Bagian 34

4.9K 602 21
                                    

Eun Hye langsung saja pergi menuju rumah sakit yang telah ditunjukan oleh polisi tadi. Di benar-benar berharap bahwa Taehyung baik-baik saja.

"Bagaimana keadaan suami saya dokter?" tanya Eun Hye kepada dokter yang menangani Taehyung.

"Keadaannya kritis. Dia kehilangan banyak darah. Dan juga, dia memiliki beberapa luka dalam"

Tangis Eun Hye pecah setelah mendengar penjelasan dokter itu. Jungkook langsung bergerak memeluk Eun Hye erat.

"Terima kasih dokter, kumohon lakukan yang terbaik untuk kakakku" kata Jungkook kepada sang dokter.

"Tentu tuan, kami akan mengusahakan yang terbaik. Aku permisi dulu" kata dokter itu sambil pergi meninggalkan Jungkook dan Eun Hye.

"Bagaimana ini Jungkook?" kata Eun Hye sambil menangis di pelukan Jungkook.

Jungkook bergerak mengelus punggung wanita yang sangat dicintainya itu. "Gwaenchana, semuanya akan baik-baik saja."

"Tapi dokter itu bilang, hiks! Taehyung kritis Kook-ah, dia kritis" isak Eun Hye.

"Sekarang kita hanya harus berdoa supaya hyung bisa keluar dari masa kritisnya"

"Ini semua salahku, ini semua salahku Jungkook-ah. Ini salahku"

"Kumohon jangan salahkan dirimu sendiri noona, hyung akan baik-baik saja"

Tiba-tiba Jihyun, Taeyeon, dan juga Seokjin datang. "Bagaimana keadaan hyungmu Jungkook-ah?" tanya Seokjin.

"Dia kritis ayah" jawab Jungkook lemah.

"Kenapa ini bisa terjadi?" tanya Jihyun.

"Dia jadi korban tabrak lari eomma" jawab Jungkook.

"Akan kuhabisi orang itu" geram Seokjin.

"Eun Hye-ya, tenanglah" lanjut Seokjin menenangkan Eun Hye.

Eun Hye langsung berhambur ke pelukan pria yang sudah ia anggap ayahnya sendiri itu. "Appa... Taehyung, dia... Dia... "

"Husstt, sudahlah dia pasti baik-baik saja" kata Seokjin sambil membelai kepala menantunya itu.

---

"Sudah kuperingatkan bukan?" tanya Jihyun sinis.

"Jadi semua ini ulahmu?" tanya Eun Hye. Sekarang ia sedang menjenguk Taehyung di ICU dengan Jihyun.

"Tentu saja, kau pikir ulah siapa lagi?"

"Kenapa kau begitu kejam?"

"Jangan anggap aku kejam. Aku sudah memberi kesempatan dan juga memperingatkanmu, kau yang telah menyepelekan peringatanku. Sekarang, terima akibatnya."

"Kenapa harus dia? Kenapa Taehyung? Kenapa bukan aku saja?" tanya Eun Hye menahan air matanya.

"Karena aku sudah terlalu menyayangimu"

"Sayang, sayang, sayang saja alasanmu. Kalau kau memang sayang kepadaku, kenapa kau lakukan semua ini?"

"Untuk melindungi diriku"

"Sekarang, kalau kau masih ingin melihat Taehyung selamat, kau harus pergi meninggalkannya. Pergi sejauh mungkin dan jangan kembali. Bawa rahasiaku bersamamu" lanjut Jihyun.

"Kau iblis"

"Terserah kau mau mengatakan aku ini apa. Yang jelas, pergi jauh-jauh atau Taehyung tidak akan pernah hidup tenang. Mungkin bukan hanya Taehyung, Jungkook mungkin juga bisa merasakannya" kata Jihyun.

"Kuberi kau waktu sampai besok pagi. Pikirkanlah itu baik-baik malam ini. Dan besok pagi, kau harus sudah lenyap dari hadapanku" lanjut wanita itu. Dia pun langsung pergi dari ruangan Taehyung.

Eun Hye menangis. Bagaimana ini? Jika dia tidak pergi, maka Taehyung akan dalam bahaya selamanya. Tapi dia benar-benar tidak bisa meninggalkan Taehyung. Dia sudah terlalu mencintai pria itu.

---

Malam ini Taehyung telah dipindahkan ke ruang rawat biasa. Sore tadi ternyata keadaannya sudah membaik. Eun Hye merasa sangat lega. Namun disamping itu, ia sadar bahwa ada sesuatu yang penting yang harus ia putuskan.

Eun Hye pergi ke kamar Taehyung. Wanita itu mendekati ranjang Taehyung dan duduk di kursi yang ada di sana. Ia menggenggam tangan Taehyung erat.

"Taehyung-ah" panggilnya pada Taehyung yang masih menutup mata.

"Aku harus bagaimana?" katanya sambil mengeratkan genggamannya.

"Aku tidak ingin pergi meninggalkanmu" air mata sudah menggenang di mata indah Eun Hye.

"Tapi aku tidak boleh egois. Tidak, aku tidak bisa mengorbankanmu dan juga orang lain lagi"

Taehyung masih saja diam tak bergerak.

"Taehyung-ah" panggilnya lagi.

"Aku harus pergi" Eun Hye menunduk dan terisak pelan.

Wanita itu menaikkan wajahnya menatap Taehyung yang terbaring kaku. "Mianhae" dan satu kata itu meluluhlantakkan pertahanannya. Ia terisak semakin keras.

Namun, ia mencoba untuk tenang. "Taehyung-ah, jika nanti aku pergi... Jika aku pergi," suaranya tercekat, ia tidak sanggup melanjutkannya lagi.

"Jika aku pergi, kumohon jangan jadi orang yang pemilih makanan. Jangan suka berbuat mesum" Eun Hye mengatakan hal itu dengan air mata yang mengalir deras di pipinya.

"Jangan tebar pesona dengan gadis lain di depan pasanganmu. Jangan... Jangan suka membuat kesal orang lain. Kau selalu menggangguku, itu menyebalkan" Eun Hye tersenyum dalam tangisannya.

"Taehyung, aku tak pernah mengakui ini secara langsung, tapi sekarang aku akan katakan padamu. Aku sangat beruntung memilikimu. Walaupun kita disatukan bukan karena cinta, tapi aku sungguh merasa bahagia bisa menjadi pendamping hidupmu selama ini"

"Kau tahu, aku begitu membencimu dulu. Kau sangat menyebalkan, selalu saja menggodaku. Namun saat aku mengenalmu lebih dalam, aku merasa sudah terlalu mencintaimu" Eun Hye terus terisak dalam pengakuannya.

"Jadilah anak yang baik. Jadilah hyung dan oppa yang baik. Jadilah... Jadilah lelaki yang baik untuk pasanganmu nanti"

"Kumohon... Kumohon maafkan aku. Maafkan aku yang tidak berdaya ini. Kumohon hiduplah dengan baik"































"Saranghae"














Eun Hye pun menyatukan bibir mereka. Setidaknya ia ingin mengingat bagian tubuh Taehyung yang sangat ia sukai ini. Hanya menempel, tidak ada pergerakan sama sekali. Hanya sebuah ciuman perpisahan yang ditemani oleh rasa sakit dan juga air mata.

TBC

***
Maaf ya, maaf banget. Aku tau ini sama sekali gak ngefeel. Aku dah coba bikin sebisaku tapi tetep aja nggak bisa:(

Mianhaeyo...

Oh iya, cerita ini bentar lagi mau selesai...

Yeayy, akhirnya bisa nulis cerita lain!!! 🙌🙌

Jungkook, aku padamu 😘

Our Story Where stories live. Discover now