3. Kejutan

211K 11.5K 311
                                    

Caramu selalu berhasil membuatku terus-menerus mengharapkanmu. Padahal aku tahu, berharap padamu adalah kekecewaan yang akan kuhadapi.

Stay with Me

***

Ken menghentikan motornya saat sudah sampai di pelataran rumah milik Naomi. Rumahnya cukup besar berada di kompleks Perumahan Mawar di Jakarta. Dengan aksen minimalis membuat kesan elegan dilihatnya.

"Lo mau mampir gak?" tanya Naomi saat sudah turun dari motor ninja milik Ken.

"Nggak, gue ada urusan."

Naomi mendengus, "Urusan mulu!"

Ken tidak menjawab pertanyaan Naomi membuat gadis itu memutar bola matanya malas. "Pergi sana lo!" usir Naomi.

Laki-laki dengan jaket hijau army itu tersenyum dan mengangkat sebelah alisnya menatap gadis di depannya ini yang sangat menggemaskan.

"Ngusir?"

"Tadi lo bilang ada urusan. Yaudah, samperin aja urusan yang katanya penting!" oceh Naomi memalingkan wajahnya ke arah jalanan, enggan menatap Ken.

"Ngomong sama siapa lo?" tanya Ken ketus.

Memang Ken sangat tidak suka jika Naomi berbicara kepadanya dan tidak menatapnya, seperti sekarang ini. Naomi yang mendengar itu sontak menoleh menatap Ken. Menelan salivanya susah payah saat di tatap tajam oleh Ken seperti itu.

"Eh ... gue-ngomong sama lo lah!"

Ken menghela napasnya gusar, "Kalau ngomong sama gue, liat mata gue!"

"Iya, maaf." cicit Naomi pelan.

"Yaudah, gue balik." ucap Ken sambil menghidupkan mesin motornya. "Jam empat sore, gue jemput lo!" lanjutnya dan melenggang pergi meninggalkan pelataran rumah Naomi.

"Lah, mau ngapain jemput gue?" gumam Naomi pelan yang belum menyadari hilangnya Ken dari hadapannya.

***

Naomi duduk di sofa minimalis yang ada di kamarnya sambil mendengarkan lagu kesukaannya. Sesekali gadis itu memejamkan matanya dan mengangguk-anggukan kepalanya seolah menikmati lagu yang sedang ia dengarkan. Naomi membuka matanya dan menghela napasnya.

"Si Ken mau ngapain ya nanti jemput gue? Gak biasanya." gumam Naomi kepada dirinya sendiri.

Naomi beranjak dari duduknya mengambil ponselnya di atas nakas. Mengetikkan sesuatu entah sedang apa. Dia berniat mengirimkan pesan untuk bertanya kepada Ken yang akan menjemputnya nanti sore.

Naomi : Lo mau ngapain si jemput gue?

Naomi menghela napasnya menunggu balasan dari Ken. Laki-laki itu selalu ngaret jika membalas pesannya. Ingin sekali Naomi memiting kepala Ken untuk meluapkan kekesalannya. Apalagi saat kejadian pulang sekolah tadi. Naomi jadi tidak enak dengan Dimas. Dengan segera dia mengetikkan sesuatu kembali di ponselnya. Bukan untuk mengirim pesan kepada Ken lagi, tetapi kepada Dimas.

Naomi : Dimas gue minta maap ya soal tadi. Lo jgn marah

Tidak butuh waktu lama ponsel Naomi bergetar menandakan ada pesan masuk. Itu bukan dari Ken melainkan pesan dari Dimas.

Dimas : Santai kali nom, gue gpp ko

Balasan Dimas membuat Naomi menjadi merasa tidak enak. Dimas terlalu baik dengannya. Dimas selalu memberinya sontekan, selalu mendengar keluh kesahnya berpacaran dengan Ken. Dimas teman laki-laki Naomi yang paling baik.

Stay with MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang