ONCE UPON A TIME 2

7K 442 4
                                    

Pria muda nya tengah terlelap saat vayk dengan perlahan meninggalkan ruangan tidur nya yang luas itu. Tentu saja ia meminta seorang pelayan untuk menyediakan pakaian yang ia pesan, karna pria muda itu tak mungkin keluar dari kamar nya ini dengan menggunakan pakaian nya yang telah vayk robek. Fakta nya ia tak peduli jika pria itukeluar dengan pakaian yang telah ia robek itu, namun ia tak suka tubuh berharga pria itu di pandang penuh nafsu oleh orang-orang yang akan menatap nya . Pria ini milik nya dan ia tak suka apa yang menjadi milik nya di sentuh orang lain.

Sementara pelayan itu pergi untuk menyediakan pesanan vayk. Ia sendiri pergi keruang kerja nya yang ada di sisi lain dari kamar royal suite itu. Banyak perkejaan nya yang tertunda sejak dua hari yang lalu. Sebagai seorang pengusaha ia harus melakukan tugas penting nya agar usahanya tidak gulung tikar meksi ia tahu seluruh keluarga ryu itu jauh dari yang namanya kata kebangkrutan.

Dia tak perlu cemas akan tamu tak di undang yang menyusup masuk kedalam kamar nya yang luas ini, karna di setiap sudut kamar telah ia pasang kamera pengawas yang terhubung langsung dengan leptop nya. Termaksud mengawasi pria muda yang masih tertidur pulas saat dua orang pelayan datang membawakan pesanan vayk dan menyusun nya di tempat yang akan langsung di lihat oleh taka saat pria muda itu terbangun.

Beberapa jam telah berlalu dan vayk hampir menyelesaikan semua pekerjaan nya yang telah ia tunda selam dua hari ini. Namun begitu matanya masih setia melirik kelayar komputer, untuk melihat keadaan pria nya yang masih tertidur. Kegiatan melirik layar komputer yang sekarang hanya menunjukan satu layar penuh itu. Tidak ia tinggalkan meski saat ini ia tengah menelpon seseorang .

Senyum tipis mengambang di sudut bibir nya. Saat melihat buruanya tersadar dari tidur pulas nya. Vayk memutuskan untuk melihat apa yang akan di lakukan pria itu dengan menghentikan semua yang saat ini sedang ia lakukan. Dan memuji kecepatan pria nya saat mengambil keputusan untuk mengenakan pakaian yang telah ia sediakan di hadapan nya.

Dering telpon mengalihkan pandangan vayk dari layar ke benda putih yang membunyikan suara itu, vayk tidak mengangkat gagang telpon melainkan hanya menekan tombol loud speaker, karna ia enggan terganggu saat ia melihat apa yang di lakukan buruan nya di dalam kamar.

" ya siapa." Tanya vayk, sambil kembali memperhatikan layar monitor di sisi kanan nya. Dan bersiul kagum saat mendapat kan taka berada tal jaun dari puntu ruang kerja nya. Seakan tengah memperhatiakan sesuatu.

" ada apa bos. Ada yang salah.'' Tanya orang dio seberang sana

" tidak...tidak ada apa-apa." Ucap vayk, masih memperhatikan taka.

Buruanya sungguh mengagum kan, ia tak tertarik pada barang-barang mewah yang ada di sekitar nya. Barang-barang mewah terpilih yang akan membuat kagum siapapun yang ada di dalam kamar ini, tapi taka lebih menunjukan minat untuk segea keluar dari kamar ini.

Vayk menganti view menjadi lorong di depan kamar nya, di sana ia melihat taka setengah berlari menuju lift terdekat. Percintaan mereka yang liar dan lama nampak nya tdak berpengaruh pada tubuh pria itu, menandakan ia adalah pria pilihan ryu, dan vayk akan memastikan pria itu jatuh bersujud di bawah kaki nya. Namun untuk saat ini ia akan membebaskan taka, toh dia sudah menyimpan alat pelacak di dalam dompet pria itu agar anak buah nya bisa selalu memantau kemana pun pria muda itu pergi.

Tubuh taka menghilang di balik pintu lift yang tertutup. Untuk sesaat vayk masih bisa melihat dan memantau pergerakan pria muda itu hingga sebuah mobil taxi membawanya pergi menjauhi gedung hotel nya. Vayk memerintahkan anak buah nya untuk mengikuti kemana taka pergi. Sebelum kembali ia tenggelam dalam lembar kerja nya yang masih tersisa di hadapan nya.

Gelombang nafus ryu telah reda, dengan begitu kondisi vayk kembali seperti semula, tenang bagaikan air yang dalam tak ada yang tahu apa yang tengah ia pikirkan dan apa yang akan ia lakukan. Dan tak ada yang akan berani mengusiknya jika ia berada di kondisi normal seperti ini. Kecuali sebuah dering telpon hand phone nya , vayk melirik dan menemukan angka tiga pada layar.

BURUAN CANTIK KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang