35 : Fitria

1.1K 62 0
                                    

"Hai"Ucapku setelah memasuki ruangan.

Amel segera mengalihkan pandangannya kearahku.
"Kau ini lama sekali, aku bosan menunggu disini sendirian"Ucap Amel.

"Tumben si mr.Medisson mu itu tidak mengantarmu, mamang dia kemana" Tanyaku lalu duduk disofa bersamanya.

"Aku pergi meninggalkannya" Jawabnya enteng

"Why?"

"Aku sedang melihatnya bersama seorang wanita dan aku meninggalkannya"Jawabnya.
"Waulapun aku tahu perempuan itu adalah sahabatnya"Sambungnya.

"Kau ini sama seperti Niall, terlalu pencemburu"Ucapku.

"Aku tidak peduli"Jawabnya.

"Mel, aku ingin bertanya kepadamu.Kau mengatakan apa kepada Niall" Tanyaku penuh selidik.

"Aku hanya berbicara dengannya, bahwa dia tidak boleh mengejarmu" Jawabnya enteng lalu memfokuskan perhatiannya kepada layar iPhonenya lagi.

"Amel, dia hanya mencoba menghibur Barbara, kau seharusnya tidak berbicara kasar dan membentaknya seperti itu"Ucapku.

"Kau harus mengerti Lizz, Aku membelamu, aku tidak ingin kau disakiti oleh Niall seperti Agung menyakitiku"Bentaknya.

"Tapi tidak dengan cara membentaknya kan"Balik bentakku.

"Aku hanya ingin membelamu aku tidak ingin kau disakiti"

"Tapi Barbara sudah menjelaskan semuanya kepadaku"Ucapku.

"Jadi kau percaya begitu saja, YOU REALLY STUPID"Ucapnya tergelak.

Aku tidak membalas ucapan Amel yang terbilang kasar itu, karna takut akan terjadi pertengkaran yang besar dan itu membuat keretakan didalam persahabatan kami.

"Kenapa kau diam kau mengakui kalau dirimu itu bodoh, huh"Ucap Amel.

"Sudahlah aku tidak ingin bertengkar denganmu"Ucapku dan berusaha tenang.

Tidak berapa lama, pintu ruang inap Septian terbuka dan menampakkan dua orang wanita yang sedikit tua dan seorang wanita yang mengenakan hijab dan dia sangat cantik, dan keduanya sedang menangis.

"Anakku Septian"Ucap seseorang wanita tua yang kuyakini itu adalah mom Septian dan langsung berlari menuju kearah Septian berada sambil menangis yang diikuti wanita berhijab yang sangat cantik itu.

"Septian"Ucap seorang wanita berhijab itu sambil menangis dan menuju kearah Septian.

Aku dan Amel segera menghampiri dua wanita yang sedang menangis itu.
"Tante, Septian akan baik-baik saja" Ucap Amel meyakinkan mom Septian itu.

"Tante aku Lizzie"Ucapku memperkenalkan diriku.

"Tante sudah mengetahuimu nak, Septian bercerita banyak tentangmu" Ucap Mom Septian.

"Benarkah"Ucapku tidak percaya.

Amel membawa tante Nancy(mom Septian) untuk duduk disofa dan mencoba menangkannya, sepertinya mereka berdua sudah mengenal lama, Amel juga memberitahu tentang keadaan Septian. Dan aku menghampiri wanita berhijab itu yang air matanya terus keluar sambil memegang tangan Septian.

"Hai pangeranku, apa kabarmu setelah hampir empat tahun kita tidak bertemu aku sangat merindukanmu, apa kau tidak merindukanku, lihat sekarang aku berada dihadapanmu, aku tidak pernah berani untuk memegang tanganmu setelah enam tahun lalu, tapi kali ini aku berani untuk menyentuh tanganmu, sekarang aku sedang berbicara banyak padamu, apa kau tidak marah seperti biasanya. Ayo bangunlah aku merindukanmu" Ucap wanita berhijab itu sambil terus menitihkan air matanya.

My Idol My Boyfriend (Completed)Where stories live. Discover now