18 - Meet Again

16.3K 551 1
                                    

Dihari yang sama.
Sisil yang sudah bisa mendekati salah seorang seniornya di kampus.
Selalu saja berusaha mengikuti kemanapun seniornya itu pergi.

Pasalnya ia belum mendapatkan persetujuan dari seniornya itu agar seniornya itu mau membantu dirinya membuat sebuah tesis kasus-kasus yang sering terjadi di pengadilan.

Saat ini Sisil tengah mempelajari dunia hukum karena ia mengambil jurusan hukum di universitas.
Sisil ingin menjadi seorang lawyer yang berbakat dan tangguh seperti sang kakek.
Dan saat ini ia sedang berusaha merayu salah seorang seniornya yang sudah berhasil menjadi seorang lawyer berbakat di London.
Dan kariernya pun sudah bisa dibilang sukses disana.
Dia sudah menyelesaikan banyak kasus sampai clear.

Walaupun sebenarnya usia seniornya itu lebih muda dan malah tepaut jauh dari usia Sisil.
Hal itu tidak menyurutkan usahanya sama sekali untuk tetap mendekati seniornya itu.

Yang terpenting dipikirannya sekarang adalah tesisnya berhasil dan mendapat nilai yang memuaskan. Itulah tujuannya dari awal.
Lulus dengan nilai yang memuaskan.

" kak Michella..
ayolah.. bantu aku..
yah.. yah.. yah..?
please.. "
pinta Sisil dengan memelas.
Kedua tangannya ia tangkupkan didepan wajahnya.

" kak.. tolong ya..
jangan ganggu aku..
aku sekarang lagi sibuk banget nih.." ujar gadis yang bernama Michella itu sambil berusaha menahan kekesalannya kepada Sisilia.
Sedari tadi perempuan didepannya ini tidak ada lelah-lelahnya mengikuti dirinya kemanapun ia pergi.
Padahal siang ini jadwalnya padat sekali.

Michella adalah Aluna, nama Michella memang Alu gunakan sebagai namanya dalam dunia kariernya sebagai lawyer di London. Sedangkan nama Aluna atau Alu hanya diperuntukan keluarga dan orang-orang terdekat yang mengenalnya saja.

" dan tolong jangan panggil aku kakak..
karena aku tuh lebih muda dari usia kakak..
yah.. walaupun kita sekarang hidup di dunia orang-orang yang tidak memperdulikan status usia..
tapi kita ini sama-sama berasal dari negara yang sama..
jadi tolong jangan panggil aku kakak lagi..
Oke ?! " tegas Michella lagi.

Michella tidak habis pikir dengan sikap perempuan yang ada didepannya sekarang ini.
Kenapa ia memanggil dirinya dengan sebutan kakak ?
Padahal perempuan ini tahu sendiri kalau usianya itu sebenarnya lebih tua dari usia dirinya sekarang.

" oke.. kalau itu memang yang kamu inginkan..
sekarang kamu sebagai yang termuda diantara kita berdua harus menuruti permintaan dari yang tertua disini.. jangan jadi adik durhaka..
ayo.. sekarang kita cari makan dulu.. aku benar-benar lapar dan capek mengikutimu terus dari tadi siang.. " ujar Sisil memutuskan sepihak sambil merangkul pundak Michella.
Sisil sedikit memaksa dan menyeret Michella berjalan mengikuti dirinya untuk mencari tempat makan terdekat yang ada di tempatnya berada sekarang.

Walau kata-katanya terdengar datar tapi tersirat bahwa ucapannya tidak dapat diganggu gugat atau dibantah sama sekali.

Dan hal itu sukses membuat Michella melongo mendengarnya.
Dirinya baru menyadari bahwa dirinya kini sudah masuk perangkap karena omongannya sendiri.

' memang benar peribahasa itu.. mulutmu harimaumu.. hahaha.. senjata makan tuan..
sekarang aku tau rasanya..
kasihan sekali aku ini.. hahaha..
aku harus banyak-banyak berlatih lagi menggunakan mulutku dengan benar.. dasar bodoh ! ' batin Michella.
Ia tidak henti-hentinya menertawakan dan merutuki kebodohannya sendiri.
Seorang lawyer yang ceroboh.

***

Setelah menemukan restaurant yang diinginkan, Sisilia dan Michella segera memesan beberapa macam makanan.

MARRIED with SEAN ✅ Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz