5장

2.2K 284 38
                                    

I said
I was selfish
Only knew myself
I think I'm crazy
It's me who pushed you away
Oh I was a fool
Oh baby I was a fool
Even if I regret it now
Nothing changes
I know

I don't care if it's just a short moment
If only I could you once more
For the last time - Fool, Winner

...

Chanyeol hanya berniat menatap Sewoo sebentar namun ia pun memutuskan untuk menatapnya dari tempat tidur bagian atas. Sampai suara decitan pintu Yang menandakan seorang datang Membuat Chanyeol bergeser ke sisi tembok agar tak terlihat.

Seperti yang ia duga, Sehun tak menyadari keberadaannya saat ini. Chanyeol awalnya ingin pergi namun ia Memutuskan untuk pergi setelah Sewoo dan Sehun keluar. Namun tidak seperti yang diharapkan, Sehun dan Sewoo tenggelam dalam pembahasan-pembahasan yang membuat Sewoo menangis.

Chanyeol tersentak namun ia bisa menguasai dirinya agar tak ketahuan. Sampai pada pembahasan hubungannya dengan Sewoo.

Ia tak tahu bahwa segala tindakan yang ia lakukan sejak hari itu membuat Sewoo serapuh itu. Hingga Terdengar isakan tangis Sewoo lebih kencang, Chanyeol berusaha menahan tangisnya bagaimanapun keadaan ini adalah keadaan terberat yang harus ia lewati bersama Sewoo.

Semua usaha agar tak ketahuan itu buyar setelah ponsel saku jas dokternya berdering. Tak lama wajah Sehunpun terlihat mengadah. Tangis Sewoo yang awalnya terdengar kini sedikit mereda.

Itulah yang terjadi hingga ia berada pada keadaan yang cukup membingungkan seperti ini. Menolak permintaan Sewoo atau menerimanya begitu saja seperti seorang pengecut.

Chanyeol masih terdiam menghadap pintu membelakangi Sewoo setelah menghentikan langkahnya karena permintaan Sewoo.

"Kali ini saja, dan untuk terakhir kalinya" tambah Sewoo yang sungguh memohok hati Chanyeol.

Perlahan ia berbalik dan menatap Sewoo yang kita tak lagi duduk ditempat tidur melainkan telah berdiri tepat didepannya. Sewoo menatapnya dengan wajah tak dapat Chanyeol artikan dengan jelas, jelasnya Ia sedang menunggu keputusan Chanyeol.

Perlahan Chanyeol mendekat lalu mendekap tubuh Sewoo yang mulai bergetar karena tangis yang tak dapat dibendungnya lagi. Segala perasaan yang ia pendam selama beberapa minggu ini seolah menyeruak ingin keluar. Ia butuh Chanyeol, ia butuh Chanyeol untuk menyelesaikan semua ini. Ia hanya ingin semua ini lurus seperti sediakala dan seharusnya.

"Maafkan aku" seru Chanyeol pelan mengedipkan matanya berusaha menahan airmatanya agar tak keluar.

Sewoo tidak menjawab, ia masih berada ditempat ternyaman yang pernah ia miliki selama beberapa tahun terakhir, tempat ternyaman yang pernah ia singgahi dan tempat ternyaman yang selalu membuatnya tenang. Pelukan Chanyeol.

"Awalnya Aku tidak bisa mengelak bahwa aku benci pada kenyataan. Aku tak bisa membohongi diriku untuk bisa menerimamu sebagai adikku. Aku tetap tidak bisa. Aku menyanyangimu lebih dari itu. Bagaimanapun aku pernah berjanji untuk hidup bersamamu sampai aku mati" kata Chanyeol masih memeluk Sewoo.

"Tapi sekarang aku paham akan rencana Tuhan, mungkin aku bukan lelaki yang tepat untuk melindungimu hingga akhir. Mungkin aku bukan lekaki yang baik untuk mu."

UNFAIR #hurtRain (CHANYEOL - KAI)Where stories live. Discover now