A Marriage [Revisi]

36.1K 1.2K 12
                                    

Ini baru memasuki chapter pertama, sebelum ini adalah chapter pembuka. Setiap part akan ada 8 chapter. Setiap part berhubungan. Ceritanya tetap berlanjut. Part itu membagi setiap babak cerita, dari awal, pertengahan sampai akhir. Jangan bingung, ya...

Comment boleh, kritik boleh. Tapi gunakan bahasa yang baik dan sopan. Jangan nge-judge Author dan menyarankan Author untuk mengganti alur cerita. Karena itu sungguh terlalu!!!

Di mulmed ada cast Ariana. Cantik kan...???

Selamat membaca 😘😘😘

><•><•><

"Hidup itu bukan pilihan. Tapi takdir."

Gadis muda itu terus memikirkan dua kalimat singkat itu sepanjang waktu. Mencoba memahami apa maknanya. Tapi ia sama sekali tak mengerti. Sepanjang hari ia mengurung diri di dalam kamar. Tak ada yang ia lakukan selain melamun. Wajah cantiknya pucat. Putih pucat yang  mengagumkan. Tapi bukan itu masalahnya,  dua minggu lagi pernikahannya akan digelar. Sangat mewah dan megah karena ia adalah seorang putri tunggal yang akan mewarisi harta ayahnya.

Wajah cantiknya menatap ke arah cincin berlian yang melingkar di jarinya. Cincin itu adalah sebuah pengikat. Pertunangan yang baru saja ia jalani. Pertunangan dengan seorang pria yang tak pernah ia bayangkan.

Ini bukan pernikahan bisnis. Dan ini bukan karena cinta.

Ariana Willson... Sebentar lagi akan menjadi Ariana Harrington. Pikirannya yang masih polos tak mengerti kenapa ini harus terjadi. Tapi yang ia tahu, ayahnya tak akan setuju jika ia menolak.

Ariana mengusap cincin itu. Cincin yang terlihat mahal, tapi kenapa cincin ini seolah kehilangan sinarnya? Sama seperti hati Ariana saat ini.

"Nona, sebaiknya anda turun dan ikut makan malam. Tuan tidak akan mengijinkan Nona terus mengurung diri seharian." Itu suara Madeline. Wanita paruh baya yang mengurus Ariana sejak bayi. Wanita itu seperti ibunya sendiri, melebihi ibu kandungnya yang bahkan tak pernah menyentuhnya.

"Apa semuanya sudah ada di ruang makan, Madam?" tanya Ariana.

"Bahkan sepupu anda sekarang sedang mencari keberadaan kakaknya yang manis."

Ariana tersenyum, sepupunya yang sangat menyayanginya. Lucius Willson. Mereka hanya terpaut 2 tahun. Ariana lebih tua dari Lucius.

Dengan langkah yang lebih ringan, Ariana turun ke ruang makan. Di sana, dua sepupunya Adam dan Lucius. Kakak beradik yang selalu menyayangi Ariana sudah duduk di meja makan. Lalu ada paman Ben dan bibi Lucy yang juga ikut makan malam.

Ariana menyapa mereka semua dan duduk di samping ibunya.

"Ana, bagaimana kau bisa menikah lebih dulu dibandingkan denganku?" seperti biasa, Lucius selalu menggoda Ariana di setiap kesempatan.

"Kau tidak pernah serius jika berhubungan dengan wanita. Lagipula kau masih kuliah." Kali ini Adam yang menyahut. Ariana hanya tersenyum. Bahkan Adam tahu kalau Ariana tidak dalam kondisi yang baik. Adam lebih pendiam dari Lucius yang cerewet, tapi Adam yang lebih dewasa dari Ariana dan Lucius memiliki kepekaan yang tinggi. Apalagi jika menyangkut orang-orang yang mereka sayangi.

Makan malam berjalan lebih hening dari sebelumnya. Tak ada canda tawa bahkan setelah makan malam selesai. Ariana langsung diseret oleh kedua sepupunya ke taman belakang.

"Ana, bilang saja kalau kau tidak ingin menikah." Lucius tampak sedih karena Ariana tak kunjung menjawab.

"Luke, menurutmu ini segampang itu? Ana tak bisa melakukannya." Adam yang sekarang memimpin sebuah perusahaan besar di bidang konstruksi jelas tahu kalau posisi Ariana bukan untuk menolak apa yang ayahnya perintahkan.

My Broken Wife [MDS ¦ 1]✔Where stories live. Discover now