Chapter 14 "Tragedi yang menimpa Naruto. "

3.1K 203 10
                                    

Sasuke terus saja menangkis belati yang tertuju pada nya secara membabi buta, perkelahian terus saja terjadi, di saat yang bersamaan seolah-oleh musuh bisa membaca gerakan nya.

"Kata kan pada ku, dimana sakura. "

Sasori tidak menjawab pertanyaan sasuke, dan itu membuat nya mengumpat dalam hati. Pria ini benar-benar tidak bisa di ajak bicara secara baik-baik.

Sett

Melihat belati itu menyobek pakaian sasori membuat pemuda itu terbelalak, pandangan nya kalap. Sasuke yang melihat sasori mulai lengah dengan cepat berlari ke arah pistol nya yang tergeletak sembarangan di lantai, mengarahkan nya tepat di leher pemuda itu.

"Matilah kau."

DORR!

Suara tembakan terdengar begitu jelas di telinga naruto, mengambil semua barang nya dan berlari keluar dari ruangan bawah tanah. Di atas tangga, hidan berdiri dengan tangan yang di lipat depan dada, mata nya menatap tajam ke arah naruto yang terus saja berlari mendekat.

Buagh!

Satu tonjokan yang di hadiah kan naruto meleset mengenai tembok di sebelah nya, hidan yang berhasil mengelak mengambil kesempatan untuk menyerang pemuda itu dari belakang dengan sebuah balok kayu siap di arah kan nya pada naruto. Lagi-lagi meleset naruto yang menyadari itu langsung saja menangkis nya.

"Apa kau anak buah danzou, katakan padaku dimana dia."

Buagh!!

"Nekat juga kau bocah, bersiap lah untuk mati."

"Cih, bukan aku tapi kau lah yang akan mati bajingan "

Buaghh!!

Pukulan itu tidak teralakkan, hidan terpental 2 meter di depan nya, mengambil belati yang tergeletak di lantai dan menghampiri hidan yang kini tampak meringis tak kala kepala nya yang berbenturan dengan meja.

"Bersiap untuk mati " geram naruto dan melempar belati itu kearah hidan yang terbelalak.

CRASSZ!!!

"Uhukk.."

Darah segar keluar dari mulut pemuda itu, mata naruto membola ketika melihat kearah hidan yang kini menyeringai licik kearah nya. Pemuda itu berdiri sedikit merapikan pakaian nya.

"Kau tepat waktu, Sai " kata hidan mendekati pemuda itu.

Naruto menoleh kan kepala nya dengan susah payah, tidak ada ekspresi apapun yang di keluarkan oleh pemuda itu. Safir nya membulat ketika sebuah pisau dapur tertancap bebas di belakang punggung nya.

"Arrgh "

Teriak naruto ketika sai kembali mencabut pisau itu dari punggung nya, membuat naruto kini jatuh terkapar dengan nafas yang terengah-rengah. Sejak kapan dia, berada disana.

Hari sudah semakin gelap, hinata berjalan di sepanjang compleks namikaze dengan secarik kertas di tangan nya. Ini alamat yang ebisu berikan pada nya, ternyata cukup susah untuk mencari rumah utama namikaze.

"Ku harap benar, ini rumah naruto-kun." Guman hinata ketika ia sudah sampai di depan gerbang yang menjulang tinggi milik Namikaze.

Cleek!

Pintu mashion itu terbuka, melihat sang tuan rumah membuat hinata dengan cepat bersembunyi di balik vas besar di samping gerbang. Rambut merah yang di biarkan tergerai, amethyst hinata memperhatikan intens wanita yang sedang sibuk celingak-celinguk seperti sedang mencari sesuatu.

"Bukan kah tadi ada orang, aku tidak mungkin salah lihat. " guman kushina berjalan ke depan gerbang.

Dari kejauhan kushina dapat melihat seorang gadis sedang berlari tergesa-gesa menuju ke arah nya, keadaan nya yang berantakan serta nafas yang tidak teratur membuat kushina berlarian kecil menghampiri gadis itu.

I Don't Hate You, Hinata-chan |EndWhere stories live. Discover now