Prolog

48 8 9
                                    

"Akhhhhhh..... To-tolong h-hentikan hiks.. hiks.."
Suaranya memenuhi ruang yang luas nan lembab ini, tak ada setitikpun cahaya yang berani menembusnya, ruang yang terasa sunyi tak ada kehidupan bahkan oksigen pun terasa tipis disini. Bau anyir darah mulai tercium dimana mana namun tak membuatnya mual sedikitpun ia malah menghirupnya dalam dalam seolah itu adalah pasokan oksigen yang sangat ia butuhkan.
"Kumohon hiks.. hentikan ini sakit.." suara yang terdengar pilu itu tak membuatnya merasa bersalah ia justru menyeringai dan memperdalam permainannya.
"Untuk apa? Untuk apa aku berhenti hm?" ia tersenyum samar, tidak ia menyeringai, seriangai yang menakutkan bak iblis.
"Akhhh.." rintihnya kembali saat pisau yang runcing nan tajam menyentuh kulitnya entah untuk yang keberapa kali ia merasakan pisau itu menyayat setiap inci dari tubuhnya, lelaki itu kembali menyeringai senang namun sedetik kemudia ia berdecih dan nampak marah.
"Aku mulai bosan dengan ini, kau sudah tak menyenangkan lagi. Bagaimana kalau kita akhiri saja?" lelaki itu terlihat meraih pistol yang berada dibalik jaketnya. Ia mengarahkan pistol itu tepat dijantung perempuan yang sudah takberdaya yang terikat disebuah kursi dan..

Dor

Satu tembakan menembus jantunya, seketika darah segar membanjiri seluruh tubuhnya. Tak puas hanya dengan satu tembakan, ia menembaknya lagi dibagian tubuh yang lain.

Dor
Dor

Wanita yang malang kini ia sudah tak bernyawa lagi. Lelaki itu kembali menyeringai dan berjalan keluar ruangan itu meninggalkan mayat yang bersimbah darah. Dengan tangan dingin itu ia kembali merenggut nyawa orang yang tak berdosa.

.

.

.

.

.

TBC

Ohaloooo gaeess...
Gimana gimana gimana ?
Gimana ceritanya?
Ini baru prolognya aja lohh
Ikuti terus yah kelanjutannya :)
See you :) :*

Jangan lupa vot and coment :)

Your My DestinyWhere stories live. Discover now