The plan

530 80 6
                                    

Joonmyeon sedang menunggu seseorang lagi untuk datang, ia melihat kearah Yixing yang sejak tadi berusaha menghubungi orang yang mereka tunggu.

"Kau yakin dia akan datang Joonmyeon ah?" Tanya yixing.

"Dia harus datang sayang. Jika tidak, aku yang akan menyeretnya dengan tanganku sendiri"

Semua anggota XO Crew serta Black Dea sudah berada di sana kecuali leader Black Dea, Yoon Jeonghan. Liburan mereka ini memang selalu di lakukan untuk kedua grup itu, itu ide yixing dan Joonmyeon. Mereka yang selalu merencanakan liburan ini dulu berharap agar bisa mendekatkan Jeonghan dan Sehun, tapi sekarang semua sudah seperti rutinitas tahunan mereka.

Joonmyeon melihat Sehun yang terlihat lebih diam dari biasanya, ia terlihat lebih mengerikan dan sedih dalam waktu bersamaan. Sehun bahkan tak memperdulikan Luhan yang berdiri di sampingnya.

"Sehun ah, bukankah beberapa hari yang lalu kau bertemu Jeonghan? Apa kalian tidak bertemu lagi setelahnya?"

"Aniya hyung. Setelah itu, aku menyerahkannya pada orang lain untuk mengurusnya. Kenapa tidak menghubunginya hyung?"

"Dia tidak mengangkat telponnya sama sekali" ujar yixing.

Bersamaan dengan itu sebuah mobil asing berhenti tepat di samping mereka, lalu Jeonghan keluar dengan vernon.

"Gomawo vernon ah. Ah iya, untuk masalah di London, suruh mereka menghubungiku langsung. Aku harus memberi mereka keputusan"

"Baik hyung"

Setelahnya ming lalu membantu Jeonghan membawa tas serta kopernya menuju Bis yang sudah di siapkan.

"Ada apa dengan tanganmu Jeonghan ah?" Tanya Joonmyeon ketika menyadari tangan kanan Jeonghan yang terbalut kain kasa.

"Igeo!! Aku bermain baseball dengan Vernon dan Leo, aku terlalu bersemangat sampai tanganku sakit dan sedikit lecet"

"Sejak kapan kau main baseball?" Tanya Jongin.

"Aku hanya menemani Leo, tapi setelah mencoba ternyata menyenangkan. Jadi aku mencoba memukul bola itu sampai tak sadar jika aku terluka"

"Ayo cepat naik, perjalanan kita cukup panjang" ujar Joonmyeon.

Jeonghan lalu merangkul ming, ia ingin duduk dengan ming agar tidak harus menjawab pertanyaan semua orang. Tapi semuanya tidak pernah sesuai harapannya karena Joonmyeon sudah mengatur semuanya.

"Ah, bagaimana kau bisa mengatur tempat duduk seperti ini hyung?" Keluh Jeonghan ketika melihat nama yang sudah tertera di kursi Bis.

"Itu agar kalian tidak bermesraan dengan pasangan kalian masing-masing" ujar Joonmyeon.

"Lalu kenapa kau duduk dengan Lay hyung? Hyungdeul yang lain juga" Keluh Jeonghan karena melihat Chanyeol-baekhyun juga Jongin-kyungsoo tetap duduk bersama.

"Karena kami sudah menikah jadi kau tidak boleh memisahkan kami. Cepat duduk!!" Ujar Jongin.

Jeonghan yakin jika mereka sudah merencanakan semuanya, bagaimana bisa diantara begitu banyaknya orang ia bisa duduk dengan Sehun.

Jeonghan langsung mengambil tempat di samping jendela, mengeluarkan ipadnya untuk melihat semua kemajuan perusahaannya. Dia menghentikan semua kegiatannya sejenak saat Sehun duduk di sampingnya, karena semua kenangannya saat di kamar hotel terus saja memenuhi kepalanya.

Jeonghan langsung menggunakan earphonenya, suasana akan semakin canggung jika dia tidak melakukan apapun. Sehun terus memandangi bagaimana Jeonghan kini sudah tertidur dengan kepala yang bersandar di jendela, sesekali kepala itu terus membentur kaca hingga membuat Sehun tak tahan melihatnya. Dengan perlahan ia memegang kepala Jeonghan dan membawanya ke bahunya, dia tak akan pernah bisa berhenti memuja Jeonghan meski namja itu sudah melukainya.

That PromiseUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum