Underwear

30.4K 1K 197
                                    

.
.
.

Siang itu Jimin yang tidak ada kesibukan memilih menghabiskan waktunya untuk berbelanja kebutuhan dapurnya yang sudah mulai habis.

Beras, minyak, daging dan sayuran sudah masuk kedalam troli yang Jimin dorong. Beberapa buah juga Jimin sudah timbang dan sudah ia taruh kedalamnya.
Hingga Jimin melihat kerah jarum jam 2 saat trolinya dia dorong perlahan.
Ada sesuatu yang menarik dalam pandangannya hingga sudut bibirnya terangkat cukup tinggi dan lebar. Sedikit terkekeh gemas dengan apa yang ada di genggaman tangan mungilnya yang bersematkan cicin putih di jari manis kanannya.

Tetap mempertahankan senyum manis itu padahal belanjaannya sudah terbungkus plastik putih dan sudah ia tenteng dengan kedua lengannya. Berjalan sedikit lebih cepat karna beban yang ia bawa serta ketidaksabarannya ingin segera sampai rumah.

Sesampainya di mobil segera ditaruh barang belanjaannya kedalam bagasi. Lalu segera memberi perintah si sopir agar segera meninggalkan supermarket yang baru saja ia kunjungi.

Tak membutuhkan waktu lama untuk sampai ke kediaman mewah miliknya. Jalanan yang sepi mobil pribadi serta jarak dari rumah ke supermarket yang tidak jauh membuat mobil yang miliknya dapat melenggang dengan mulusnya.

Jimin bongkar sendiri barang belanjaannya
Meskipun memiliki rumah yang mewah,Jimin tak mau mempekerjakan asisten rumah tangga. Karna dia menyanggupi untuk mengurusnya sendiri. Hanya sopir sekaligus bodyguard yang ia pekerjakan. Karna Jimin tidak bisa menyetir dan memang tidak diperbolehkan menyetir. Alasannya sih takut kelayapan kemana mana tanpa ijin padahal Jimin sudah bersuami. yang melarang juga suaminya sendiri. Protektif sekali. Maklum Jimin itu penuh pesona, lengah sedikit bisa jadi santapan mata liar para seme seme laknat.

Selesai membereskan barang belanjaan lantas Jimin mandi, mengganti pakaian dan merebahkan diri di sofa ruang santai. Memindah chanel kalau sudah muncul iklan yang dia anggap gak penting.

Hingga suaminya pulang tepat jam 10 malam. Memberinya pelukan dan ciuman selamat datang lalu membantunya melepaskan pakaian agar segera mandi.

''Sayang kenapa kamu kasih aku ini?"

"Pakai ya... plis"

"Gak. Kek anak kecil aja"

"Tapi kan sayang suka kumamon"

"Iya tapi gak gini"

"Pake ya. Kan aku yang liat"

"Gak... ambilkan yang item"

"Gak mau. Pokoknya harus pake sekarang"

"Norak banget ih"

"Aku aja kan yang liat"

Jimin sudah mau menangis

"Gak ya gak! Cepetan ah dingin"

"Gak mau. Pokonya kalo hyung gak pake malem ini aku gak mau tidur sama hyung"

"Jim"

"Terserah. Aku ngambek pokoknya. Biar aja aku tidur di sofa. Biar anak hyung juga kedinginan. Bodo amat"

"Jimin sayang kamu kok gitu sih"

"Makanya turutin. Pake ya"

"Gak mau. Norak bange sumpah demi apa Jim"

"Cuma Jimin yang liat Hyung, kan gak diliat orang lain kenapa malu sih. Ihhh kesel"

"Demi apa ini norak banget yang"

"Tapi aku mau hyung pake itu sekarang!"

"Jimin sayang yang lain ya. Kamu ngidam aneh aneh aja sih. Yang lain pasti hyung turutin tapi gak yang ini"

YOONMIN oneshootWhere stories live. Discover now