[ Part 3 ] First Snow

9K 1K 24
                                    


'Jiminn, tolong aku'

Bughh..
Bughh..
Bughh..
Bughh..



Jimin datang tepat waktu. Saat hampir sampai halte sudut mata Jimin menangkap segerombolan laki-laki di halte yang mengerumuni seorang perempuan. Perasaan Jimin menjadi buruk. Secepatnya Jimin memakirkan mobil nya di tepi jalan yang berlari ke arah halte.

Dan didugaannya benar, mata Jimin menyalang melihat empat orang laki-laki yang menyentuhi tubuh Yoora. Jimin berlari dan menggila, menendang, memukul dan menghajar laki-laki yang telah kurang ajar pada Yoora.

Sejak kecil Jimin memang diminta bunda Hana untuk ikut karate. Bunda Hana menginginkan Jimin jago karate karena Jimin adalah anak laki laki tertua, jadi dia bisa melindungi adik adiknya. Dan keahlian Jimin sangat berguna pada kondisi sekarang ini. Dalam sekali gerak dan dalam keadaan emosi, Jimin mampu mengalahkan keempat berandalan itu hingga mereka pingsan dan terjatuh di tepi jalan.

Jimin menghabiskan terakhir pukulannya telak ke salah seorang yang berbadan paling besar, Jimin baru menghentikan pukulannya saat darah segar muncul di mulut laki laki. Jimin bangkit dan mengakhiri amarahnya dengan menendang kaki kanan orang itu, dapat dipastikan selama 3 bulan orang itu akan cacat pincang saat berjalan.

Jimin menompangkan tangan ke lututnya, mulutnya terbuka hanya untuk meraup banyak oksigen. Mata Jimin memutar melihat korbannya. Dapat dilihat keempatnya benar benar tak bergerak sedikitpun dengan kondisi sangat parah.

Jimin berputar menatap Yoora yang masih duduk di halte. Hatinya mencelos melihat kondisi Yoora.

'Bunda, maafin Jimin yang hampir gak bisa jaga Yoora'

Jimin berjalan mendekati Yoora. Dilihatnya Yoora yang menunduk, dengan tubuh yang memeluk kakinya erat untuk melindungi tubuhnya dari tangan laki-laki biadab itu. Jimin berlutut di depan Yoora mensejajarkan kepalanya di hadapan Yoora yang masih menunduk.

Dari tempat Jimin terdengar jelas Yoora yang menangis terisak. Jimin benar-benar mengutuk dirinya sendiri yang terlambat menjemput Yoora, dia selalu menjadi yang pertama yang diandalkan bunda Hana. Namun kali ini dia kecewa dengan dirinya sendiri.

Jimin mengulurkan tangannya untuk menyentuh lembut kepala Yoora.

"Jangan sentuh aku!!!"

Yoora berteriak dan menampar keras tangan Jimin yang hendak menyentuhnya. Tamparan Yoora sangat keras hingga mengenai ujung bibir Jimin yang nampak memerah karena sebelumnya telah kena bogem dari salah satu lawannya tadi.

"Aaaaasssshhh..." Jimin mengerang kesakitan menyentuh bibirnya.

Jimin kembali menatap Yoora yang masih merunduk ketakutan. Rasa bersalah menggerogoti hatinya. Yoora akan mendapat trauma yang besar karena kejadian ini.

"Yooo, ini aku Jimin." Tangan Jimin kembali terulur pelan. Kali ini reaksi yang diberikan Yoora lain.

"J-Jimin?"

Yoora perlahan mengangkat wajahnya saat mendengar suara Jimin. Dari sudut matanya yang memburam karena tangisan, Yoora dapat melihat wajah Jimin yang menatapnya khawatir. Seketika setelah melihat Jimin didepannya, Yoora langsung merangsuk masuk ke pelukan Jimin. Tangisannya pecah seketika karena ketakutannya.

DEAD AT HEART ✔️Where stories live. Discover now