3 - A Gift again ?

32.5K 1K 5
                                    

Dikira Sean akan senang hati melakukan hal-hal yang romantis pada gadis bar-bar itu apa ?!

' jangan mimpi ! ' batin Sean saat pertanyaan itu muncul di otak tampannya.

Dibelakangnya Caramel berjalan mengikuti Sean sambil mengeluarkan sumpah serapahnya yang ia tujukan pada punggung Sean di depannya beberapa langkah.
Rasanya gatal sekali tangan Caramel untuk tidak menimpuk high heelsnya ke kepala cowok kunyuk brengsek itu.

" Heh.. cewek bar-bar kenapa lo lama banget sih jalannya.. ? udah--- aduh " perkataan Sean terpotong saat sebuah high heels benar-benar mendarat dengan mulus tepat di kepalanya dan berhasil membuatnya menghentikan langkahnya sambil meringis mengaduh kesakitan dan refleks langsung mengelus bagian kepalanya yang sakit.

Caramel hanya tersenyum miring melihat keberhasilannya sukses besar.

' dasar iblis betina ! ' batin Sean.

" heh.. lo bener-bener gadis bar-bar yang nggak punya sopan santun sama calon suami lo..
inget sebentar lagi kita menikah.. hati-hati kualat lo.. "
Sean berbalik melangkah cepat menuju tempat Caramel berdiri bersidekap sambil menggerutu kesal. Ia berhenti dua langkah tepat didepan Caramel sambil menatap tajam membunuh pada gadis bar-bar didepannya ini.

" lo kan yang ingin buru-buru nikah sampai-sampai lamaran dari orang tua gue langsung diterima gitu aja sama orang tua lo..
huh..!
sekarang tingkahnya kayak gini.. " Sean menuduh seenak jidatnya.
Ia yakin sebentar lagi cewek bar-bar itu pasti akan meledak.

" Hellooow..?!
gue gak salah dengerkan..?
lo kira gue cewek yg ngebet nikah sampai setiap cowok ngelamar gue harus gue terima gitu..?
dasar cowok gila..!
tukang paksa..! kenal aja nggak..! " sembur Caramel.

" gue gak mau turutin semua keinginan lo buat nikah sama lo.. pokoknya gue gak mau nikah sama lo cowok gila..!! "
lanjutnya sambil mengangkat jari telunjuknya di depan wajah Sean, menunjuk sekaligus mencoba mengancamnya.
Yang ditunjuk-tunjuk menggeram berusaha sekuat tenaga menahan amarahnya agar tidak meledak saat itu juga.

" lo nggak boleh ngebantah apa mau gue..! "
Sean menggeram sambil memejamkan matanya.
Suaranya terdengar sudah seperti es di kutub utara dan selatan, dingin sekali oi !

" wah.. wah.. ternyata lo tipe orang yang pemaksa akut ya..
pasti sebelum ini belum ada satu orang pun yang berani ngebantah keinginan lo selain gue sekarang, iya kan ? " tantang Caramel.
Kaki sebelah kirinya sudah pegal berjinjit menyamai tinggi kaki kanannya yg mengenakan heels. Heelsnya itu kini tergeletak tak berdosa diujung jalan sana dan Sean yang saking tidak pekanya meninggalkan heels Caramel disana begitu saja. Oh come on !

" Ya ! Tidak ada yang berani ngebantah gue selama ini..
dan lo pun gak boleh ngebantah gue.. lo harus nikah sama gue dan gue gak bakal terima penolakan jenis apapun..
terserah lo beranggapan gue cowok gila kek..
tukang paksa kek..
yang penting lo harus nikah sama gue.. titik ! "
Sean segera menyudahi perdebatannya dengan Caramel ini. Kalau diteruskan pasti dari musim durian ketemu musim durian lagi tidak akan ada akhirnya.

Tanpa pikir panjang lagi, Sean mengangkat tubuh Caramel lalu memanggul layaknya sekarung beras dipundaknya.
Caramel memekik kaget dan berteriak-teriak minta diturunkan dari pundak Sean namun pria itu tak menghiraukannya sama sekali, malahan langsung mengambil lalu membuang sembarangan heels milik Caramel satunya yang masih terpasang cantik dikaki Caramel.

" HEEIII !!!
APA YANG LO LAKUIN..
ITU SEPATU GUE..
KENAPA LO BUANG..
BURUAN AMBIL BALIK NGGAK.. KALO NGGAK GUE--- "
teriakan Caramel terpotong gara-gara Sean dengan kurang ajarnya menampar pantatnya.
Membuatnya melongo kaget.
Banyak orang disekitar mereka memekik kaget melihat perlakuan Sean kepada Caramel.

MARRIED with SEAN ✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang