MASIH.......... WARNING WARNING WARNING WARNING......
========================
will menatap nanar ke arah pintu yang tertutup rapat di hadapan nya. ia harus menyerahkan laporan ke uangan yang harus bos nya tanda tangani. tapi jika ia masuk kedalam sana ia akan melihat sebuah pemandangan memilukan sekaligus menggairah kan.
ia sangan ber empati terhadap taka. semenjak di bawa ke atas kapal mewah terbaru milik bos nya ini tak selangkah pun pria muda itu keluar dari balik jeruji yang mengurung nya. dan selama itu juga ia menjadi pemuas nafsu sang bos yang entah kenpa tidak berkesudahan.
will menarik nafas menguatkan tekad nya. kedua tangan nya terangkat dan bersiap untuk mengetuk pintu saat ringtoon hp nya terdengar.
'' shit!!..'' maki will
menurutnya dering hp nya itu mengganggunya yang telah siap masuk kedalam ruangan bos nya.
nama pria gila sex muncul pada layar hp nya. dengan setengah hati will menekan tombol penerima.
'' apa?" tanya will dengan sedikit nada ketus.
'' tak perlu cemas....aku akan senang hati membantumu, seperti kemarin sayang...karna itu masuklah ke dalam mintalah tanda tangan bos...lalu temui aku di kamar ...aku menunggu mu." ucap alfred, dengan desah suara yang mengganggu gendang telinga will.
dengan tatapan sangar will menatap kamera pemantu yang ada di depan kamar bos nya. will tahu al tengah mengawasinya melalu kamera itu dari layar komputer yang berjajar di kamar nya.
ruanga cctv di kapal ini sduah sangat canggih dan moderen dengan semua peralatan baru. bahkan dengan sistem pengaman terbaru yang sangat canggih.
namun entah kenapa sang bos masih memberi izin kepada alfred untuk membuat ruang cctv ke dua di kamar nya sendiri. will sangat terganggu terlebih secara diam-diam alfred telah memasang kamera pengawas di dalam kamar mandi nya.
''demi menjaga keselamatan pasangan ku'' alasan nya. apa yang mungkin bisa terjadi di kamar mandi di sebuah kapal pesiar pribadi...itu hanya bualan al saja. ia menutupi alasan yang sebenarnya untuk mengintipnya mandi.
'' tidak, terima kasih...'' tolak will menutup telpon nya dan memasukan nya ke dalam saku celana nya sebelum mengetuk pintu kamar istimewa itu.
'' masuk''
ucapa samar orang di dalam sana. yang will tidak salah ingat sebagai suara dari bos nya.
will menarik nafas dalam-dalam dan membuka pintu itu.
erangan nafas tersendat-sendat menyambut kehadirannya. will langsung dapat melihat dua tubuh telanjang yang tengah menyatu di atas ranjang empuk di balik trali besi di hadapan nya.
will dapat melihat sebuah tali merah melilit erat, mengikat dan menahan tangan taka untuk tetap berada di sisi kepala nya. sang boss telah memposisikan tubuh pria itu melengkung bagaikan busur panah sementara sang bos dengan sekuat tenaga menyatukan tubuh mereka.
'' henti...ber henti...'' isak taka tak kuasa melawan. saat bosnya dengan tidak peduli menghujam sedalam mungkin ke dalam tubuh pria muda itu.
will terpaku terdiam merasa takjub denan apa yang ia lihat. dengan menabaikan erangan mengiba taka. posisi mereka berdua sangat indah bagaikan posisi dua orang akrobatik di udara...
'' ada apa will.'' tanya vayk tanpa menghentiakna gerakan pinggulnya yang maju mundur dengan keras itu.
'' iya bos...itu...'' will dapat melihat wajah taka yang memerah karna malu saat matanya bertemu dengan mata will...'' tanda tangan boss.'' ucap will.
