35 ▪ Sahabat

317K 22.3K 4.2K
                                    


Nakula membuka pintu kamar Aluna, mendapati gadis itu sedang duduk di kasurnya bersandar di kepala kasur. Ia sedang diam menatap televisi yang ada di depannya. Sesekali gadis itu tertawa kecil menatap layar televisinya.

Nakula tersenyum, seperti jatuh cinta untuk kedua kalinya ia merasa sangat bahagia bisa melihat tawa Aluna. Cowok berbola mata hijau itu kini masuk dan menutup pintunya.

Mendengar ada suara seseorang dari sampingnya Aluna menoleh, dan terkejut ketika Nakula datang dengan membawa tiga buah minuman yang Aluna tahu itu Smoothie, Milkshake, dan Jus Strawberry.

"Pagi!" sapa Nakula tersenyum.

Aluna yang nyaris saja menjawab sapaan Nakula langsung mengurungkan niatnya dan memasang wajah jutek pada cowok itu.

Nakula terkekeh, ia meletakan ketiga minuman itu di atas nakas yang ada di samping kasur Aluna.

"Kamu kenapa?" tanya Nakula.

Aluna tidak menjawab. Matanya fokus menatap televisi yang ada di depannya. Nakula menoleh ke arah televisi itu dan tersenyum.

"Nonton Running Man?"

Aluna melirik ke arah Nakula. "Kok tau?"

Ups! batin Aluna kaget.

Nakula terkekeh. Sadar merespon jawaban Nakula, Aluna mengembungkan kedua pipinya dan kembali menatap layar televisinya.

"Tau dong. Kan aku tau banyak tentang mantan aku."

Jleb.

Rasanya nyesek sekali ketika mendengar kata 'mantan' dari bibir Nakula. Aluna berpikir apa Nakula merasakan hal yang sama ketika ia mengatakan hal itu padanya.

Setelahnya Aluna mendengus dan mengganti acara televisi itu ke channel lain.

"Kenapa di ganti?" tanya Nakula menoleh ke arah Aluna.

Aluna bergeming. Bukannya kesal karena di abaikan, Nakula justru gemas melihat gadis yang ada di hadapannya itu. Tanpa berpikir panjang Nakula langsung mendekat dan naik ke atas kasur Aluna. Aluna yang terkejut dengan spontan menggeser tubuhnya karena kasur itu terlalu kecil untuk mereka berdua.

"Ngapain?" tanya Aluna kesal.

"Nonton." jawab Nakula.

"Maksud aku ngapain duduk di kasur aku?"

"Pengen aja. Gak boleh?"

"Sempit!"

"Kamu sempit?"

"Gak liat mau jatoh?."

Nakula melirik tubuh Aluna yang memang sedikit lagi bisa jatuh jika Nakula nekat menggeser tubuhnya. Melihat hal itu Nakula bukannya turun, tapi ia malah merambatkan tangan kirinya ke belakang tubuh Aluna dan merangkul gadis itu mendekat ke tubuhnya. Dengan sedikit paksaan Nakula menarik tubuh Aluna sampai kepala gadis itu mendarat tepat di dada kirinya. Sontak wajah Aluna merah merona dan dadanya bergemuruh hebat ketika Nakula melakukan hal itu padanya. Sementara Nakula tanpa dosannya diam menatap layar televisi yang ada di depannya.

Untuk sesaat Aluna seperti membiarkan dirinya di rangkul seperti ini oleh Nakula, dan sesaat kemudian ia mengadahkan kepalanya ke arah Nakula, dengan naifnya Aluna berusaha melepaskan rangkulan Nakula darinya.

"Lepasin!"

"Gak mau."

"Lepasin Nakula!"

"Gak mau!"

INESTABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang