Dokyeom Imagine

2.8K 214 15
                                    

Cast utama:
Kamu (Reader)
Dokyeom
Yuju
................................
-------------------------
Bagaimana jika kamu memiliki seorang kekasih namun kekasih kamu malah asik memuji wanita lain di depanmu? Sedangkan kamu sendiri tidak pernah mendengar dia memuji dirimu seperti itu. Apakah ini pertanda bahwa dia sudah tidak mencintaimu lagi? Kamu mempunyai seorang kekasih bernama Dokyeom. Hubungan kalian sudah 1 tahun berjalan dengan baik. Namun setelah datangnya seorang siswi baru bernama Yuju, dia mulai berubah.Dia selalu saja memuji gadis itu di depanmu. Mengatakan dia cantik lah, manis lah, sexy lah, dan masih banyak lagi. Jika dibilang kesal sih ya tentu. Tetapi ya mau bagaimana lagi, jika dia mengagumi seseorang kamu tidak bisa memaksa hatinya untuk terus melihat ke arahmu. Karena nanti dia yang akan terluka. Kamu sangat tidak ingin melihat kekasih yang sangat kamu cintai itu terluka. "Chagiya"panggil Dokyeom padamu
"Ne Oppa?"jawabmu
"Apa kau tahu, Yuju semakin hari semakin cantik ya" Dokyeom tersenyum menampakkan kekagumannya. Lagi lagi kamu hanya bisa tersenyum pahit dan mengangguk pelan sebagai tanda setuju dengan apa yang sudah di katakan Dokyeom. Walau sebenarnya hatimu sangat tidak ingin menyetujui nya.
"Kapan aku mempunyai seorang kekasih secantik dia" pandangan mata Dokyeom tak lepas dari Yuju. Kamu yang mendengar perkataan yang terucap dari mulut Dokyeom itu sangat terluka. Apakah dia sudah tidak menganggapmu sebagai kekasihnya? Dan juga apakah hatinya kini mencintai gadis itu? "Oppa"lirihmu
"Ne?" Dokyeom kini menoleh ke arahmu
"Apa kau menyukainya?"kamu menarik napas panjang untuk menahan rasa sakit di dadamu yang sedari tadi sudah membara. "Ehh emm maksudmu?"Dokyeom terlihat gugup.
"Apa aku sudah tidak kau anggap lagi? Dan apakah hatimu kini telah berpaling?" Ucap mu.
Dokyeom hanya diam sambil menatap mu.
"Apa aku sudah tidak berharga bagimu? Kau hanya tinggal menjawab Ya atau Tidak, apa kau menyukainya? Ralat, apa kau mencintainya?" kamu menatap lekat manik mata Indah milik Dokyeom.
"Ten..tentu saja tidak"
"Kau berbohong, matamu berkata bahwa kau sedang berbohong"kamu masih menatap matanya . Dokyeom kini hanya bisa terdiam.
"Oppa, tolong jawab aku" bisa dibilang kini matamu tengah berkaca kaca, sepertinya sebentar lagi air mata akan turun dari mata indahmu.
"Mianhae"Dokyeom  menundukkan kepalanya. Seketika itu juga air mata turun secara perlahan dari kelopak matamu, rasanya sakit sekali. "Jadi benar ya"kamu tersenyum tipis ke arahnya.
"Pantas saja dirimu selalu memujinya di depanku. Ternyata kau kini mencintainya. Benarkan Dokyeom-ssi?" Ia tertegun saat kamu sudah tidak memanggil dirinya dengan sebutan Oppa
"Chagiya"Dokyeom menggenggam tanganmu namun sesegera mungkin kamu menepisnya.
"Dokyeom-ssi untuk apa jika kita masih memiliki sebuah hubungan tapi hatimu tidak lagi untukku, aku sadar bahwa aku tidak sesempurna dirinya"ucapmu sendu
"Jika memang kau mencintainya melebihi cintamu pada diriku, aku ikhlas. Asalkan kau bahagia di sepanjang hidupmu" Kamu pergi meninggalkannya sendiri di kantin. Hatimu hancur, seperti terhantam sebuah truk besar. Airmata tak bisa kamu kendalikan lagi. Rasa takut akan kehilangan cintanya kini telah terjadi. Hubungan yang terjalin baik selama 1 tahun ini berakhir dengan buruk. Tak ada lagi rasa cinta di hati sang lelaki untuk wanitanya. Semua seakan sirna ditelan bumi.
----------------
Setelah kejadian saat itu, kini kamu tidak pernah berkomunikasi lagi dengan Dokyeom. Jika boleh jujur kamu masih mencintainya bahkan sangat sangat mencintainya. Lelaki itu kira kira kemana perginya? Sesuai dugaanmu, kini Dokyeom semakin dekat dengan Yuju. Keputusan saat itu yang kamu buat untuk mengakhiri hubungan kalian seperti nya Dokyeom sangat bahagia mendengar nya. Karena dengan itu dia bisa mendekati Yuju. Sepertinya juga mereka sudah memiliki hubungan. Lagi lagi kamu hanya bisa menghembuskan napas panjang agar rasa sesak di dadamu cepat menghilang.
Bel masuk sekolah berbunyi, seluruh siswa berhamburan untuk memasuki kelas termasuk dirimu. Selama pembelajaran di mulai pikiranmu tidak terfokus pada guru namun kamu malah menatap dalam dalam seorang pria yang tak jauh dari tempat dudukmu. Siapa lagi kalau bukan Mantan Kekasih mu.
'Mengapa semakin aku ingin melupakannya disitulah rasa cintaku semakin dalam?'batinmu
Tak terasa pula akhirnya bel pulang berdering, seluruh siswa kini berhamburan meninggalkan kelasnya.
Kamu kini tengah berdiri menunggu lampu merah menjadi lampu hijau untuk pejalan kaki. Dari arah sebrang kamu melihat Dokyeom melambaikan tangannya. Seketika rasa senang timbul dihatimu, kamu berpikir bahwa dia sedang melambaikan tangannya padamu. Namun saat kamu berbalik, ternyata ada Yuju dibelakangmu. Lagi-lagi kamu tersenyum pahit.
'Bukan aku, tapi dia'batinmu
Betapa bodohnya Dokyeom demi ingin menemui gadis pujaannya sekarang dia rela menembus lampu merah bagi pejalan kaki. Kamu membelalakkan matamu saat melihat sebuah mobil dengan kecepatan penuh akan segera menghantam tubuh milik Dokyeom.
"Dokyeom-ssi awas!" Tanpa pikiran panjang, kamu langsung berlari mendorongnya dan alhasil kini tubuhmu lah yang tertabrak oleh mobil itu. Tubuhmu terpental jauh dan tubuhmu juga mengeluarkan banyak darah, terutama kepalamu. Dokyeom yang melihat itu segera berlari ke arahmu.
"*Yn*-ah" Dokyeom menangis saat melihat tubuhku yang sudah dipenuhi darah
"Dokyeom-ah"kamu mengelus lembut pipinya
"Bertahanlah, ambulan akan datang sebentar lagi" Ia menghapus bercak darah yang ada di pipimu
"Ti...dak Dok...Dokyeom-ah"ucapmu terbata bata. Tak lama kemudian Yuju pun menghampirimu yang sedang tergeletak di aspal tak berdaya. "*Yn*-ah bertahanlah"ucapnya
"Yuju-ah, bolehkah a..aku meminta to...tolong padamu un...untuk yang terakhir ka..kalinya?"dengan susah payah kamu mengatakan itu
"Apa itu?"Yuju menggenggam tanganmu
"Jagalah Dokyeom untukku, jangan per...pernah kau menyakitinya. Dia...dia sangat mencintaimu"airmatamu menetes perlahan
"*yn*-ah"Dokyeom menggenggam erat tanganmu
"Dokyeom-ah saranghae" kini tubuhmu tak lagi bernyawa. Tuhan telah memanggilmu. Memanggilmu untuk kembali padanya untuk selama lamanya.

-----The End------
Voment gaes ehehe

Imagine With SeventeenWhere stories live. Discover now