Part 6

26.6K 3.3K 535
                                    

Happy Reading ❤️
Ayo Vote & Comments di tunggu💜

👻👻👻👻👻👻

Gia mengerutkan dahinya bingung ketika Rendy terus melarangnya untuk keluar rumah. Semenjak kejadian Meta yang lari terbirit-birit seperti orang ketakutan seminggu lalu, Rendy jadi aneh.

Maksudnya aneh karena pria hantu itu terus bertingkah mengekang Gia. Awal-awalnya Gia biasa saja, tapi lama-lama dia jadi jengah sendiri. Seolah-olah hidupnya kini harus menuruti omongan Rendy.

Seperti hari ini. Padahal Gia ingin pergi ke kampus  untuk mendaftar alih jenjang S1. Tapi Rendy, pacarnya ini seperti tidak memperbolehkannya keluar rumah.

Tidak lagi. Dengan atau tanpa izin Rendy, pokoknya Gia harus pergi. Toh ini untuk masa depannya sendiri.

Padahal dulu Gingsul gak pernah ngekang aku kayak gini. Huh nyebelin, batin Gia saat melihat sosok hantu yang terus menemaninya hampir dua bulan ini.

Gia sedang memakai lipstik berwarna nude di depan kaca setelah keluar dari kamar mandi. Satu hal yang di sukai Gia ialah Rendy tetap menjaga privasinya, kalau saat mandi dan sebagainya, Rendy tak pernah muncul.

"Kamu jadi pergi sayang?"

"Astagfirullah!" Gia langsung nyebut sangat kaget karena tiba-tiba kepala Rendy muncul dari dalam kaca.

Sosok hantu pacarnya itu tadi menghilang entah kemana saat Gia sedang mandi.

Gia masih mengelus-ngelus dadanya, meskipun pacar sendiri, ya tetap saja menyeramkan kalau Rendy datang tiba-tiba begitu.

"Kenapa? Kamu takut?" tanya Rendy sambil mengerutkan dahinya tak suka.

Ya iyalah takut! Jantung Gia hampir copot rasanya.

"Gak! Aku cuma kaget aja, orang lagi ngaca eh tiba-tiba kamu muncul. Jangan begini lagi ah, aku gak mau." Gia sedikit ngambek. Gadis itu memasukkan lipstiknya ke dalam tas dan siap-siap mengambil sepatunya.

Namun sebelum itu, Rendy segera menghadangnya dengan cepat.

"Iya gak lagi. Aku janji."

Rendy menangkup wajah Gia. Tapi tetap saja bukan sentuhan nyata yang Gia rasakan melainkan hanya aura dingin seperti biasa.

"Hemm oke. Aku pegang janji kamu."

Gia kembali berjalan lewat sebelah bayangan Rendy. Walaupun dia tahu, dia bisa saja berjalan menembusnya, tapi Gia tidak mau. Takut Rendy tersinggung.

"Yang?"

"Apa?" tanya Gia seraya mengambil kotak sepatu yang berada di lemarinya.

Seketika Rendy tersenyum melihat itu. Sepatu yang dipegang Gia sekarang adalah flatshoes pemberiannya. Ternyata si tembem belum memakainya sama sekali.

"Kamu belum pake sepatu itu ya?"

Gia menggeleng, "Belum. Rencananya sih mau pakai pas kita jalan anniv nanti. Tapi...." ucapan Gia menggantung.

Rendy menatapnya sedih, "Udah jangan bahas itu lagi. Kan mulai sekarang aku bakal temenin kamu terus."

Brr...

Bulu kuduk Gia kembali meremang. Dia menatap mata Rendy yang tidak ada warna putihnya itu dengan seksama.

Jika awalnya Gia terlalu senang karena Rendy kembali hadir di sampingnya, tapi kenapa saat ini dia berpikir kalau semuanya salah? Seharusnya Rendy tidak di sini, dia harus tenang di alam sana.

I See You [COMPLETE]Where stories live. Discover now