#23 T.M : Get Out Part 2

1.2K 112 0
                                    

-Kamis-
"Hari ketiga ritual masuk pikiran Tristan."

Ini adalah hari ketiga memasuki dunia fantasi Tristan. Dera, Sam dan Ana sudah berada di posisi biasanya yaitu melingkari Tristan yang berbaring tak berdaya di ranjangnya, lalu tangan mereka saling bertautan membentuk lingkaran tak sempurna. Dengan mantra Sam, Dera mulai memasuki alam pikiran fantasi Tristan.[]

1

2

3

Cahaya itu Sama seperti cahaya yang ada di perpustakaan. Cahaya kecil indah yang keluar dari celah jendela perpustakaan, membuat pandangan Dera mulai terlihat jelas. Dera berfikir tentang dirinya, sebenarnya apa yang terjadi padanya hingga mengalami hal seperti ini.

"Aku kenapa" Tanya Dera pada Dokter Tristan. Posisi Dera kini merebahkan diri di sofa tempat duduk santai bagi pembaca buku di perpustakaan. Ia beberapa kali mengusap  matanya dengan kedua tangan.

"Kau lupa kejadian tadi_

Saat aku memberikanmu buku dan kau menerimanya, tiba-tiba kau pingsan begitu saja, tubuhmu jatuh ke lantai bersama buku itu. Dan aku membawamu ke sofa ini, mungkin kau sedikit kelelahan." Ungkap Tristan yang duduk di seberang Dera.

Dera mendengar hal itu seperti tak percaya. Dera lekas mengubah posisi tidur terlentang menjadi duduk santai.

"Kau terlihat bingung. Minumlah air putih di depanmu" Suruh Tristan agar Dera di hadapannya minum segelas air yang telah di sediakan.

"Ia" Dera meraih segelas air putih di hadapannya, lalu perlahan meminumnya hingga sampai setengah gelas, lalu gelas itu di kembalikan meja semula.

"Apa yang kamu rasakan sekarang?" Tanya Tristan di hadapan Dera.

"Merasa Segar" Jawab Dera pendek.

"Good.  Aku bisa menebakmu saat kau pingsan begitu saja, dan hal itu tidak terjadi satu kali atau dua kali"

"Maksudmu?" Dera tersentak atas ucapan Tristan.

"Aku akan jelaskan sekarang_

Di mulai dari pertemuan kita yang tiba-tiba. Lalu kau menghilang begitu saja. Seakan kau di telan oleh bumi.

Lalu pertemuan kemarin di cafe adalah hal yang sangat aneh buatku, kau pergi tiba-tiba dan aku mengejarnya hingga di sebuah jalanan sepi, disitulah kamu mulai aneh dan tiba-tiba pingsan tak sadarkan diri. Aku membawamu ke motel susah payah dengan menggendongmu, lalu ku masukan kamu ke kamar inap dan disitulah aku melihat wajahmu yang manis. Aku tak mau menganggu waktu tidurmu, Aku putuskan lekas keluar dari motel untuk mencari angin dan tempat tidur yang biasa ku tempati yaitu di pinggir jalan seorang diri. Dan paginya aku menunggumu di depan cafe tempat awal kita berdua bertemu.

Salanjutnya_

Saat tadi kita di dekat rak buku, aku memberikan sebuah buku dan lagi-lagi kau pingsan tak sadarkan diri dalam waktu yang cukup singkat daripada yang kemarin yaitu satu jam tigapuluh menit satu detik. Aku heran apakah pingsanmu itu merupakan jalan pulang ke dunia nyata."

"Aku tak tahu hal itu. Aku baru tahu darimu" Ungkap Dera setelah mendengar hal yang di ucapkan Tristan tentang dirinya saat posisi kembali ke dunia nyata.

Dera bingung, ada hal yang tak ia ketahui. Di saat kebingungan melanda dirinya, datanglah suara Sam di kupingnya.

"Dera. Aku tak bisa menjelaskannya padamu tentang suatu hal lewat telinga. Tapi aku sudah menyiapkan sebuah petunjuk tulisan kertas di dalam buku sejarah itu. Bukalah di bagian tengah dan bacalah di hadapan Tristan. Semua yang kau bingung kan dengan Tristan akan terungkap" Sam memberi arah petunjuk.

"Tristan" Dera memanggil nama Tristan.

"Ia Dera" Jawab Tristan di hadapan Dera.

"Mana buku itu"

"Tunggu" Tristan mengambil Buku di atas meja sampingnya. Lalu buku itu di berikan pada Dera.

Dera menerimanya dan membuka bagian tengah buku itu. Dera menemukan selembar kertas bertuliskan pesan dan tulisan panjang dari Sam. Dera lekas berkata pada Tristan.

"Pesan petunjuk ini dari Sam. Aku akan membacanya, ingat dengar baik-baik."

Dera membaca Isi pesan itu di hadapan Tristan?

"Dera_Tristan_.

Kalian memang berbeda dimensi, tapi kalian saling berhubungan satu sama lain. Jika Dera meninggalkan dunia fantasimu, Dera tidak akan hilang di telan cahaya tapi dia akan pingsan tak sadarkan diri. Begitupun sebaliknya  jasad Tristan yang berada di dunia nyata tidak akan sadar dan akan terus melayang di dalam fantasi. Begitulah kehidupan cinta kalian, tidak akan bisa bersatu di dunia nyata.

Satu-satunya cara agar kalian berdua kembali di dunia nyata dengan selamat, kalian berdua harus pingsan tak sadarkan diri di tempat awal pertemuan, dan kalian harus dalam posisi saling berpegangan tangan.

Waktu kalian tidak banyak, hanya setengah jam dari dimulainya membaca pesan surat ini"

Dera membacanya, lalu mata Dera menatap ke arah Tristan. Begitupun dengan Tristan juga menatap Dera. Keduanya saling tatapan mata dan berkata menebak bersamaan.

"CAFE" Ucap Dera dan Tristan berbarengan.

Dera dan Tristan berdiri dari duduknya, lalu lekas pergi meninggalkan Perpustakaan untuk menuju ke Cafe, dimana Cafe itu adalah awal pertemuan mereka di dunia fantasi.

Pontang-pantinglah Dera dan Tristan dalam perjalanan, mereka berlari bersama di jalanan trotoar yang sepi. Keduanya saling menggenggam tangan, saling mempercepat larinya dengan penuh semangat. Dan akhirnya sampai pada tempat tujuan yaitu Cafe.

*CAF'E*
"Pintu Jalan Kembali"

Dera dan Tristan lekas masuk kedalam cafe, lalu duduk berhadapan di tempat ini mereka bertemu, yaitu di meja dan dekat tembok kaca transparan yang menghadap jalanan dan dekat dengan rak buku mini. Di situlah kedua tangan mereka saling berpegangan Erat, menunggu gerbang pulang di buka oleh Sam dan Ana.

Sam berkata di telinga Dera? " Apakah kau dan Tristan sudah siap Dera" Tanya Sam.

"Sudah" Jawab Dera.

"Tutuplah mata kalian berdua" Suruh Sam pada Dera.

Dera menurut dan memberikan kode pad Tristan. Kode itu berupa kedipan mata. Saat Dera mulai menutup mata, Tristan mengikutinya dan semua gelap dalam pandangan.

Berhasil_

Dera dan Tristan berhasil pingsan tak sadarkan diri. Tubuh mereka berdua trungkup di meja, lalu dunia fantasi yang di ciptakan oleh Dera dan Tristan mulai sirna, lenyap dan hilang begitu saja, kini hanya ada sebuah cahaya terang kehidupan.

Tristan kembali di kehidupan nyata_dia akan sadar dari koma.

-Intermezo-

+++++

Author Massage_

Akhirnya Tristan kembali sadar dari komanya, inilah awal kebahagian Dera dan Tristan.

Tetep stay tun Ya.

Terimakasih sudah membaca THE MEMORIES.

The Memories (Dera & Tristan) | Trilogi Dera The Series Where stories live. Discover now