To be Stronger

25.9K 1.1K 20
                                    

Hello...

Di mulmed ada castnya Jonathan, cocoklah ya...

Selamat membaca 😊😊😊

****

Ariana menggigil saking dinginnya. Tanpa sadar ia bahkan tertidur di dalam bathtub. Tak ada yang bisa dilakukannya, karena seluruh tubuhnya mati rasa.

Suasana di sekitarnya sudah gelap. Gelap karena memang lampu tak dinyalakan. Sejak kapan? Ia juga tak meningatnya. Kini pandangannya tertuju pada pintu yang mulai bergerak. Seseorang membuka pintu itu. Jonathanlah orangnya.

Laki-laki itu berjalan ke arah Ariana. Tangan dinginnya menyentuh lengan gadis itu.

"Berdiri." Jonathan berkata dengan nada yang amat datar. Seolah ia bosan dengan mainannya ini.

Ariana berdiri. Namun kakinya lemas. Ia jatuh tersungkur ke lantai, membuat Jonathan geram pada gadis itu.

"Dasar bodoh! Lemah! Tidak berguna! Bangun kubilang!" bentak Jonathan. Mau tak mau Ariana harus berdiri. Lemah bukanlah sifat yang harus ia miliki. Ia tak ingin menjadi lemah, apalagi di depan monster seperti Jonathan.

Laki-laki itu berjalan keluar dari kamar mandi. Diikuti Ariana di belakangnya. Dugaan Ariana benar. Di luar sudah gelap.

Dengan langkah tertatih Ariana mengikuti Jonathan yang berjalan entah kemana. Mereka menaiki tangga dan melewati lorong mansion yang gelap. Jonathan tak terganggu sedikitpun. Bahkan hanya sekedar untuk menyalakan lampu saja ia tak mau.

Tangan Jonathan membuka sebuah pintu. Ruangan itu terletak paling ujung lorong. Pencahayaan yang minim membuat Ariana tak begitu tahu ruangan apa itu. Kemudian matanya menangkap keberadaan sebuah tempat tidur busa sederhana dengan penampilan yang jauh dari kata mewah. Di sampingnya ia bisa melihat sebuah meja dengan lampu duduk yang dinyalakan.

"Kau tidak keberatan jika tidur di sini kan, istriku?" Jonathan berkata pelan. Nadanya penuh dengan ancaman.

Ariana mengangguk. Jonathan kemudian melepaskan ikatan tangan Ariana dan mendorong bahu mungil Ariana ke depan.

"Aku tak tahan jika harus berhadapan denganmu setiap hari. Jangan keluar dari sini jika aku masih ada di rumah. Mengerti istriku?" sekali lagi Ariana mengangguk. Ia sudah tak punya tenaga untuk berdebat dengan Jonathan. Ia ingin segera merebahkan punggungnya di atas tempat tidur. Meski rasanya mungkin tak senyaman miliknya dulu, tapi ia tak punya pilihan.

Hidup ini bukan pilihan. Ya, Ariana mengerti akan hal itu.

Ariana membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur busa itu. Sepreinya tak sehangat dan selembut miliknya. Bahkan ruangan ini terasa dingin. Ariana memeluk tubuhnya erat-erat.

Di sisi lain. Jonathan memutuskan untuk  memperkerjakan salah seorang pelayannya yang sudah bekerja padanya selama puluhan tahun sejak ia masih bayi. Jika ia pikir kembali, Ariana adalah gadis tidak berguna yang tentu saja tidak bisa memasak untuknya. Lagipula ia juga tidak sudi memakan masakan Ariana kalaupun gadis itu bisa memasak.

Pelayan itu adalah Rebeca. Seorang wanita berusia 56 tahun yang merawat Jonathan sejak bayi. Ia tahu betul bagaimana watak Jonathan. Ia tahu apa membuat tuan mudanya ini berubah. Dan ia merasa sedih. Hanya Rebeca yang Jonathan perlakukan dengan baik. Jonathan masih memiliki sedikit nurani pada wanita tua itu karena ia yang merawatnya sejak kecil.

Diam-diam Rebeca menghampiri kamar tidur Ariana. Ia melihat gadis muda itu meringkuk seperti janin. Untuk sekarang, tak ada yang bisa ia lakukan untuk nyonya mudanya yang malang.

Tapi ia yakin, Ariana pasti gadis yang sangat kuat. Ia tidak akan menyerah pada tuan mudanya dengan begitu mudah...

"Nyonya, ini baru permulaan. Saya harap anda bertahan..." gumam Rebeca seraya menutup pintu kamar Ariana dengan sangat pelan.

My Broken Wife [MDS ¦ 1]✔Where stories live. Discover now