we, apart

450 116 11
                                    

Kalau berkata tuhan selalu punya cara lain untuk mempertemukan mereka yang berjodoh, rasanya kalimat itu berbeda dengan apa yang terjadi sekarang.




Bendera putih dan orang-orang berpakaian hitam selalu menandakan sebuah duka cita.

Dan kedua hal itu bisa terlihat di rumah bercatkan kuning beige dan dijaga manis oleh anjing berjenis labrador.







Rumah itu milik keluarga Nayoung.

Kali ini, rumah yang biasanya berpenghuni satpam dan asisten rumah tangganya itu penuh dengan tangisan dan sesak dengan orang yang bertamu.






Nayoung tidak bertahan dalam perjuangannya di rumah sakit.

Ia akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya dan meninggalkan kesedihan yang terdalam bagi yang menyayanginya. 

Chungha dan Sejeong menangis sejadi-jadinya ketika pagi mereka berniat menjenguk Nayoung, rumah sakit memberitahukan mereka berita duka. 

Jangan tanyakan bagaimana reaksi orang tua Nayoung.

Ibunya sudah pingsan beberapa kali. Bahkan tidak sedikit ia menjeritkan nama Nayoung.






Semua terjadi secara tiba-tiba.

Siapa yang bisa memprediksi kematian ketika kematian sendiri tidak mengenal batas usia. Baik muda maupun tua, miskin atau kaya, sehat atau sakit, bahkan kuat maupun lemah, semua memiliki kesempatan yang sama untuk berteu dengan kematian.

Semua teman Nayoung datang, bahkan teman-teman satu angkatannya yang dahulu jarang berinteraksi dengannya pun juga datang untuk melayat. Sekedar memberikan semangat kepada keluarganya ataupun teman-teman terdekat Nayoung seperti Chungha, Sejeong dan Minkyung.

Kebanyakan teman-temannya membawa mawar merah satu tangkai. Nantinya mawar ini akan dilemparkan di atas peti matinya saat penguburan.

Jaebum sama sekali tidak datang. Tidak ada orang yang melihat batang hidungnya.

Jangan ditanya bagaimana keadaan Jonghyun.

Ia lebih hancur ketika mendengar berita kematian Nayoung. Dan saat itu ia sedang berada di warkop setelah diseret oleh teman-temannya untuk keluar dari apartemen.
















"Bapak, minum dulu."

Daniel membawakan satu gelas air putih dan Jonghyun hanya mengangguk kemudian meminumnya. 

Terlihat semua orang satu-persatu meninggalkan rumah Nayoung. 

"Bapak, gue tahu lo gak baik-baik aja. Gue tahu lo sayang Nayoung. Tapi you gotta move on," kata Daniel khawatir.

Keadaan Jonghyun yang belakangan ini menjadi tertutup setelah insiden percobaan bunuh diri Nayoung yang membawa petaka membuat Daniel khawatir akan keadaan Jonghyun sendiri.

Jonghyun menjadi jarang keluar apartemen. Kehidupannya hanya berkutat kampus, apartemen dan rumah sakit. Berbeda jauh ketika ia suka nongkrong di warkop dan sesekali bermain billiard di rumah milik Sungwoon.

"Things changed bapak. Lo harus move forward,"

"Enggak selamanya lo stuck di satu orang."

"Gue harap lo bakal menemukan orang yang jauh lebih baik dari Nayoung. You deserve happiness, and everyone does."

Daniel meninggalkan Jonghyun yang masih berdiri di depan makam Nayoung dan menepuk pundaknya pelan.

Jonghyun sangsi untuk meninggalkan makam Nayoung.

Berat rasanya untuk meninggalkan Nayoung untuk terakhir kalinya. Sekarang, dunia mereka telah berbeda.

Jonghyun berjongkok kemudian melemparkan setangkai mawar merah sambil menahan air matanya.






"I guess heaven made you a better place so they called you first, right?"

"But in fact, I still can't get over you."

"I knew it from the very first, what we did was wrong and mostly it's because of me. If you didn't meet me at that time, you must be still alive."

"But if I didn't meet you, I didn't know how boring my life would be without you."

Jonghyun menarik nafas panjang. Setelah selama ini ia selalu menyembunyikan perasaannya dan baru ketika Nayoung sudah tiada ia baru bisa mengungkapkannya.

Mungkin memang ini rencana tuhan yang terbaik untuknya dan Nayoung.

Mungkin memang sedari awal bertemu Nayoung adalah suatu kesalahan bagi jonghyun.








"Thank you for everything, it's time for you to rest from this merciless world."

"I, really, love you."

"Goodbye."




Update selanjutnya tinggal epilog heuheu sedih :(

antecedent + kim jonghyun   [√]Where stories live. Discover now