Harapan

24 5 0
                                    

Nama : @blackamberdon
Genre : teen fiction

Dia itu sempurna. Benar-benar tanpa celah di mata Kirana walaupun Arifa dan Helen sudah mengatakan jika kubur saja perasaan yang membuat Kirana berbunga-bunga.

Dimata Arifa, laki-laki itu benar-benar di atas taraf nakal, sukanya ganggu anak perempuan. Kalau kata Helen, dia itu bad boy yang nggak pantas dijadiin idaman. Tentunya Kirana menepis semua tanggapan itu.

Namanya Erga Saputra. Mungkin cukup pasaran, tapi sekian banyaknya nama Erga, Saputra, atau gabungan keduanya, hanya laki-laki itu yang ada di hati Kirana. Yang membuat Kirana terbang bersama angin, membawanya ke langit bayang-bayang.

Satu sore, Erga membawa Kirana ke lapangan belakang sekolah. Erga menggandeng tangan perempuan itu erat sampai tiba di tengah lapangan basket. Jantung Kirana berdebar sangat kencang, mungkin kupu-kupu sialan di perutnya sudah melebihi batas muatan, bahkan makhluk kecil itu tidak bisa melihat kemarahan di mata Erga.

Saat tiba di lapangan belakang, Erga hanya diam. Laki-laki itu semakin menampakkan raut kemarahan, dan Kirana jatuh ke bumi.

"Ada apa, Ga? Kirana salah apa sama Erga?"

Erga hanya diam, tentunya Kirana juga diam setelah kalimat itu tidak dijawab. Perempuan itu menunggu sambil memilin tangannya ketakutan.

"Apa yang lo lakuin tadi?!" bentak Erga, Kirana kaget. "Sama Revan?!" tambah Erga ketika Kirana masih diam.

"Oh...tadi Revan minta tolong suruh motretin Anjani diem-diem. Cuma itu."

"Beneran?" tanya Erga lagi, nadanya agak menurun. Kirana menganggukkan kepalanya.

"Jangan deket-deket Revan lagi." Tandas Erga akhirnya, membuat alis Kirana terangkat satu.

"Kenapa emang?"

"Nggak papa." Erga mengakhirinya. Kirana juga tidak ingin memperpanjang.

Itulah salah satu keburukan Erga. Tempramen dan mudah emosi, tapi Kirana selalu menyempurnakannya. Membuat sifat-sifat itu tidak ada di kepalanya.

Selanjutnya, Erga duduk di bangku. Mengajak Kirana dengan menggandengnya. Mereka berdua diam lama, mata Erga menatap semburat oranye di awan-awan. Itulah salah satu warna kesukaan Erga yang Kirana tahu. Oranye dari matahari terbenam, bukan jenis oranye nyentrik. Erga mirip dengan Peeta di film The Hunger games, tapi Kirana tahu Erga lebih dari itu.

"April mop ya sekarang?" tanya Erga menghadap Kirana.

"Hm-mm. Daritadi Kirana diusilin terus sama temen-temen."

"Kalo gue yang ngusilun sih."

"Haha." Kirana tertawa kecil, akhirnya Kirana bisa melihat Erga tersenyum.

"Gue belum usilin elo."

"Emang mau ngusilin apa?" tanya Kirana penasaran, soalnyakenapa Erga mau menjalankan aksi usilnya harus bilang-bilang dulu.

"Pertama..." lalu tanpa diduga Erga mengacak rambut Kirana sampai berantakan. Ikatnya sampai jatuh entah kemana. Kirana hanya bisa tertawa keras-keras tanpa membalas perbuatan Erga. Laki-laki itu, tersenyum makin lebar.

"Kedua..."

"Ya?"

"Apa ya?"

"Kok malah nanya!" Senyum Kirana makin lebar. Erga Juga.

"Gue sebel banget sama elo yang selalu ngikutin gue kamapun. Gue nggak suka sama penguntit ,stalker, apapun. Gue kepengen lo menjauh sejauh-jauhnya. Gue nggak pengen liat lo selamanya." Erga memegang pundak Kirana, tiba-tiba tatapannya berubah serius. "Dan kali ini gue serius."

Yang langsung membuat Kirana tadinya terbang mrlayang terhempas ke dasar lautan.

Kirana bangkit menahan sesak. Air matanya hanpir saja lolos, berharap jika Erga mengatakannya hanya bercanda. Tapi saat tadi menunggu, Erga tidak kunjung mengatakan April mop.

Kirana pulang dengan kegundahan. Air matanya benar-benar lolos saat berdiri menunggu kendaraan umum di halte sepi. Mengingat-ingat beberapa hari ini dia menghabiskan waktu bersama Erga.

"Gue mau berubah buat elo."

"Erga nggak boleh berubah buat Kirana. Erga harus berubah buat diri Erga sendiri. Kirana suka Erga yang apa adanya."

Mengingat perjuangan Erga yang berangkat pagi dan mengatakan itu langsung di hadapan Kirana, membuat isakannya tidak bisa dibendung.

Kirana berharap, sekarang Erga datang dan mengatakan April mop tapi hal itu hanya harapanhya saja.

[April] MopWhere stories live. Discover now