Whisper

29 3 0
                                    

....

Liselotte tersenyum,  gambarnya muncul dari sebuah layar besar,  tampak mirip proyektor berwarna hitam putih, cahaya terpancar dari dalamnya.

    "Pertama,  Vertical World yaitu sebuah simulasi akhir dunia, progam ini didukung semua negara dan diselenggarakan di Zona mati. Rencananya,  Negara Shibushi akan menyumbang beberapa orang untuk mengikuti simulasi disini beberapa tahun lagi" Jelasnya. Ia menyeka rambutnya pelan.

    "Kedua,  Demon.  Secara umum,  demon adalah makhluk mutasi yang bertugas menjaga manusia, mereka tak akan mati,  tak akan bertambah tua,  abadi dan memiliki,  dalam artian demon makhluk mutan spesial,  mereka tidak bisa mati kecuali dibunuh demon lainya.  Setiap demon akan memiliki majikan,  1 majikan 1 demon. Beda lagi jika itu semi demon,  kalian masih 50 : 50 dengan manusia,  darah kalian manusia, kalian normal seperti manusia,  belum sempurna,  dan tidak memiliki kekuatan seperti demon. Dalam arti lain,  Semi demon masih belum sempurna" lanjutnya,  kemudian meneguk segelas air dimeja,  ia memandang kearah Alluxa, tersenyum kemudian.

    "Kemudian? Lanjutkan penjelasanmu! " Lievi melirik tajam kearah Layar proyektor.

    "Kemudian,  yang ketiga aku punya misi untuk kalian. Didunia ini,  ada 1 orang anak kecil, kalian harus membunuhnya,  dia membawa faksin ditubuhnya,  faksin anti Vertical world yang diberi nama Xerios.  Ia harus lenyap!" ucapnya.

    "Siapakah dia! " tanya Alluxa

    "Namanya,  ********"

.........

Didalam mobil hening kemudian,  alluxa berhenti bercerita.  Ia menatap kearah Mafuteru yang meliriknya balik.

   "Siapa namanya?" wajah wajah penasaran kedua pemuda berusia 16 tahunan itu membuat alluxa tak tega, lantaran nama ini adalah sebuah nama orang yg mereka cintai.

    "Irisu" ucapnya. 

   Kedua pemuda itu sontak kaget. Mereka hampir saja kehilangan kesabaran. Benar, mereka bertanya kenapa Irisu? Jadi selama ini mereka berada bersama dengan orang yang hendak mencelakai cinta pertama mereka. Oh malang nasib mereka yang hanya anak lemah dan tak memiliki kemampuan apapun.

   "Tapi akhirnya kami menyerah dengan tugas, karena kami tau kebenaran dari vertical world itu sesuguhnya" mafuteru membalas ucapan marah kedua pemuda itu.

   Alluxa mengangguk, ia menarik nafasnya sebelum melanjutkan ucapanya. "Yeah, Irisu sebenarnya penyelamat. Nyatanya Vertical World adalah Proyek yg membahayakan makhluk hidup, kehidupan dibumi akan terancam. Irisu, dia penyelamat kita, dia akan membantu kita mengakhiri Simulasi Hari Akhir ini, sebelum Vertical World benar benar menghancurkan Dunia" ucapnya.

   Togashi dan Yuki tampak mereda, mereka menghela nafas pasrah. "Namun, Irisu diculik oleh Demon, namanya seingatku Cielo" Alluxa melanjutkan, kini wanita itu menatap sendu manik kedua pemuda di jok belakang.

   "Kita harus selamatkan dia, aku.. Tidak ingin Progam itu menyala, aku tidak ingin dunia hancur" Mafuteru angkat bicara.

   "Yeah, Karena itu-- Percayalah pada kami! Lievi-- maksudku Mafuteru karena kau sudah memiliki Togashi, Izinkan aku menjadi demon Fujimoto"  Alluxa menatap pemuda bersurai hitam itu, ia balas menatap kearah Lievi.

   "Pfft-- memangnya kau siapaku Izin kepadaku" Mafuteru berbisik kearah Alluxa, seketika wajah wanita itu merah padam.  "Izin saja kepadanya" lanjut mafuteru menjukurkan lidah.

   "Hyah! Dasar kau sialan! Fujimoto Yuki kau milikku!" Alluxa menjerit lalu membentak Yuki.

   "Oy! Memutuskan sepihak!" balas Yuki

   "Bodo amat!"

..........

[Irisu POV]

   "Cerita yang sedih" ucapku menatap pria paruh baya itu. Sebuah untaian kata kata indahnya membuatku terisak. Ia barusaja bercerita kepadaku bahwa ia kehilangan kedua orang yang sangat ia cintai demi Project Vertical°World.  Iya, aku menjadi sangat terenyuh dengan ceritanya, mungkin terbawa suasana.

   "Bantulah aku" ucap pria bernama Samuel itu, ia meneteskan air matanya memohon.

   "Tapi, jika aku membantumu apakah aku akan--"

   "Tentu saja tidak" Samuel mengusap air matanya. "Kau dan teman temanmu akan aman" ucap Samuel.

   "Baiklah, aku akan membantumu" ucapku tersenyum bening, perasaanku sekarang aku rindu mereka, dimana mereka.

Samuel meninggalkanku dikamar sendiri, kini aku bangkit dari ranjang besar dan berjalan mendekati jendela bergorden kemerahan. Aku menatap padang pasir luas disana, dinding besi yg mengeliling istana dan juga seseorang yg sedang melaju kearahku.

   "Akh!?" Pekikku, menjauhi jendela. Seorang pemuda dengan surai cokelat susu berdiri menatapku dari kusen jendela mewah itu. Dia orang yg telah menyerangku waktu itu! Aku lupa namanya, yg jelas sekitar namanya Cielo atau apa.

Ia turun dari kusen, berjalan perlahan kearahku, tubuh jenjangnya gagah dan sayap hitam mengkilapnya terlipat. "Irisu Osazuki, aku diperintahkan untuk menjaga anda" ucapnya. Sayap elangnya kini menghilang, tanganya menyentuh daguku pelan, tatapan dinginya membuatku terenyuh.

   "Namaku Mikhael Cielo." ia menunduk memberi hormat, kemudian kembali keposisi semula. "Apapun yg anda butuhkan silahkan panggil saya" lanjutnya.

   "Kau tidak bisa lewat pintu?" tanyaku.

   Mikhael tersenyum, "Aku terbang jadi lewat jendela" balasnya.

   "hahaha" Irisu tertawa canggung.

.........

Ruangan gelap dengan sinar biru dilangit langit itu tampak suram, dengan sebuah tabung raksasa yang berkedip kedip.

"Tn. Samuel, dia hampir siap" ucap seorang pria dengan kacamata.

"Oh-- akhirnya.." Samuel tampak senang. Matanya memandang takjub kearah tabung raksasa, entah apa isinya hanya mereka yang tau persis.

"Kurasa, project sebenarnya bisa kita jalankan sebentar lagi.., dan Liselotte, aku tak ingin dia tau" samuel tersenyum.

"Baik tuan"

=======BERSAMBUNG=========

Vertical°World - S1 ✔Where stories live. Discover now