Part 2

33.5K 4K 414
                                    

"Rendy kecelakaan, Gia."

Gia menjauhkan ponselnya dari telinga. Gadis itu heran, apa ibu Rendy tidak tahu kalau anaknya itu sedang berada dirumahnya?

"Tante Nike jangan ngomong sembarangan gitu ah. Orang Rendy nya lagi dirumah aku kok," kata Gia sambil melihat ke sekeliling ruangan.

Eh tunggu. Kemana hadiah-hadiah yang dikasih Rendy tadi? Apa gingsul yang mindahinnya ke kamar?

"Gia.." Ibunya Rendy kembali menangis dengan kuat, "Rendy sudah meninggal, Nak. Kamu datang saja ke rumah sakit sekarang. Rendy--"

Gia menggelengkan kepalanya, "Gak! Gak! Rendy tadi beneran ada di rumah aku. Nih ya, aku panggil dia dulu. Nanti aku telpon Tante lagi." Gia pun mematikan sambungan telepon itu dan berjalan menuju kamarnya.

Tanpa ragu, Gia membuka pintu kamarnya sambil meneriakkan nama Rendy. Mungkin saja gingsul di dalam sana.

"Loh kok gak ada?"

Gia semakin gelisah, dia lalu berkeliling rumahnya dan membuka satu per satu setiap pintu ruangan.

"Sayang, gak lucu ya main petak umpet kek gini." kesal Gia seraya mengetuk pintu kamar mandi yang memang selalu tertutup. Hanya ruangan inilah yang belum diperiksanya.

"Rendy! Buka gak pintunya! Atau aku yang buka nih."

Detak jantung Gia berdebar sangat kencang. Dia menepiskan segala pikiran negatif yang berada dibenaknya. Apalagi perkataan Tante Nike tadi selalu menghantui otaknya.

Bibir Gia bergetar, matanya pun mulai berkaca-kaca. Gadis itu benar-benar yakin jika Rendy datang ke rumahnya, membawakan semua hadiah-hadiah lucu untuk wisudanya hari ini. Namun, semua hadiah itu lenyap, seakan Gia hanya memegang benda kosong yang diberikan oleh Rendy tadi.

Apakah aku hanya berhalusinasi?

"Tidak!!" kata Gia sedikit berteriak.

Rendy memang beneran datang tadi. Bahkan, ia sempat mencium bibir pacarnya itu dan memeluk tubuhnya yang juga terasa sangat nyata dan ... dingin.

Dingin?

"Gingsul, udah dong bercandanya. Please. Aku gedor nih pintunya!" ancam Gia di depan pintu kamar mandi. Tapi tidak ada sahutan berarti di dalam sana sehingga Gia tidak punya pilihan lain untuk membukanya.

Gadis itu pun membuka pintu toilet dengan lebar-lebar. Tidak ada Rendy. Tidak ada pacar gingsulnya.

"Rendy! Kamu kemana sih Ren!!" Gia berlari sambil menangis ke arah ruang tamu, dia membuka pintu itu dan mencari kemana sepatu converse pacarnya.

Tidak ada juga.

Gia menggelengkan kepalanya, ia mundur beberapa langkah hingga berada tepat di pembatas ruangan tempat ia berpelukan dengan Rendy tadi.

"Gak lucu, gak lucu tau gak! Plis gingsul, jangan kayak gini!" teriak Gia sambil berjongkok. Dia menangis seanggukkan dan sekali-kali berteriak memanggil nama Rendy.

Teriakan Gia tersebut mengundang penasaran para tetangga. Banyak orang yang mendatanginya dan mereka shock saat melihat Gia menangis tersedu-sedu sambil berjongkok dilantai.

"Astagfirullah Gia, nak! Kamu ada apa?" tanya Asih, tetangga paling dekat dengan Gia. Wanita paruh baya itu pun memegang bahu Gia yang bergetar hebat.

Gia mendongakkan wajahnya, air pun terus turun  dari sepasang mata bulatnya itu.

