This is Love

28.4K 2.1K 220
                                    

Suara itu menggodanya.

Memintanya untuk mengklaim pemuda yang selama ini menolak untuk disentuhnya. Sosok yang selalu ia inginkan kini justru membuka dirinya. Menawarkan dirinya tanpa ada penolakan.

Iris hitamnya telah berubah perlahan menjadi semerah darah. Namun begitu, tak sedikitpun ia beranjak dari tempatnya. Hanya terus berfokus pada leher jenjang pemuda di bawahnya.

"Naruto…" ucapnya dengan sedikit geraman. "Kutanya sekali lagi… apakah kau yakin?" lirihnya. "Aku tidak ingin kau menyesal, begitupun denganku. Jika kita melewati garis ini… aku… tidak yakin dapat menahan diri lagi."

Wajah ceria yang biasanya selalu menyeringai, kini menampilkan senyuman menenangkan.

"Kalau begitu, kau jangan menahan diri."

Jemari tan itu memainkan helaian rambut si raven dan menyampirkannya di balik telinga Sasuke.

"Aku ingin kau bercinta denganku, Sasuke. Ini bukan hanya sekedar berhubungan intim atau mengikat hubungan antara Alpha dan Omega, tapi lebih dari itu. Berikan aku cinta yang kubutuhkan dan akan kuberikan yang sama bahkan lebih untukmu."

Sentuhan bibir lembut namun dingin dibibirnya sendiri sempat membuat Naruto terkejut. Kali ini Sasuke-lah yang mengecupnya tanpa ada persiapan apapun.

Membuat degup jantungnya semakin keras seolah akan keluar dari tubuhnya.

Seluruh darah yang berada dalam nadinya terpompa cepat menyebarkan sensasi getaran menyenangkan ke seluruh tubuh.

"Kau memang Dobe, Naruto."

Ia tersenyum mendengar panggilan yang selalu ditujukan padanya. Sebelum rasa sakit dan nikmat sekaligus menyerang lehernya.

Jeritan melengking bercampur desahan dapat didengarnya. Yang membuatnya yakin bahwa itu adalah suaranya sendiri.

Gigitan keras yang diberikan oleh Sasuke padanya membuat tubuh itu bergetar. Rasa panas juga menjalar di antara tetesan darah yang mengalir membasahi baju dan ranjangnya.

Satu hal yang dirasakannya, rasa aman yang memenuhi hati ketika dirinya telah diklaim oleh pemuda Uchiha di atasnya.

Deru nafas menggema di antara kesunyian kamar. Gemetar pada tubuhnya tak juga berhenti karena hembusan nafas Sasuke yang menyentuh pori-pori kulit lehernya.

Ia sudah memperkirakan hal ini, namun Naruto tak menyangka ada rasa lega ketika pemuda di atas mengklaim dirinya. Meskipun degup jantungnya tak juga memelankan irama yang menyesakkan dada.

Perlahan dirasakannya Sasuke melepaskan gigitannya. Iris azure miliknya bertemu pandang dengan iris merah milik pemuda Uchiha.

Aroma darah dapat ia hirup di antara hembusan nafas yang tercampur. Ia menjilat setetes darah yang lolos dari kedua belah bibir tipis pemuda tampan tersebut. Rasa besi menyebar di antara indera pengecapnya.

Jemari panjang Sasuke menyusup di antara helaian rambut pirang dan mengangkat kepala Naruto mendekat ke arah ceruk lehernya.
"Kau menginginkanku, Naruto?" bisiknya dengan hembusan nafas hangat di telinganya.

Membuat si pemuda pirang gemetar hingga ke tulang punggungnya. Tak pernah ia mendengar suara Sasuke begitu rendah dan terdengar menggoda.

Ya, ia juga begitu mengingingkan sosok yang selama ini selalu dikejarnya. Untuk berada disisinya.

Kali ini, untuk selamanya.

Organ basah dapat dirasakan Sasuke menyentuh permukaan kulitnya, mengirimkan getaran aneh namun ia tak membencinya. Hembusan nafas hangat menggelitik kulit porselennya.

Love vs InstinctWhere stories live. Discover now