7; The True Love [END]

2.3K 290 27
                                    

Cinta pertama memang istimewa karena mereka tidak akan pernah dilupakan dalam hidupmu, tapi cinta terakhir lebih spesial karena merekalah cinta sejati yang akan menemanimu di sepanjang sisa hidup.

Satu jam berlalu sudah sejak Jisoo berhasil membawah Taeyong ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan pertama, namun gadis itu saja masih berdiri menangis tersendu-sendu sambil sesekali mengintip ruangan bertuliskan 'IGD' itu tapi yang didapat...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Satu jam berlalu sudah sejak Jisoo berhasil membawah Taeyong ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan pertama, namun gadis itu saja masih berdiri menangis tersendu-sendu sambil sesekali mengintip ruangan bertuliskan 'IGD' itu tapi yang didapatinya hanya cela kecil yang tertutup dengan tirai hijau gelap. Jisoo mendengus saat dirinya tidak berhasil melihat apa yang sedang dilakukan para tim medis, ia hanya bisa terduduk pasrah berdoa kepada Sang Maha Kuasa agar tidak terjadi apa-apa pada Taeyong.

"Ya Tuhan, kumohon.. jangan biarkan sesuatu terjadi padanya.. aku tidak akan bisa memaafkan diriku sendiri jika itu sampai terjadi Tuhan," batin gadis itu dengan tangan yang ditautkan, sementara mata yang tertuju ke atas. Menandakan bahwa ia benar-benar berserah kepada Yang Di Atas.

"Jisoo-ya, apa yang terjadi? Bagaimana keadaan Taeyong?"

"Appa, " Jisoo langsung menghambur kepelukan Junmyeon begitu pria itu datang. Tangisnya semakin keras saat sang ayah mulai mengelus lembut rambut anaknya itu, berusaha menenangkannya.

"Appa.. Taeyong kecelakaan dan ini semua.. ini semua gara-gara aku.. aku yang menyebabkannya sampai seperti ini.." dengan terisak gadis itu berujar, Junmyeon pun menepuk-nepuk pelan punggung putrinya itu, masih berusaha menenangkannya.

"Sst, Sayang.. tenanglah, Taeyong pasti baik-baik saja. Tidak akan terjadi apa-apa padanya," hibur pria separuh baya itu pada Jisoo yang masih terus tersendu-sendu.

"Ya! Dimana Taeyong?! Apa yang sudah kau lakukan padanya huh?! Apa kau ingin membuatnya mati?! Kau gadis sialan!" Disaat keadaan pelik seperti ini tiba-tiba saja Jennie datang dan langsung mencerca Jisoo dengan berbagai pertanyaan yang membuatnya semakin tertekan. Untungnya datanglah seorang pemuda yang langsung menahan tangan Jennie yang hampir saja menampar pipi Jisoo.

"Ya, apa yang kau lakukan, Kim Jennie?! Ah jeongsohamida, maafkan dia, Jennie memang suka seperti ini saat kalang kabut. Kumohon maafkan dia."

"Ya, apa maksudmu Yuta?! Gara-gara gadis ini sahabatmu bisa saja meninggal, dan kau masih meminta maaf? Seharusnya dia yang meminta maaf!" hardik Jennie mengarahkan telunjuknya ke arah Jisoo yang hanya diam ketakutan dengan wajah garang gadis itu.

"Permisi, adakah keluarga atas pasien bernama Lee Taeyong?" suara dari Dokter yang baru saja keluar dari ruangan IGD itu lantas membuat perdebatan sengit itu berhenti seketika. Keempat orang itu buru-buru mendekat ke arah sang Dokter.

From Amsterdam to SeongnamWhere stories live. Discover now