Satu Langkah Lebih Dekat

2.5K 295 50
                                    

Saat Jungkook kembali dari kafe milik Suga, Namjoon sudah ada di apartemen mereka dan telah selesai menyiapkan makan malam.

"Ah, Jungkook-ah! Kau sudah kembali? Mandilah, setelah itu kita makan malam bersama," ucap Namjoon ketika melihat Jungkook muncul dari arah ruang tamu dan memasuki area dapur.

"Nee, Hyung." Jungkook menjawab dengan nada dan senyum yang manis, lalu tanpa menunda-nunda seperti biasanya dia segera bergegas menuju kamarnya, lalu tak lama kemudian keluar menuju kamar mandi sambil bersenandung riang.

"Ada apa dengan anak itu?" gumam Namjoon bingung. Tak biasanya dia langsung menuruti permintaan Namjoon, ditambah lagi bonus senyuman manis.

Sementara itu di dalam kamar mandi, Jungkook membiarkan air hangat yang memancar dari shower mengalir membasahi tubuh atletisnya. Membasuh seluruh keringat dan debu yang menempel.

Sambil bersenandung, sesekali Jungkook tersenyum saat mengingat kejadian hari ini. Wajah Jin kembali muncul dalam benaknya. Bagaimana dia tersenyum, ekspresinya ketika dia malu, dan suaranya yang pelan ketika dia merasa canggung. Memikirkan semua itu membuat hati Jungkook terasa hangat, seakan ada sesuatu yang melimpah disana.

Tanpa terasa Jungkook sudah berada di dalam kamar mandi lebih dari 15 menit. Dia pun segera mematikan shower, dan mengeringkan tubuhnya sebelum memakai baju ganti yang dibawanya.

Namun bahkan ketika dia telah keluar dari shower sekalipun, bayangan sosok Jin seakan menolak untuk meninggalkan pikirannya. Perlahan dia mulai membayangkan lagi seluruh detail dari Jin. Wajah cantiknya, mata hazelnya yang jernih, hidung mancungnya yang lurus, dan bibir mungilnya yang penuh. Lalu bayangan Jungkook akan sosok Jin mulai melebar, dia mulai mengingat bagaimana jenjangnya leher Jin, collarbone-nya yang terpahat indah, dan pundaknya yang lebar. Sekarang jika Jungkook pikir-pikir, Jin memiliki tubuh yang sangat proposional. Meski Jungkook yakin dirinya memiliki lebih banyak otot, namun Jin sedikit lebih tinggi darinya. Leher, tangan, dan kakinya panjang, membuat setiap gerakannya terlihat anggun. Lalu pundaknya. Entah mengapa, meski pundaknya terlihat lebar, namun hal itu tak mengurangi keindahannya. Justru pundak lebarnya membuat dirinya semakin menawan, seakan pundak lebar itu adalah sayap dari seorang malaikat yang sedang tertutup.

"Dia pasti malaikat," gumam Jungkook sambil tersenyum bodoh.

"Siapa yang malaikat?"

"Hyung!" Jungkook hampir saja terkena serangan jantung saat Namjoon muncul dibelakangnya. "Kenapa kau mengagetkanku?" protes Jungkook sambil memegang dada kirinya.

Namjoon menatap Jungkook heran. "Aku sudah berdiri dibelakangmu semenjak kau keluar dari kamar mandi," timpal Namjoon. "Kau tidak menyadarinya?" tanyanya kemudian.

Jungkook mengalihkan pandangannya. "Tentu aku sadar. Tapi tetap saja Hyung mengagetkanku!"

Namjoon menatap Jungkook dengan tatapan menyelidik. "Duduk!" ucapnya sambil melirik meja makan.

Jungkook menggigit bibirnya. Sepertinya Hyung-nya ini akan mengintrogasinya malam ini.

Namjoon mengisi piring Jungkook terlebih dahulu, lalu dirinya. "Makanlah!" ucapnya kemudian.

Jungkook tak memberikan perlawanan dan hanya mengangguk. Lalu kemudian perlahan memakan makanannya.

"Sesuatu yang baik terjadi di kafe?" Tanya Namjoon tiba-tiba, membuat Jungkook tersedak makannnya sendiri. "Aku anggap jawabannya adalah iya," lanjut Namjoon kemudian.

ALWAYS ON THE RUN [Taejin] [Jinkook] Where stories live. Discover now