"TIJL" Episode 3 ❤

4K 238 3
                                    

Kedua manik itu menatap intens satu sama lain. Mata mereka saling bertatapan tanpa berkedip seolah tak ingin melepaskan pandangan mereka masing masing. Sampai Hinata menyadari dengan tindakan mereka yang saling bertautan.

"A~anu paman.." ucap Hinata yang gugup saat tangannya tak sengaja dipegang Naruto.

"A~ah iya maaf" Naruto melepaskan tangannya yang memegang Hinata.

"Terima kasih" ucap Naruto pada Hinata menunjukkan sapu tangan yang diberi Hinata dan dibalas dengan anggukan Hinata.

Naruto mengelap wajahnya yang basah akibat siraman Shion itu dengan sapu tangan yang diberikan Hinata, sedangkan Hinata hanya melihat tindakan Naruto.

"Apa yang kau lakukan disini ?" tanya Naruto.

"Aku bekerja paruh waktu setelah pulang sekolah di cafe ini paman"

"Kenapa kau harus bekerja. Kau kan masih sekolah?"

"Hehe itu karena, aku harus melunasi hutang kedua orang tua yang sudah meninggal. Dan untuk menghidupi diriku dan adikku" jawab Hinata.

"Begitu ya"

""HINATAA. APA YANG KAU LAKUKAN DISITU. CEPAT KEMARI" teriakan dari pemilik cafe tempat Hinata bekerja yang berteriak memanggil Hinata. Dan Hinata langsung bergegas untuk kembali bekerja.

"Aah i~iya"

"Paman sudah dulu ya, aku harus kembali bekerja"ujar Hinata dan langsung meninggalakan Naruto yang masuh duduk dikursi cafe itu.

Naruto menatap dengan pandangan yang sulit diartika saat melihat kepergian gadis itu. Merasa kasian dengan kehidupan Hinata yang berjuang sendiri demi menghidupi dirinya dan adiknya. Namun saat itu juga Naruto membuang jauh jauh pikirannya.

"Kenapa aku memikir kanya..cehh bukan urusanku" guman Naruto mendecih oada diri sendiri.

Naruto  mengantongi sapu tangan milik Hinata tanpa disadarinya lalu bangkit dari kursi dan pergi meninggalkan cafe itu untuk kembali kekantor. Sedangkan Hinata menatap kerpergian Naruto yang meninggalkan cafe dengan raut wajah sedikit kecewa.

"Yaah paman itu sudah pergi" ucap Hinata memasang wajah kecewa.

"Hoy kenapa kau melamun, kembali bekerja" tegur pemilik cafe dan membuat Hinata terkejut.

"I~iya"

"Dasar cerewet" ucap Hinata disaat pemilik cafe itu beranjak dan pemilik cafe itu mennghentikan langkahnya karena mendengar ucapan Hinata.

"Apa kau bilang ?"  ujar pemilik caffe dengan tampang marah.

"Ti~tidak kok hehe" jawab Hinata dengan wajah takut.
.
.
Namikaze Industry

Tik..tik..tik..

Jari jemari kekar itu yang berdansa dansa diatas keyboard yang sedang Naruto gunakan. Menatap serius kearah layar datar yang berisi tulisan yang hanya dimengerti oleh Naruto. Sampai akhirnya kegiatannya terhenti dengan ketukan pintu seseorang yang datang.

Tok..tok..tok..

"Masuk" suara Naruto tanpa berpaling dari layar komputer didepannya.

Pengetuk pintu itu pun masuk mengahmpiri Naruro yang sibuk berkutat didepan layar komputer. Tanpa sedikit mendongakan wajahnya melihat orang yang mengahampirinya Naruto masih saja terus memperhatikan layar datar itu. Sampai akhirnya yang datang semakin mendekati mejanya Naruto menatap mendongakan wajahnya.

"Oh Shikamaru, bagaimana ?" tanya Naruto.

"Aku sudah menyetujui proyek kerja sama dengan  para dewan untuk membangun proyek baru kita tak jauh dari gedung baru milik Uciha" jawab Shikamru sembari meletakkan beberapa map berisi perjanjian dihadapan Naruto.

This Is Just Love ❤ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang