Part 3

36.7K 3.9K 336
                                    

Ini bukan cerita Sad Ending tapi cerita Happy Ending yang awalnya sedih (sad beginning😂) jadi keep calm. Yg kenal saya, pasti tau dong saya ini HAPPY ENDING'S LOVERS 💞💗💖

Happy Reading dan jangan lupa klik ⭐ sebelum membaca 👻

******

Pertemuan pertama Gia dan Rendy~~

Hari ini Gia resmi mengikuti ospek wajib tahunan Politeknik Negeri Sriwijaya untuk mahasiswa dan mahasiswi baru di kampusnya. Ia memakai pakaian kaos berwarna biru langit khas Diksarlin alias Pendidikan Dasar Kedisiplinan.

Gia sudah berkumpul bersama temannya di lapangan dan tinggal menunggu kakak pembimbing mereka untuk memberi aba-aba. Setidaknya Gia sudah kenal dengan ketiga kakak pembimbing itu dari ospek indoor tiga hari yang lalu. Ada kak Doni, kak Tatang, sama kak Dinda.

"Gia, pakai topinya." Dinda, mahasiswi jurusan bahasa Inggris semester 3 datang lebih dulu ketimbang dua kakak pembimbing lainnya.

"Oh iya kak," kata Gia langsung memakai topi Diksarlin yang berwarna putih biru itu.

Kemudian, Gia bersama teman-teman kelompok 7 lainnya disuruh berbaris karena ada pengarahan dari Presma kampus.

Namun bukan Presma yang menjadi pusat perhatian bagi Gia, gadis berkuncir kuda itu lebih fokus melihat wajah baru yang menjadi kakak pemimbingnya.

Cowok itu tinggi, manis, tapi terlihat macho secara bersamaan. Dia siapa ya? Kok baru kelihatan?

"Yun, kakak itu siapa sih?" tanya Gia kepada teman yang berbaris di sampingnya.

Yuniar pun menoleh dan melihat ke arah kakak tingkat yang dimaksud Gia tadi.

"Oh itu. Ganteng ya," bisik Yuniar. "Dia kak Rendy, anak teknik mesin. Aku denger-denger sih dia emang kakak pembimbing kita dari awal, tapi karena ada urusan penting kemarin, jadi digantiin oleh kak Doni."

"Hem.." Gia manggut-manggut kepala. Dia pun melihat lagi ke arah cowok bernama Rendy yang sedang berdiri di samping barisan paling depan.

DEG!

Jantung Gia bereaksi hebat ketika Rendy tiba-tiba menoleh ke arahnya sehingga tatapan mereka pun bertemu seperkian detik. Tapi Gia langsung cepat mengalihkan pandangannya dan kembali fokus melihat Presma yang sedang berbicara sesuatu.

Huh demi apa! Malu banget kepergok ngeliatin dia! ucap Gia dalam hati.

Dia tidak tau jika Rendy masih melihat ke arahnya sambil tersenyum manis hingga kelihatan lesung pipitnya.

Siapa gadis itu? Manis sekali. Kenapa aku jadi tertarik sama dia ya?

******

Gia sedang mengobrol bersama temannya di kantin saat istirahat makan siang. Ia memesan martabak telur dan es jeruk. Ketika asyik menyantap makanan kesukaannya itu, tiba-tiba Rendy duduk di samping Gia yang kebetulan kursinya sedang kosong.

Gia dan teman-temannya pun saling berpandangan  heran. Kenapa juga kakak tingkatnya itu duduk di samping Gia? Padahal kakak tingkat yang lain sedang makan bersama dilapangan sana.

"Enak banget ya dek?" tanya Rendy dengan muka jenakanya. Pria itu duduk agak menyamping ke arah Gia.

"Lumayan kak. Tapi kuahnya aja yang gak terlalu kentel, " jawab Gia seadanya.

"Oh gitu. Kakak tau tempat jualan martabak telur yang enak. Mau ke sana gak nanti bareng kakak?" tanya Rendy membuat Gia dan teman-temannya kebingungan.

I See You [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang