Insomnia

549 10 1
                                    



Terpejam;


Terbuka;



Sampai kurasakan pusing di kepalaku.
Agak berkunang-kunang dimata.


Tiba-tiba aku terduduk di atas ranjang sambil mengerang. Benar-benar menusuk.

Mencoba terbiasa dengan keadaan sekitar. Kuputuskan berjalan keluar kamar. Melangkah kaki secara perlahan dan hati-hati.

Malam ini aku merasa sulit sekali menapaki anak-anak tangga;
Dari tinggi ke rendah; amat sulit

Sial sekali;

Aku mengurungkan langkah ke arah sofa;
Berputar haluan mencari sebuah pil yang dapat meredakan tusukan-tusukan aneh di kepalaku.

Apalagi setelahnya?
Oh iya; segelas air untuk mendorong nya masuk ke perut ku.

Ku putuskan duduk di kursi terdekat.

Masih di dapur dan aku tak punya rencana  apa yang harus kulakukan sekarang.

Setau ku pil yang ku teguk tadi harusnya membuat ku kembali ke alam mimpi.
Tapi aku masih terjaga, dengan otak kosong dan mata lelah yang sulit terpejam.

Teringat kembali percakapan terakhir aku dan dirinya.
Sedikit menarik urat, mempermainkan emosi dan menguras kesabaran.

Apa itu penyebab nya?

Mencoba kilas balik; malah membuat kepalaku kembali berdenyut.
Aku yakin bukan.


Menaiki anak tangga; kembali merebahkan diri di ranjang. Mencoba tenang dan berpikir.


Cukup lama;

Kemudian senyum mengembang di bibir ku. Kalau itu masalahnya ya biarkan aku yang mengalah kali ini.



Mata mulai memberat. Aku mulai rileks.

Double sial;

Matahari masuk dari celah-celah jendela. Ketukan di pintu dan suara perempuan yang amat ku kenal sedang berusaha membangunkan ku.

Hari sudah berganti

Bahkan aku belum tertidur sedetik pun.
Tuhan;



Insomnia sialan.


11/03/2017
My Studio




Note :

Aku buat ini 1 menit setelah aku mengumpat pada insomnia sialan yang aku alami 3hari berturut-turut.

Untaian KataWhere stories live. Discover now