachel memilih menatap menara yang sangan cantik di depannya.

"Biarin, lo juga suka kan?" tanya Raka dengan nada menggoda.

"Siapa juga yang suka?! Adanya jijik tau!" ucap Rachel tidak mau mengaku.

"Ngak usah bohong." ucap Raka semakin gencar menggoda Rachel.

"Gue ngak bohong!"

"Tuh pipi udah kaya kepitih di rebus."

****

"Raka lampunya!" ucapan Rachel membuat Raka tertawa, "Malah ketawa!" ucap Rachel memeluk Raka.

"Tenang aja ada gue." ucap Raka mengusap rambut Rachel lembut.

"Tapi...." Rachel akhirnya membuang nafas menenangkan diri dan tetap memeluk Raka, "Jangan kemana mana." ucap Rachel sedangkan Raka tersenyum dan memeluk Rachel.

You Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang