Empat Puluh Satu

2.8K 97 2
                                    

Princess still be mine, pangeran katak~Raka Sastra Alvaro

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Princess still be mine, pangeran katak
~Raka Sastra Alvaro

->Selamat membaca<-

Raka duduk di ruang tunggu dengan perasaan bersalah, kesal, sedih semua bercampur dan yang paling dia rasakan adalah kehilangan.

Raka mengeluarkan ponselnya ternyata banyak pesan dan telfon dari Rachel, Raka tersenyum kecut menatap ponselnya yang menunjukan bahwa Rachel sudah menelfonya bahkan sepuluh kali, Raka berpindah ke aplikasi pesan.

Istri Tersayang ♥
15.00

Raka
Aku berangkat ke bandara
Sama kak Rafael

16.00

Aku udah sampai bandara

17.00

Raka
Kamu sibuk?

18.00

Aku mau berangkat

10 panggilan tak terjawab
18.05

Maaf aku ngak izin ke kamu dulu
Aku udah di pesawat
Baca surat yang aku titip ke kak Rafael
Sampai jumpa Raka
Semoga bahagia

Raka mengerutkan dahi, apa maksud dari dua pesan terakhir? Setau Raka, Rachel hanya bilang akan menemui ibunya.

Raka langsung berdiri mengingat surat yang di berikan oleh Rafael. Raka memasukan ponselnya di kantong dan berlari menuju mobilnya.

****

"Nyonya." Tiffany menongok menatap sekretarisnya yang terlihat kelelahan berlari.

"Ada apa?" Tiffany yang sedang menonton televisi menatap pegawainya dengan kebingungan.

"Ada kabar," Sekretaris itu menatap Tiffany dengan tidak tega, "Buruk."

"Apa?" Tiffany mengerutkan dahi, otaknya langsung memikirkan hal hal yang mungkin terjadi.

"Nona Rachel." Tiffany langsung berdiri dan mendekati sekretarisnya.

"Ada apa dengan Rachel?" Tiffany memegang kedua pundak sekretarisnya.

"Nona Rachel," Sekretaris Tiffany terlihat bingung untuk menjawab.

"Kenapa?!" Tiffany membentak, dia tidak bisa menunggu jika berurusan dengan anaknya.

"Ke... Kecelakaan." seketika Tiffany lemas.

"Mama, Rara kem... Mama!" Rara yang memang tinggal bersama Tiffany langsung mendekati Tiffany bersama Aldi. "Mama kenapa?"

"Tapi nyonya, itu masih belum pasti karena kami belum ada yang memastikan." Sekretaris itu mundur beberapa langkah dan menunduk.

You Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang