●◎15◎●

281 40 38
                                    

15. Pertemuan yang Disengaja

"Sial!" Oikawa menggertak meja. Dia memegang kertas, lalu menghancurkannya dalam robekan. "Ini tidak sesuai rencanaku." Ringisnya. "Seharusnya ini berhasil!"

"Menjerit-jerit gila seperti itu tidak akan membantu." Komentar Iwaizumi. Dia bersandar di kusen pintu, dengan Ushijima yang memasuki ruangan gelap itu.

Oikawa terkekeh merendahkan. "Kenapa kalian begitu tenang? Memangnya kita sedang mengalami apa? Kemenangan, atau kekalahan?"

Suara kendaraan bermotor di tengah malam terdengar dan melenyapkan kesunyian di ruang gelap itu. Ushijima menggelengkan kepalanya. "Kita tidak kalah. Tapi tidak menang juga. Kita seri."

Oikawa tersenyum kecut dan membalik meja dengan kedua tangannya, membuat suara dentuman keras di ruangan yang sunyi itu. "Kalian tahu kalau aku ini Nomadic sama seperti kalian, 'kan?! Dan aku Nomadic berkemampuan Sang Perencana!"

"Dan itu membuatku gila saat mengetahui bahwa rencanaku gag--"

"Tidak ada yang mengatakan bahwa rencanamu gagal, Kusokawa." Sela Iwaizumi, dengan tangan yang mencengkeram bahu Oikawa dengan kuatnya. Oikawa mendecih, melepaskan cengkeraman tangan Iwaizumi. "Terserahlah."

Ushijima menghela napasnya. "Setidaknya seri adalah kita bisa mengambil keuntungan dari The Middle dan mereka juga bisa mengambil keuntungan dari kita."

Dengusan keluar dari hidung Oikawa. "Ya, ya. Roger that, boss." Cibirnya. "Iwa-chan, bisa panggil Kageyama-kun?"

Iwaizumi mengangguk. "Sudah kupanggil. Mungkin beberapa detik lagi dia kemari."

"Ada apa kau memanggilku, Iwaizumi-san?" Pemuda berambut hitam lurus muncul dengan cahaya dari belakang yang membuatnya terlihat serba hitam. "Ah, baru saja kami membicarakanmu." Gumam Ushijima, bersedekap ke arah Kageyama--sang pemuda. "Aku hanya ingin mengatakan, apa yang kau lakukan saat si gagak hitam dan si kacamata jangkung itu mengejarmu?"

Kageyama sedikit tersentak, dan menundukkan kepala, melihat ke samping. Mulutnya seketika tertutup rapat tidak mau memberi jawaban. "Jawablah." Tukas Iwaizumi. "Sebenarnya kami kecewa terhadap kamu yang tiba-tiba seperti itu dan membuat pertandingannya menjadi seri."

"Padahal kau sebenarnya lebih unggul dari Sugawara."

Lelaki yang dulunya dijuluki Black Mask itu menelan air liurnya. "Gagak hitam itu dulunya sahabatku semenjak kecil." Akhirnya, Kageyama membuka suaranya. "Sudah enam tahun kami tidak bertemu, dan itu membuatku syok saat melihat ternyata dia masih ada di sini."

"Daripada terdiam kaku dan akhirnya tertangkap, lebih baik aku menghindar, pikirku saat itu."

"Teman masa kecil, ya..." Gumam Oikawa melihat ke langit-langit ruangan, mengingat masa kecilnya bersama Iwaizumi dan Sugawara.

Ushijima mengangguk. "Aku mengerti perasaanmu." Sambil berjalan, dia memegang pundak kiri Kageyama. "Tapi, misi adalah misi. Dan musuh adalah musuh. Jika misimu menghancurkan musuh, maka hancurkan mereka walaupun itu adalah saudaramu sendiri." Kemudian, Sang Boss The Contra keluar dari ruangan.

Kageyama menggepalkan tangannya yang gemetar. Oikawa melihat itu. "Berbicara tentang pertandingan seri, berarti satu keuntungan kita dapatkan, dan satu keuntungan untuk The Middle. Kau tahu maksudnya apa?"

"Aku akan keluar dari sini. Seperti yang dikatakan Ushijima-san." Lanjut Kageyama. Oikawa tersenyum puas. "Itu baik untukmu juga, kan? Sekarang, tugasmu sudah selesai di sini. Terserah kau mau pergi sekarang atau besok."

"Lalu, bagaimana dengan keuntungan The Contra?" Sela Kageyama. Oikawa sedikit terdiam, lalu dia dan Iwaizumi saling berpandangan. "Kau mau ambil Suga, atau si gagak hitam?" Bisiknya.

The Middle  (DISCONTINUED)Where stories live. Discover now