Kohinoor #Part-22

4.1K 249 15
                                    


Assalamu'alaikum Wr.Wb
***

Cerita ini hanya Fiktif belaka, tidak ada unsur plagiat atau apapun dalam karya tulisan ini. Semua ini murni hasil pemikiran juga inspirasi Author. Jadi, jika ada kesamaan nama, tokoh, latar, alur, setting, carita dan tempat itu sungguh tidak disengaja.
Jangan lupa untuk tinggalkan jejak gayes :)
Vote, Read and Coment ;)

HapRead!!! :)

***


CRAGSIVA saat ini tengah berada disebuah ruang bawah tanah Kediaman Haling. Di dalam ruangan yang luasnya mencapai 50x50 meter itu terlihat remang-remang karena memang lampu yang belum dinyalakan.

Setelah Rio menekan saklar lampu barulah keadaan ruangan itu terlihat nyata dan Ify menganga tak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini. Bahkan saking tak percayanya ia harus mengucek matanya beberapa kali dan baru terhenti saat Rio menghentikan aktivitas tangannya sambil menggeleng.

Alvin, Cakka, Gabriel, Via, Agni dan Shilla yang memang sudah biasa hanya menampilkan ekspresi datar. Lalu dengan percaya dirinya mereka menghampiri jejeran lemari yang tersusun rapi melingkari ruangan itu.

Saat Shilla membuka salah satu dari lemari itu, Ify melolot tak percaya saat ia melihat jejeran pisau tajam. Mulai dari yang paling kecil sampai yang paling besar. Tanpa sadar ia menelan ludahnya guna membasahi tenggorokannya yang terasa kering.

Keterkejutan Ify bukan hanya sampai disitu, ia semakin membelalak dengan mulut terbuka saat Cakka membuka lemari dan terlihatlah jejeran senjata api. Mulai dari pistol yang berukuran kecil sampai berukuran besar yang dalam satu kali tembakan dapat menghancurkan tubuh manusia.

Ify yang memang masih berdiri di samping Rio menggeser tubuhnya agar lebih dekat dengan pemuda hitam manis itu. Ia mencengkeram lengan Rio dengan tangannya yang tanpa ia sadari kini bergetar karena takut.

Rio yang merasakan tubuh Ify bergetar menoleh kemudian ia mengambil alih cengkeraman Ify menjadi genggaman. Meyakinkan gadisnya bahwa semua akan baik-baik saja.

Perlahan dua remaja itu melangkahkan kaki dengan Ify yang semakin mengeratkan genggamannya pada Rio. Ia melangkah mendekati lemari-lemari itu dengan perasaan yang sulit untuk ia gambarkan.

"Apa saja yang mau kita bawa, Yo?" Tanya Gabriel sambil mencoba-coba salah satu pistol yang Ify ketahui itu bernama HK MG4 MG 43 Machine Gune.

"Terserah!!" Sahut Rio acuh. Ia membawa Ify ke sofa dekat salah satu lemari diruangan itu yang memang tersedia disana.

Ify duduk dengan perasaan yang sulit untuk ia jabarkan. Sungguh Ia masih belum percaya kalau sahabat-sahabatnya itu senang sekali bermain dengan benda-benda mematikan itu. Ya!! Ify tahu, sangat tahu. Senjata-senjata yang saat ini sedang dicoba-coba oleh sahabat-sahabatnya sangat berbahaya karena ia juga suka melihat film action.

Bahkan melihat senjata itu lewat TV saja sudah membuat Ify takut, apalagi sekarang ia disuguhkan pemandangan yang benar-benar membuatnya ingin mati saja.

"Keknya gue mau bawa ini aja" Seru Shilla sambil mengangkat salah satu senjata mematikan itu. Ify meneguk ludahnya saat tahu jenis senjata itu.

"SS-2" Gumamnya pelan.

Rio yang mendengar gumam Ify menoleh lalu mengusap lembut puncak kepala gadis manis itu sambil tersenyum. Ify balas tersenyum walau terpaksa.

Rio beranjak dari tempatnya dan menghampiri teman-temannya yang sedang sibuk dengan senjata masing-masing. Ia membuka salah satu lemari yang berada diujung ruangan bawah tanah itu. Dan terlihat deretan senjata api paling mematikan di Dunia yaitu Accuracy International Artic Warfare 50. Dengan santai ia mengambil senjata itu lalu melihat-lihat senjata itu untuk memastikan bahwa senjata yang sudah menjadi kesayangannya itu tetap baik-baik saja.

Kohinoor ✔Where stories live. Discover now