Chapter 23

3K 195 23
                                    

Hai readers, aku mau jelasin...

maaf bangettt yaaa, aku hiatus gak bilang bilang.

waktu itu hape ku tiba tiba rusak, gabisa hidup, kebanyakan eror. dan kemarin aku sibuk sama tugas lalu seminggu ini full tes akhir semester. maaf banget. aku tahu kalian pada nunggu, yakan yakan? hehe..

terus watpadnya aku uninstal. dan waktu mau login gabisa masuk. lalu jadilah aku buat akun baru lagi. namanya @RaeNayonLee ,silahkan dicek disana aku juga udah buat cerita baru lagi di work, baru 2 bab.

dan kenapa aku bisa update disini lagi? karena aklu update pake laptop, hehe..

khusus buat kalian yang setia nunggu FF gaje mellow ini, spesial part 23 paling panjang. untuk readers setia dan tersayang.



SELAMAT MEMBACA~

Chapter sebelumnya...

"BAEKHYUN PERGI KARENA DIRIMU CHANYEOL!!" seketika orang orang disekitar mereka menatap mereka

BUGH!

Sehun yang setengah sadar karena emosi, langsung memukul chanyeol tepat dipipinya.

Keduanya telah tertutup emosi, sehun yang menyalahkan kepergian baekhyun karena chanyeol, dan chanyeol yang tidak tahu menahu apa yang terjadi dan sehun malah semakin memaki dan memarahinya dalam keadaan mabuk.

"HEI BERHENTI KALIAN!"bentak luhan histeris, ia tidak dapat mendekat, kecuali jika dirinya memang ingin mendapat bogem segar diantara keduanya.

Luhan semakin panik, karena perkelahian didepan club milik ayahnya sekaligus pamannya menjadi tontonan ramai banyak orang.

Dan sehun serta chanyeol semakin mendekat arah jalan raya, mereka terus ber agumen dan memukul

Hingga sehun mendorong chanyeol, serta pukulan yang ia layangkan.

BRAKK

"CHANYEOL!!"




CHAPTER 23

Tit

tit

tit

tit

Suara monitor alat vital pasien berbunyi disebuah ruangan rumah sakit di seoul.

"luhan. Maafkan aku" sehun terus meminta maaf kepada luhan sembari terduduk dikursi tunggu didepan ruangan chanyeol

"aku memintamu untuk menjelaskan setelah ini"

Suara kenop pintu terbuka menampakkan dokter lengkap dengan perlengkapan nya serta dibelakangnya terdapat suster,

Luhan mendongak, lalu bangkit mendekati dokter tersebut

"bagaimana dok?"

"apa anda keluarga pasien?" tanya sang dokter sembari mengalungkan stetoskopnya dileher

"em, bukan. Ayah dan ibu chanyeol sedang dalam perjalanan kesini"

"baiklah, jika orang tua pasien sudah datang, tolong beritahu mereka untuk ke ruangan saya"

Jeongmal mianhaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang