i

28.5K 1.3K 425
                                    

🎶 One Direction - They Dont Know About Us 🎶

Sudah hampir satu jam bergelung dengan boneka besar dan selimut di atas ranjang single bed miliknya, gadis manis yang hampir dua bulan menyandang marga Uchiha itu tak kunjung memejamkan mata bulat nan indah miliknya.

Rasanya susah sekali untuk terbang ke alam mimpi, beberapa detik terpejam mata bulatnya kembali terbuka, dia pejamkan lagi dan kembali terbuka lebar, selalu begitu hingga tak dia sadari sudah satu jam—bahkan lebih—dia menghabiskan waktu dengan tak berguna seperti itu.

Bukan tanpa alasan dia tak sanggup memejamkan matanya, dia punya alasan kenapa matanya sulit sekali terpejam malam ini. Alasannya adalah karena esok hari dia akan memulai sekolahnya di sekolah umum.

Akhirnya setelah beberapa minggu—atau mungkin bulan—merengek tanpa henti pada kedua orang tuanya gadis manis itu berhasil meluluhkan kekeras kepalaan orang tuanya.

Sarada Uchiha, begitu nama lengkapnya. Gelisah bukan main di atas ranjang mungil yang teramat nyaman apabila dilihat oleh semua mata yang memandang. Ranjang yang berlapis seprai motif kartun, selimut tebal, bantal guling empuk dan dijejali berbagai macam boneka dari segala ukuran nyatanya tak mampu membuat anak itu terlelap nyenyak seperti biasanya.

Bunyi serangga malam di luar jendela kamarnya turut menambah rasa gelisahnya seolah mengatakan bahwa malam ini akan lama berlalu.

Rasa gelisahnya makin menjadi karena sang Ayah—Sasuke Uchiha— yang katanya malam ini terbang ke Osaka karena ingin mengantar Sarada ke sekolah untuk pertama kalinya pun tak kunjung tiba di rumah mereka. Ada secuil rindu yang terselip di antara kepingan gelisah yang Sarada rasakan malam ini.

Terhitung hampir 3 minggu dia dan Ayahnya terpisah karena pekerjaan Ayahnya di Tokyo sana yang menggunung akibat ditinggal berlibur setelah resmi menikah dengan Ibunya—Sakura Haruno, ralat. Sakura Uchiha—sekitar dua bulan lalu.

Setelah melangsungkan pernikahan yang bertema garden party, dihadiri oleh kerabat dekat dan teman-teman kerja Ayah Ibunya, kedua mempelai membawa Sarada selaku anak mereka untuk terbang ke London.

Honeymoon-kah? Tidak. Ini disebut liburan keluarga oleh mereka sebab ada Sarada yang mempertegas bahwa mereka adalah keluarga, bukan sekedar pasangan pengantin baru.

Sarada senang sekali karena di London sana Ayahnya membawa ia dan Ibunya ke tempat-tempat yang dulu sering disinggahi Ayahnya semasa masih menjadi mahasiswa dan semasa masih hidup di London.

Selama 2 minggu tinggal di flat milik Ayah Sarada yang sengaja tidak dijual, mereka bertiga membuat banyak sekali kenangan selama berlibur di London seakan lupa dan tak ingin kembali ke Osaka melanjutkan aktifitas mereka.

Dua minggu berlalu. Liburan keluarga pun usai, sebagai ganti dua minggu liburan dan beberapa minggu bolos kerja yang digunakan untuk persiapan pernikahan, pekerjaan kedua orang tua Sarada jadi menggunung dan dapat dikatakan terbengkalai.

Alhasil, beginilah. Sarada hanya mampu mengobati rindu pada Ayahnya di Tokyo sana melalui aplikasi video call atau skype. Tapi sebentar lagi rindu itu akan terobati karena Ayahnya sebentar lagi akan tiba di rumah mereka.

Menyerah dengan matanya yang tak kunjung terpejam, Sarada mengambil guling kesayangannya dan melompat turun dari ranjang. Dia kenakan sandal rumahnya dan membuka pintu kamarnya, berniat pindah tidur dengan Mamanya yang selama tiga minggu ini tidur sendiri seperti dirinya.

Sarada yakin Mamanya tak akan keberatan jika dia meminta tidur bersama, segalak apapun Mamanya Sarada percaya bahwa wanita yang sudah melahirkannya itu tak akan menolak jika Sarada memeluknya sampai pagi datang.

SINGLE New GenerationWhere stories live. Discover now