Bagian 19 - Pertandingan Basket

118 37 0
                                    

Teetttt, teeetttt.

Rina merasa senang mendengar bel pertanda istirahat itu. Bu Yani dengan segera menutup pelajaran Bahasa Indonesia yang dirasa Rina cukup membuatnya bosan.

"Baik anak-anak, Ibu rasa pelajaran hari ini sampai di sini dulu. Kita lanjutkan pada pertemuan selanjutnya. Silahkan beristirahat dan selamat pagi," ujar Bu Yani menutup pelajaran.

"Pagiiiii Buuuuuu!!" Jawab para murid dengan sangat kompak, lalu berhamburan keluar kelas dengan tidak teratur.

Rina dan Nur sudah janjian untuk bertemu dengan Ambar, Via dan Mira di perpustakaan.

"Buruan Nur, nanti keburu masuk lagi!" Kata Rina sambil berjalan kecil berniat untuk keluar dari kelasnya menuju perpustakaan.

"Ya udah deh, nggak jadi makan bekal gue. Bareng lo aja deh gue makannya. Nanti istirahat kedua, yuk sekarang ke perpus," Nur menutup kotak makannya lalu segera menyusul langkah Rina yang sudah mendahuluinya.

Namun langkah keduanya terhenti seketika, saat mereka melihat seseorang yang berada di pintu kelas. Tak mereka sangka itu adalah Aldan, dengan senyum tipisnya ia berdiri santai di pintu kelas.

"Loh kak Aldan ke sini?? Mau ngapain kak?? Ada urusan dengan siapa kak??" Nur menyerang Aldan dengan pertanyaan bertubi-tubi.

"Hehe iya nih gue ada urusan sama nona manis itu," jawab Aldan merenges sembari memandangi Rina yang hanya mematung dan tak menggubris kehadirannya sama sekali.

"Yuk Nur, pasti kita udah ditungguin sama mereka!" Rina mengajak Nur untuk segera ke perpustakaan dan melanjutkan langkahnya, namun langkahnya kembali terhenti.

"Tunggu dek, gue ada urusannya sama lo. Nanti sepulang sekolah gue ada tandingan basket sama anak SMA Bhineka, lo liat yaa.. Di lapangan basket sekolah," Aldan menahan tangan Rina agak kuat agar Rina tak bisa melanjutkan langkahnya dan mendengarkannya.

"Haa?" Nur tercengang mendengar ucapan Aldan.

"Jangan dengerin omongan dia Nur.. Eh Sorry ya gue nggak ada waktu buat nonton yang nggak jelas kayak gitu! Mending gue pulang!" Timpal Rina judes sambil melepaskan lengannya dari genggaman tangan Aldan yang menahannya.

"Hellooowww ada apa nih?? Kok kayaknya ribut-ribut gini. Aww ada kak Aldan lagi," sahut Via tiba-tiba.

"Kalian ini gimana sih, ditungguin dari tadi di perpus malah masih di sini aja!" Ambar mendengus.

"Iya Rin, lo sama Nur lama banget. Jadinya kita bertiga samperin deh ke sini," terang Mira.

"Maaf deh, habis gara-gara cowok nggak jelas ini gue jadi lama deh girls," jawab Rina sambil melirik jahat ke arah Aldan.

"Rinaaaa, gak boleh gitu sama kakak kelas. Dia kan niatnya nggak jahat. Ke sini ngasih tau lo kalo dia ada tandingan basket dan dia minta lo untuk liat. Itu doang Rin," Nur menengahi.

"Iya temen-temen, jadi gitu. Persis seperti yang Nur bilang. Kalian juga boleh liat nanti sepulang sekolah. Gue juga seneng kalo kalian liat," Aldan membenarkan ucapan Nur.

"Iya kak Nur pasti liat, dan dukung kak Aldan.." Jawab Nur dengan senyum kecil yang ditujukan pada kakak kelas yang disukainya itu.

Catatan Putih Abu-Abu Rina [Telah Terbit]Where stories live. Discover now