17

17.7K 1.2K 168
                                    



Warn 18+

Kepada tuan dan nyonya, dosa di tanggung oleh anda sendiri ya.

Boleh di skip aja, ga terlalu pentink ok.







-

Gue mendadak loading, yang gue liat sekarang cowok didepan gue udah narik gue ke ranjang.

Mau ngelak, menghindar, nonjok, nendang, nampol juga percuma.


Orang gue juga mau( ͡° ͜ʖ ͡°)

Gak boleh munafuck gaes.

Gara-gara kebanyakan ngelamun, gue gak sadar atas gue udah polosan. Seriusan ni anak pake jurus apa njir sampe gue gak kerasa.

Renjun mempertemukan wajahnya kewajah gue. Ia menyeringai sebelum mendaratkan material lembut itu kemilik gue.

Gue nutup mata dan membalas perlakuan Renjun. Tangannya mengelus tenguk gue lembut.

Kami sama-sama kehabisan pasokan oksigen dan terpaksa melepaskan tautan bibir kami.

Renjun menatap gue penuh arti, gue mengelus surai coklatnya sebelum mengangguk mengiyakan permintaannya.




▪▪



Renjun panik waktu darah mengalir dari milik gue. Dia natap gue khawatir.

"Sakit gak?" Lirihnya.

Gue mukul bahunya pelan, "sakit lah tulul." Kesal gue. Renjun terkekeh.

Ya habis gue pikir laki-laki kayak Renjun, anunya gak seberapa gitu.

Tapi taunya, gede anjing.

Sampe menintikan air mata gue. Anjeng lebai.


"Lanjutin aja," ujar gue kemudian.

"Ya lanjut lah, yakali udah nanggung gini."

Gue memutar bola mata jengah. "Pelan-pelan tapi." Kata gue.

Renjun mengangguk, "kenceng-kenceng ah!"

Gue tersentak waktu dengan tiba-tiba Renjun menggerakkan miliknya.

Taiq sekali mamang ini. Pen nampol tapi gue lemes. Tampolin dong:'


▪▪




Nafas kami sama-sama tersengal, Renjun yang ada diatas gue gak berhenti menggerakkan miliknya kedalam milik gue secara cepat.


( ͡° ͜ʖ ͡°)


Keringat membanjiri pelipisnya. Justru itu bikin dia makin semangat menggenjot gue.

Kok keliatan sexy?

Mata gue gak lepas dari tatapannya. Mendesah gak karuan bikin gue capek sendiri. Tapi kalau diem pengennya mendesah.

Setelah pelepasan kami berdua, Renjun ambruk diatas tubuh gue. Dia narik selimut sampai sebatas dada.

Gue mengelus kepalanya yang bersandar diatas dada gue. Nafasnya memburu, tiba-tiba dia ndusel didada gue yang bikin gue geli.

Keenakan lo bangsad renjun.

"Lagi ya?" Pinta Renjun.

Gua tabok juga lu sumpa.


▪▪


Renjun bilang ronde ke dua dia mau nyoba gaya baru, doggy style.

Anjing kasar.

Doggy style gais( ͡° ͜ʖ ͡°)

Dia juga bilang abis itu dia mau nyoba gaya-gaya yang lain.


Jangan tanya kok gua tau ginian, karna gua juga gak tau.(ಥ﹏ಥ)

"Doggy style gigi lu, gua kebiri dulu sini tytyd lo!"

"Jangan, nanti gak kerasa dong pas dimasukin." Ujar Renjun ambigu.

Gue langsung nabok kenceng mulutnya. Ya abis gak difilter kalo ngomong.

"Aw, kok aku ditabok sih yang?" Lirih Renjun sambil ngusap-ngusap mulutnya yang kena tabok.

Gue natap dia tajem. "Ya abis ngeselin, jangan ngomong jorok!" Omel gue.

"Kamu juga tadi ngomong jorok!" Bela Renjun.

Iya juga ya, mampus.

"Kapan?" Tanya gue pura-pura lupa.

"Tadi!"

"Masa?"

"Bodo amat anying"

Gue terkekeh ngeliat reaksi Renjun, haduh gini amat suami gue.

"Tuh kan ngomong kasar!" Gue melotot kearahnya.

Renjun tiba-tiba nyubit dada gue dari balik selimut.

Kasar! Kasar! Kasar!

Gue lagi-lagi melotot marah kearahnya. Dia malah buang muka kearah lain. Karena kesel yaudah gue tendang aja masa depannya.

Renjun ngeringis terus bangung dari atas gue. Dia duduk sambil megangin 'itu' nya yang gue tendang tadi. Lebay banget padahal gak kenceng.



























"Tanggung jawab, tegang lagi kan!"














▪▪

Gimana? Ga Hot ye? Bodo lah.
Mau gumoh aja ngetik ginian. Hadu gue gak tau bikin ginian napada:"
Sorry nunggu lama ya.

Renjun NCT [Crazy Husband]Where stories live. Discover now