Bagian 28

5.7K 634 8
                                    

"Jadi, bagaimana?" tanya Jimin memulai percakapan.

"Bagaimana apanya?" kata Taehyung.

"Bulan madumu dengan Eun Hye noona, apa menyenangkan?"

"Ya seperti selayaknya orang berbulan madu, menurutmu mereka akan senang atau tidak?" tanya Taehyung balik.

"Biasanya sih iya"

"Nah berarti itu jawabanku" kata Taehyung.

"Tapi hyung, bagaimana bisa kau tidur di kamar Eun Hye noona?" tanta Jungkook. Sedari tadi dia tidak mengerti, bagaimana bisa hyungnya yang biasanya selalu bertengkar dengan Eun Hye malah bisa tidur di kamar wanita itu?

"Tentu saja bisa, aku kan suaminya" jawab Taehyung enteng.

"Tapi bukankah, hyung tidak ingin tidur dengannya? Kau bahkan selalu bertengkar dengannya"

"Pertengkaran adalah hal yang biasa dalam pernikahan bukan?" jawab Taehyung.

Jimin sedari tadi hanya menyimak perdebatan antara 2 saudara itu. Sedangkan Eun Hye, wanita itu sedang mempersiapkan sarapan di dapur.

"Iya memang tapi- Hei, kau bilang pernikahan?" tanya Jungkook heran, pasalnya kakaknya ini tidak pernah menganggap hubungannya dengan Eun Hye adalah sebuah pernikahan.

"Kenapa kau terkejut seperti itu? Kami sudah menikah kan?"

"Apa yang terjadi padamu hyung? Apa kau salah minum obat? Atau kepalamu tertimpa buah kelapa di pantai? Kenapa kau jadi seperti ini?" tanya Jungkook.

"Seperti ini bagaimana? Oh kalau yang kau maksud adalah aku mulai menerima pernikahanku, maka kau benar. Aku sudah menerima pernikahanku. Aku sudah menerima Eun Hye sebagai istriku. Dan aku juga mencintai istriku Kim Eun Hye" jawab Taehyung mantap.

Jungkook merasa ribuan jarum menusuk jantungnya. Jadi hyungnya mencintai Eun Hye? Jadi mereka berdua saling mencintai? Ah tidak, tidak mungkin, Eun Hye tidak mungkin mencintai Taehyung kan? Oh tuhan, tolong jangan lakukan ini pada Jungkook.

"Jadi kau sudah melakukan itu?" tanya Jimin tiba-tiba.

Taehyung mengernyitkan alisnya. "Melakukan apa?"

"Ah hyung, masa kau tidak tahu sih" goda Jimin sambil menyikut lengan Taehyung.

"Oh itu? Tentu saja, aku bahkan membuatnya tidak bisa jalan selama 2 hari" bangga Taehyung.

"Jinjjayo? Woah hyung, kau mang yang terbaik" puji Jimin.

'Maafkan aku Jungkook-ah, tapi aku benar-benar mencintainya, aku tidak bisa melepasnya untukmu' batin Taehyung.

"PARA PRIA, MAKANANNYA SUDAH SIAP" seru Eun Hye dari dapur.

"Iya kami datang noona" jawab Jimin semangat. Mereka bertiga pun pergi ke meja makan untuk sarapan.

"Woah, sepertinya enak!" girang Jimin saat melihat tumpukan pancake buatan Eun Hye di piringnya.

"Makanlah Jimin-ah, makan yang banyak ya, tidak usah malu-malu" kata Eun Hye sambil tersenyum.

"Tentu saja noona. Kudengar dari Jungkook kalau masakanmu itu sangat enak. Tenang saja noona, aku akan habiskan semuanya" kata Jimin semangat.

"Yak! Kalau kau habiskan semua, aku mau makan apa? Lagipula ini adalah masakan istriku, harusnya aku yang menghabiskannya" protes Taehyung.

"Cih, hyung ini, terserah padaku." kesal Jimin.

Eun Hye tersenyum melihat pertengkaran Jimin dan Taehyung. Tanpa sengaja sudut matanya menangkap raut wajah Jungkook yang murung. "Kookie-ya, gwaenchana?" tanyanya khawatir. Jungkook tidak biasanya murung seperti ini, dia selalu ceria sepanjang hari.

"Uh? Ah ne, nan gwaenchana" jawab Jungkook.

"Tapi sepertinya kau terlihat murung, apa kau sakit?" tanya Eun Hye sambil menempelkan tangannya ke dahi Jungkook.

Jungkook menepis tangan Eun Hye. "Sudah kubilang aku baik-baik saja"

Eun Hye kaget mendengar cara bicara Jungkook. Adik iparnya ini kenapa? Kenapa dia jadi sangat dingin kepadanya?

"Mianhae noona, aku hanya sedang tidak ingin diganggu, suasana hatiku sedang sangat buruk sekarang" sesal Jungkook.

"Baiklah aku mengerti. Tapi jika kau butuh teman curhat, datanglah padaku"

'Bagaimana aku bisa menceritakan masalahku kepadamu noona?' batin Jungkook. Dia hanya tersenyum kepada Eun Hye.

"Ya sudah sekarang makanlah" kata Eun Hye.

---

Sudah satu bulan sejak bulan madu Eun Hye dan Taehyung. Sekarang Taehyung sudah sekamar dengan Eun Hye. Mereka bahkan selalu berangkat kuliah bersama. Mereka juga selalu terlihat mesra dan bahagia.

Hari ini adalah libur panjang pertengahan tahun. Eun Hye, Jungkook, dan Taehyung sekarang sedang bersantai dengan menonton film. Namun, tiba-tiba ponsel Eun Hye berbunyi.

"Yeoboseyo?"

"Eun Hye eonni!!" terdengar suara anak kecil di telepon. Eun Hye sudah tahu benar siapa pemilik suara itu.

"Annyeong Taeyeon-ah, bagaimana kabarmu sayang?" tanya Eun Hye ramah. Jungkook dan Taehyung menoleh saat mendengar kata Taeyeon.

"Eonni, aku sangat kesal sekarang"

"Kesal? Kenapa? Siapa yang berani membuat adik kesayangan eonni kesal, huh?"

"Orang itu adalah eonni, Taehyung oppa, dan juga Jungkook oppa"

"Kenapa sayang? Kenapa kau kesal pada kami?"

"Kalian tidak pernah pulang untuk mengunjungiku di sini. Aku kesepian"

"Oh jadi kau kesepian? Maafkan eonni sayang, kemarin eonni dan juga oppa-oppamu sedang sibuk untuk ujian, jadi kami tidak bisa mengunjungimu"

"Aku tidak mau tahu, aku kesal dengan kalian"

Eun Hye hanya menggigit bibirnya. Ia bingung akan menjawab apa kepada adik kecilnya yang sedang kesal ini. Melihat itu, Taehyung mengambil ponsel yang dipegang Eun Hye.

"Halo Taeyeon-ah, ini oppa"

"Taehyung oppa?"

"Iya, ini oppa. Jangan kesal begitu dong sayang, kasihan eonnimu"

"Habisnya oppa dan eonni tidak pernah kesini! Aku kan jadi sebal. Aku kesepian oppa"

"Oppa minta maaf sayang. Bagini saja, bagaimana kalau oppa menginap di rumah? Kebetulan oppa dan eonni sedang libur panjang, bagaimana?"

"Jinjja? Woah tentu saja aku setuju. Tapi oppa jangan bohong ya?"

"Iya, kapan sih oppa membohongimu?"

"Yeayy!! Saranghae Taehyungie oppa!"

TBC

***
Beberapa part belakangan ini emang gaje dan ngebosenin, karena aku gak mau buru-buru mengeluarkan permasalahan. Aku mau ngeluarin permasalahannya pelan-pelan aja.

Aku baru belajar, jadi tolong maklumi ya:)


Our Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang