xi

9.4K 770 262
                                    

🎶 Owl City - Honey & The Bee 🎶

Karena kondisi kesehatannya yang belum stabil dengan sangat terpaksa bayi yang sudah resmi diberi nama oleh kakaknya Sakagami itu harus tidur di tempat dan ruangan terpisah dari Ibunya. Bayi itu tinggal di ruang NICU dengan pengawasan dokter dan suster penjaga, berbeda dengan Ibunya yang sudah dipindahkan ke ruang pasca bersalin.

Baru saja Sakura dan Sasuke kembali dari mengunjungi ruang NICU untuk mengucapkan selamat malam pada bayi mereka juga untuk mengantarkan beberapa botol susu yang sudah diisi ASI perah milik Sakura untuk diberikan pada Sakagami sesering mungkin. Mengingat kondisi Sakura yang baru saja melahirkan siang tadi juga karena ruangan antara Ibu dan bayinya terpisah, dokter menyarankan agar Sakura memberikan ASI melalui botol susu.

Rasanya Sakura tidak tega sekali melihat bayi laki-laki yang ukurannya sangat kecil, bahkan guling yang ada di sebelah bayi itu pun ukurannya masih jauh lebih besar dibanding dengan Sakagami. Sakura menangis lagi saat tahu Sakagami bernafas dengan bantuan selang oksigen dan terpasang infus di tangan mungilnya.

Dokter bilang bayi prematur bisa kapan saja berhenti bernafas karena organ-organ pentingnya masih belum terbentuk sempurna maka dari itu Sakagami harus bernafas menggunakan selang oksigen.

Sedangkan Sakura yang sedang dilanda Syndrome baby blues benar-benar berubah menjadi perempuan cengeng, pemarah dan labil. Ditambah kondisi Sakagami yang seperti itu membuat Sakura makin uring-uringan dan tak bisa berpikiran positif.

Sasuke membantu Sakura turun dari kursi roda yang dipakai untuk mengunjungi ruang NICU, kemudian membantu Sakura berbaring di ranjangnya.

"Bagaimana Salad?" Sakura bertanya mengenai anak perempuannya yang sekarang sudah tidak lagi menjadi anak satu-satunya. Sejak tadi siang meninggalkan Sarada di café Sakura sama sekali belum bertemu dengan Sarada, dia juga menangis karena mengkhawatirkan tentang Sarada.

Anak itu pasti bingung dan takut sekali karena tingkahnya mengakibatkan adiknya lahir sebelum waktunya.

"Dia sudah pulang sebelum kau bangun, dengan Ibu dan Ayah."

"Apa dia tidak apa-apa?"

Sasuke tersenyum dan mengusap puncak kepala Sakura. "Dia baik-baik saja. Salad minta maaf padamu karena sudah membuatmu begini."

Air mata Sakura meleleh lagi dan Sasuke mengutuk dirinya yang berbicara tanpa pikir panjang!

"Kenapa dia minta maaf? Dia kan tidak salah!" Sakura mengomel tidak jelas karena suaranya berubah parau.

Cepat-cepat Sasuke mengangguk. "Iya. Memang sudah waktunya adiknya lahir. Dia tidak sabar ingin menggendong adiknya."

"Hiks... Hiks.. andaikan Sakagami sehat pasti Salad sudah bisa menggendongnya saat ini."

Sasuke, lebih baik kau diam saja dan tidak perlu mengatakan apapun!

Laki-laki itu nyaris menjambak rambutnya karena frustasi sendiri menghadapi Sakura yang jadi super sensitif, mudah tersinggung dan apa-apa langsung dijadikan alasan untuk menangis.

Ya Tuhan, kali ini lebih parah dibanding saat melahirkan Sarada dulu.

"Sudah Sakura, tidurlah." Sasuke mematikan lampu terang dan menyalakan lampu yang lebih redup setelah menutup semua jendela dan mengunci pintu.

"Menurutmu malam ini Salad mimpi akan bermimpi apa?"

"Dia pasti mimpi indah. Dia akan memimpikan Adiknya,"

Sakura terisak lagi dan Sasuke mengumpat dalam hati.

"Bagaimana aku bisa tidur sedangkan bayiku seperti itu di sana. Aku memang benar-benar Ibu yang jahat, tega sekali meninggalkan anaknya sendirian di sana bersama bayi-bayi yang lain. Bagaimana nanti kalau anakku diculik? Bagaimana nanti kalau anakku sengaja ditukar dengan bayi yang lain?"

SINGLE New GenerationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang