0.2.1

2K 187 78
                                    


5124 words


12 april


"Rabu ini datang, ya?"

Jongin hanya menatap Sehun dengan penuh tanya, orang yang ditatap balik menatapnya dengan pandangan penuh ekspektasi, walaupun Oh sehun tidak tersenyum namun mata sipitnya mengambarkan bahwa ia sedang gembira hari ini. Jongin kembali menjatuhkan pandangannya pada secarik kertas di atas meja sekolahnya. Kertas itu berisi gambar balon dan kue, seperti perayaan ulang tahun.

"Apa ini?" Tanya Jongin penasaran, ia mulai membuka dan membaca dengan saksama kata per kata. "Pesta ulang tahun Sehunie?"

Senyuman lebar tertarik di bibir tipis Sehun, mata sipitnya menghilang karena kedua pipi gembilnya tertarik. Seperti Donghun Hyung, pikir Jongin.

Sehun mengangguk mantap, "Ayah dan Ibu mengadakan pesta ulang tahun kedelapanku tahun ini. Jadi, Jongin datang, ya?" Pinta Sehun sedikit memelas, bersikap was-was kalau Jongin menolak tawarannya.

Jongin memanyunkan bibirnya dan bertanya, "Sehunie ingin hadiah apa?" Ciri khas Kim Jongin: respon yang melenceng dari pertanyaan.

Sehun merenung namun tatapannya tidak meninggalkan Jongin. "Tas kembaran seperti Jonginie!" Jawab Sehun begitu antusias.

"Tas Pororo?" Tanya Jongin memastikan.

Sehun menggeleng, "Bukan, bukan. Jika Jonginie memiliki tas Pororo, maka Sehun harus memiliki tas Krong. Jadi, kita berdua tidak akan terpisah lagi. Pororo dan Krong adalah sahabat sejati!" Seru anak kecil itu begitu semangat, sangat jarang Oh Sehun menunjukkan antusiasme seperti ini.

Jongin membelalakkan kedua matanya, tidak terima dengan ucapan Sehun. "Sehun salah! Pororo dan Krong adalah kakak dan adik! Pororo adalah kakak dari Krong. Jika Nini adalah Pororo dan Sehun adalah Krong maka kita berdua adalah kakak dan adik, bukan sahabat! Kita berdua adalah kakak dan adik sejati, tidak akan terpisahkan!" Jelas Jongin kecil begitu detail. Ia melipat kedua tangannya di depan dada, merasa puas dan bangga atas argumen yang ia lontarkan. Ia harus ceritakan hal ini pada Papa nanti.

"Ish, Nini! Bukankah Sehun adalah bayi Jonginie dan Kyungsoo Hyung? Aku punya kakak di rumah," cibir Sehun.

"Ish, Sehun! Sekarang tidak ada Papa, jadi tidak bermain rumah-rumahan. Sehun adalah adik Nini sekarang. Sehun itu Krong dan Nini itu Pororo," sahut Jongin begitu keras kepala.

Sehun hanya mengidikkan bahunya dan melanjutkan menyantap bekal makan siangnya, tidak meladeni celoteh Jongin sama sekali. Adik durhaka, umpatnya dalam hati.

Jongin mengembungkan pipinya menyadari kacang polong masih tersisa di kotak bekalnya, nenek sangat suka membuatkan dirinya dan papa bekal makan kaya nabati, padahal ia sudah mengadu kepada Papa—Nini tidak suka kacang polong, Papa!

Jongin melirik ke seberangnya, Sehun masih sibuk memotong sosisnya menjadi potongan kecil. Jongin mengemut ujung sumpitnya dan memanggil Sehun dengan suara sangsi, "Sehun?" Dan menunggu respon dari 'adik'-nya itu.

Sehun menatapnya sekilas dan menghela nafas pelan, sudah mengerti makna panggilan Jongin barusan. Tanpa berkata banyak, Sehun menarik kotak makan Jongin dan meyendok kacang polong itu masuk ke mulutnya. Walaupun tangan kanannya kini sibuk, tangan kirinya secara hati-hati menyuapi Jongin beberapa potongan kecil sosis miliknya, Jongin dengan lahap menerima makanan itu. Sehun selalu membagi bekal makanannya, bahkan terkadang menyuapi Jongin.

Sehun seperti ini terlihat keren, pikir Jongin riang.

..

Saat di perjalanan pulang, Jongin banyak berceloteh mengenai harinya bersama Sehun di sekolah. Papa tertawa geli mendengar ceritanya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 28, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

the golden trio and jonginie's plus one; hunkai - chansooWhere stories live. Discover now