xix

8.7K 730 123
                                    

🎶 One Direction - You and I 🎶

"Ama...," Sakura berlari menghampiri bocah kecilnya yang tiba-tiba sudah ada di dalam rumah. Baru saja dia kembali dari mengantar Sarada ke sekolah belum sempat dia melepas alas kaki suara mungil Sakagami sudah menyambutnya.

"Saka," ucapnya dengan suara bergetar ketika sudah berhasil menggapai anak laki-laki itu dan menggendongnya erat-erat. Dia hujani wajah Sakagami dengan ciuman sarat akan rindu. Semalaman dia sulit tidur hanya karena memikirkan Sakagami, betapa lega hatinya melihat anak bungsunya ada di sini, di dekatnya.

"Ama, atu anen," Sakura tak kuasa menahan tawa mendengar ucapan Sakagami yang masih belepotan dan susah dimengerti—setidaknya dia paham benar apa yang disampaikan anak itu padanya.

"Ya, Mama juga kangen sekali denganmu." Sakura menangis lagi. Dia memangku Sakagami di salah satu sofa kosong, meneliti satu per satu bagian tubuh anaknya, dipastikannya bahwa Sakagami baik-baik saja.

Pertanyaan bagaimana anak kecil ini bisa ada di sini memenuhi otak Sakura sejak pertama melihat Sakagami, tapi baginya itu tidak penting. Yang terpenting adalah saat ini dia bisa memeluk Sakagami lagi. Masalah bagaimana Sakagami bisa tiba di sini, itu adalah urusan nanti yang dapat dia tanyakan pada—entah siapa—yang sudah membawa Sakagami kembali.

Hatinya lega karena tak ada satu pun yang hilang atau lecet dari tubuh Sakagami. Diiringi air mata yang berurai, senyumnya berseri-seri mendengar celoteh Sakagami yang bergumam "Mama" dan "Alad" sejak tadi.

"Mama sayang Sakagami."

"Atu, ayang Ama, Alad, Apaa!" jerit Sakagami riang. Sama halnya dengan Sakura, Sakagami pun berubah berseri-seri sejak tiba di rumahnya. Sempat dia murung setibanya di rumah dan tidak menemukan Sakura, tapi perasaan sedihnya segera hilang karena tak lama setelah dia sampai Mama yang dia cari akhirnya tiba juga di rumahnya.

Mendengar Sakagami menyembut Papa, membuat Sakura sadar bahwa mungkin saja Sasuke ada di sini saat ini. Ada perasaan senang dalam hatinya tapi itu hanya sedikit, perasaan kesalnya masih mampu mengalahkan desiran bahagia itu.

Tapi, di mana laki-laki itu?

Sakura menoleh ke kanan lalu ke kiri, mencari-cari keberadaan Sasuke yang belum dia lihat di ruang tamu. Mungkinkah di dapur? Atau di kamar mereka?

"Kau mencari aku?"

Wanita itu terlonjak, bahkan Sakagami sampai reflek mencengkram lengan Ibunya karena nyaris merosot dari paha Sakura.

Sasuke ada di sana. Sialan, dia ada di sana! Sakura menjerit histeris di dalam hati. Seketika wajahnya merah padam karena tertangkap basah mencari sosok Sasuke dan sialnya orang yang dicarilah yang menangkap basah dia tengah mencari-cari keberadaan Sasuke.

Tiba-tiba dadanya jadi berdetak kuat, seperti seorang remaja yang hendak bertemu dengan teman dunia mayanya untuk pertama kali.

Ayolah Sakura, jangan berubah idiot!

Wanita itu terkesiap kala Sasuke tiba-tiba duduk di hadapannya sedangkan dia sendiri masih sibuk menormalkan detak jantungnya yang berubah urakan.

"Tidak adakah sesuatu yang ingin kau jelaskan?"

Alis Sakura menukik tajam. Ucapan Sasuke seperti seorang hakim yang tengah menuntut penjelasan dari seorang tersangka pembunuhan.

Dengan tegas Sakura menggeleng. Dia masih tetap pada pemikiran bahwa dia tidak bersalah dalam hal apapun di sini.

Sasuke menghela nafas. "Adakah yang ingin kau tanyakan?"

Banyak! Banyak sekali, bodoh! Sakura mengumpat dalam hati.

SINGLE New GenerationWhere stories live. Discover now