"Tante.. Tolong anterin Gia ke rumah sakit Tante. Please," mohonnya.

"Ayo. Ayo. Pa hidupkan mobil sekarang," kata Asih menyuruh suaminya yang juga datang ke rumah Gia.

"Tapi Ma, di depan komplek macet sekali. Ada kecelakaan sampai pengemudi mobilnya meninggal ditempat," ucap suami Asih membuat Gia semakin menangis.

"Rendy!! GAKKKKK!!" teriak Gia dengan suara amat keras. Dia langsung berdiri dan ingin berlari ke depan kompleknya. Namun segera di tahan oleh para tetangganya itu.

"Itu pacar Gia, Tante. Plis. Gia mau liat Rendy." Gia menangis histeris sampai Asih dan tetangga yang lain kewalahan menangani gadis itu.

Banyak orang juga yang mengasihani Gia dalam hati. Di saat seperti ini, orang tuanya sendiri tidak ada di sampingnya.

"Nak Gia, korban kecelakaan sudah di bawa ke rumah sakit," kata salah satu tetangganya.

"Tolong anterin aku ke sana, Om. Hiks hiks.. Tolong.." Mata Gia memerah dan bibirnya bergetar. Bu Asih juga sigap mengusap air mata yang turun dengan deras.

"Ayo ayo. Om usahakan bisa melewati TKP."

Setelah itu, Gia bersama Asih dan suaminya pergi ke rumah sakit Pusri. Saat melewati tempat kejadian di mana Rendy kecelakaan pun, Gia kembali histeris sehingga Asih sangat sulit untuk menenangkannya.

*******

Gia menutup mulutnya dengan kedua tangan. Ia menggelengkan kepalanya berkali-kali saat melihat sosok pucat dengan mata terpejam yang berbaring  di atas ranjang rumah sakit.

Itu Rendy. Dari pakaian hingga sepatu converse yang dipakainya sama persis saat Rendy datang ke rumahnya malam ini.

"Gingsul," panggil Gia dengan bibir bergetar. Matanya terus menangis tanpa henti. Gadis itu semakin seanggukan saat berada di dekat tubuh Rendy.

"Wuaaa!!!"

Gia tak tahan lagi. Dia memeluk Rendy yang sudah tak bernafas lagi itu dengan erat. Ia menangis sejadi-jadinya sampai membuat kemeja putih yang penuh darah itu basah oleh air matanya.

"Kamu tadi dateng ke rumah aku terus kenapa bisa tidur di sini? Bangun Gingsul, bangun. Please jangan tinggalin aku sayang," ucap Gia tersenggal-senggal.

Orang tua Rendy yang melihatnya di belakang pun ikut menangis dan lebih memilih untuk meninggalkan Gia di ruangan itu. Mereka tahu jika Gia sangat terpukul dengan keadaan yang begitu tiba-tiba ini.

"Aku sayang banget sama kamu Ren. Kenapa kamu harus ninggalin aku? Ya Allah, kenapa?" Gia mendongakkan wajahnya dan menatap wajah pucat pacarnya itu.

Gia menciumi wajah Rendy berkali-kali. Sambil melakukan itu, air matanya pun terus turun tak terkendali. Ia juga mengecup bibir Rendy dengan lama dan dalam seakan kesedihannya itu diwakili oleh ciumannya.

"Aku sayang sama kamu. Aku cinta sama kamu Rendy."

Setelah itu, Gia tidak berbicara apapun lagi. Ia hanya memeluk Rendy sambil terus menangis tersedu-sedu hingga matanya memerah dan sangat bengkak.

Gia sangat sedih dan terguncang sampai-sampai ia tidak bisa merasakan apapun ketika Rendy mengelus rambutnya dari belakang.

"Aku juga sayang banget sama kamu Gia. Maafkan aku."

😭😭😭😭













For the First time in my life... Aku menangis badai ketika menulis cerita 😭😞😞😞

I See You [COMPLETE]Where stories live. Discover now