Dark Blue

8.7K 605 40
                                    

"Aku akan membunuhmu Ronaldo Varheo!"

》》》

suasana di dalam ruangan luas dan mewah itu terasa sangat mencekam, dengan dua orang pria yang berdiri berjauhan sambil menatap dengan sengit dan seorang wanita yang duduk takut dilantai dingin dengan kondisi tangan dan kaki yang terikat.

Ditambah dengan sejumlah orang yang tergeletak tak sadarkan diri menambah suasana tak nyaman didalam ruangan itu semakin kental.

"Kau kasar sekali ,sepupu. Sungguh tega kau ingin membunuhku" ucap pria berjubah.

"Cih! Apa peduliku" balas pria yang lainnya.

"Oh ayolah Xander, suasana ini tidak menyenagkan. Bagaimana kalau kita berpelukan dulu? Untuk melepas rindu mungkin?" Ucap Ronaldo dengan cengiran khasnya, meneggelamkan tatapan sengitnya tadi.

Pria yang dipanggil Xander tadi langsung tersenyum dengan sinis
"Bagaimana jika berpelukan ditemani tusukan? Sepertinya menyenangkan" ucapnya.

Ronaldo tertawa pelan, ucapan Xander terasa begitu menyakitkan ditelinganya dan terasa menusuk kuat hatinya. Sungguh ironi

"Baiklah-baiklah, begini saja. Bagaimana jika kita selesaikan saja ini, secara menyenagkan mungkin?" Tawar Ronaldo tetap dengan senyumannya

Xander menyeringai senang, ia mengerti dengan apa yang dimaksud sepupunya itu.

"Tentu"

Seketika suara dentingan pedang yang beradu terdengar. Suasana yang tadinya sudah mencengkam menjadi lebih menegangkan. Dentingan pedang yang terus beradu dengan cepat membuat Ryris yang sendari tadi duduk diam memejamkan matanya kuat.

"Ternyata kau masih ingat dengan kebiasaanku, sepupu" ucap Ronaldo disela-sela perkelahiannya.

"Tidak ada yang mengartikan 'menyenagkan' itu berbeda selain kau" balas Xander.

Tak lama setelah itu, keduanya sama-sama melompat mundur dengan napas yang terenggah. Tiba-tiba saja Ronaldo membuang pedangnya kebelakang yang diikuti Xander.

Ryris yang mendengar suara dua benda terlempar dengan suara melengking memberanikan diri membuka matanya secara perlahan.

Ruangan yang berantakan dengan perabotan yang hancur menjadi gambar pertama yang masuk di dalam penglihatan Ryris.

Xander dan Ronaldo berdiri berjauhan sambil menatap sengit dengan beberapa luka yang menghiasi tubuh mereka.

"Apa maumu Ron?" Tanya Xander dingin

"Melepas rindu?" Balas Ronaldo

"Aku sedang tidak bercanda Ronal" geram Xander

Ronaldo terkekeh pelan, lalu berucap
"Aku tidak bercanda ,sepupu. Aku ingin melihatmu untuk melepas rinduku pada sepupu dinginku ini. Aku ingin tahu, apakah kau masih mengompol dicelana seperti dulu"

Xander sangat geram dengan ucapan Ronald, namun ia berusaha keras menahan emosinya

"Aku tidak peduli rindumu! Aku akan melenyapkan orang-orang yang berani menggangu milikku sekalipun kau orangnya!" Ucap Xander dengan penuh penekanan.

Ronald menahan gejolak emosi didalam dirinya, ia ingin berhenti namun kondisi memaksanya bertahan dan terus melawan keinginanya. Takdir seperti menyiksanya secara perlahan, ia menyadari jika suatu saat nanti bisa saja ia kehilangan seluruh hidupnya, namun ia tidak peduli karna ia akan mendapat imbalan yang setimpal nantinya. Bertahan demi melindunginya.

"Ayolah, Xander. Santai sedikit, oke?" Ucap Ronald setelah menguasai kembali dirinya. Ia sebisa mungkin menutup emosi didalam dirinya yang sedang bergejolak.

She is Soulmate the AlphaWhere stories live. Discover now