02STALKER?

15 1 0
                                    

AUTHOR POV

Aster menyusuri lorong kampus yang mulai sepi. Ia melirik benda bulat dipergelangan tangannya, menunjukkan pukul 15.00.

'Kelas sebentar lagi mulai. Hufftt.. sepertinya aku akan pulang malam lagi' 

Hari ini adalah hari rabu, dimana setiap hari rabu ia mulai kuliah sore bahkan ia sampai pulang malam. Aster berjalan dengan tempo yang cepat dan tak lama kemudian ia sampai dikelas ternyata kelas sudah ramai dan tempat duduk sudah penuh. Ia mengedarkan pandangannya kepenjuru kelas dan matanya terkuci pada meja kosong yang berada tepat dihadapan meja dosen, disana telah duduk seorang laki laki berjaket hitam, memakai topi wajahnya tak terlihat karna ia menutupnya dengan masker. Aster bertanya tanya, ia heran mengapa tak ada yang duduk disana? Bukankah bagus duduk didepan hingga mereka bisa fokus dan memperhatikan pelajaran dengan baik? Lalu ia merasa asing dengan pemuda yang duduk disana, sepertinya ia kakak tingkatnya.

"Kau sedang apa nona daisy" aster tersentak saat suara bariton mengagetkannya, iapun menoleh kebelakang dan mendapati dosennya sedang berdiri menatapnya tajam.

"Ku tanya sekali lagi sedang apa kau berdiri dan menghalangi jalanku?"

"Maaf pak saya sedang mencari tempat duduk"

"Itu ada satu didepan, disamping pemuda itu"  aster mengangguk kikuk dan berjalan mendekati pemuda itu, ia tampak tak memperhatikan sekitar, ia hanya fokus memandang kedepan sampai aster duduk pun ia tetap tak bergeming. Disaat dosen menjelaskan, aster sempat mencuri pandang kearah pemuda itu tapi tetap saja ia tak bergeming seolah tak menganggap aster disana.

ASTER POV

Ya ampun kenapa auranya jadi dingin gini sih. Kutatap sekali lagi padanya dan tetap saja ia masih fokus kedepan. Aku tak pernah melihatnya selama aku dikampus ini, siapa dia sebenarnya. Aku sangat penasaran. Apa dia kakak tingkatku? Lalu kenapa aku tak pernah sekalipun melihatnya dikampus? Kenapa ia memakai jaket hitam? Kenapa dia pakai topi dan kenapa dia harus menutupi wajahnya dengan masker? Oh ya ampun aku sangat penasaran.
Aku bernafas lega karna prlajaran telah selesai dan aku ingin cepat cepat pulang. Rasanya pantatku seakan terbakar duduk selama 4 jam tanpa istirahat, oh.. bayangkan. Saat aku hendak pergi seseorang menahan pergelangan tanganku. Ah ternya pemuda disampingku, kini aku dapat melihat manik matanya, matanya yang setajam elang sedang menatapku intens, entah mengapa jantungku berdetak melebihi ritme saat ia menatapku.

"A-apa?" Tanyaku tergagap.

"Namamu" ucapnya dengan suara rendah dan terkesan dingin tapi sangat mengerikan bagiku.

"A-apa? Kau bilang apa?"  dia mendecakkan lidahnya.

"Siapa namamu?"

"Untuk apa kau mau tau namaku?"

"Sudah jawab saja"

"Aster, aster amartha daisy" setelah ia tau namaku, ia pergi begitu saja tanpa memberitaukan namanya padaku. Hey itu kan tidak adil. Aku memberenggut kesal. Aku tersentak saat seseorang menepuk pundakku, aku menoleh dan mendapati dua orang gadis. Siapa mereka?"

"Hai namaku bella dan ini temanku jasmin" ucap salah seorang dari mereka.

"Apa yang dia katakan padamu?" Ucapnya yang kuyakini bernama jasmin.

"Hah? Apa? Siapa?" Aku tak mengerti apa yang mereka maksud.

"Jason. Dia berkata apa padamu? Apa dia mengancammu atau melakukan hal aneh padamu?" Tanya bella beruntun. Sekarang aku paham mungkin yang mereka maksud adalah pemuda tadi yang duduk disampingku.

"Oh.. dia? Dia hanya bertanya siapa namaku itu saja" kulihat mereka berdua saling pandang, sedetik kemudian wajah mereka berudah serius dan memandangku.

"Jauhi dia" ucap bella.

"Mulai sekarang kamu harus berhati hati. Jangan dekat dekat dengannya" timpal jasmin.

"Tapi kenapa?"

"Kamu tidak perlu tau. Kamu cukup ikuti apa kata kita"

"Tapi aku butuh penjelasan, mengapa aku harus berhati hati? Mengapa aku harus menjauhinya? Siapa sebenarnya dia?" Tanyaku menuntut. Jasmin memghela nafas dan kembail menatapku.

"Dia itu Jason Alstroemeria. Dia itu bukan orang baik, jauhi dia" aku masih tidak mengerti, siapa itu jason? Dan nama marganya.. aneh sekali. Aku tak pernah mendengar namanya.

"Kamu pulang sendiri?" Tanya bella. Aku hanya mengangguk.

"Mau kami antar?" Tawar bella lagi. Aku menggeleng dan menjawab.

"Tidak, terimakasih"

"Baiklah kalau begitu. Tolong jangan berjalan dijalan yang sepi dan sebisa mungkin untuk mencari tempat yang ramai orang lalu lalang. Kau mengertikan?" Aku hanya mengangguk walau sejujurnya aku masih belum paham dengan semua ini.
Aku berjalan meninggalkan kampus dengan berjuta pertanyaan yang terngiang dikepalaku. Ini terlalu mendadak, otakku yang kecil tak dapat memproses semua kejadian yang telah terjadi. Kulirik jamku menunjukkan angka 19.30, jalanan masih ramai ,banyak orang berlalu lalang disini. Aku memilih jalan kaki karna memang lokasi rumah dan kampusku tidak terlalu jauh. Jalanan yang kulalui mulai gelap dan orang yang berlalu lalang kian sedikit sampai aku tiba digang yang menuju rumahku, disini sangat sepi tak ada orang satu pun dan pencahayaan pun hanya dibantu oleh lampu jalan yang temaram. Tiba tiba saja aku teringat perkataan jasmin dan seketika bulu kudukku merinding.

Tap tap tap

Kuhentikan langkahku saat mendengar bunyi sepatu mendekat. Apa aku diikuti? Kuberanikan diriku untuk mengok kebelakang. Seketika jantungku seperti berhenti berdetak untuk sesaat. Disana, dibawah lampu jalan yang temaram aku melihatnya, ia mengenakan pakaian serba hitam dan aku tak bisa melihatnya dengan jelas. Ia kembali melangkah mendekatiku. Dengan panik aku langsung berbalik dan sekuat tenaga aku berlari, lari terus berlari. Berbelok aku berbelok disetiap belokan digang itu. Aku berlari tanpa arah.

Kanan..

Kanan..

Kiri..

Kanan lagi..

Aku tak tau sudah berapa jauh aku berlari hingga aku tak lagi mnghitung belokan yang aku lalui. Dadaku sesak, aku tak dapat bernafas. Tenagaku habis dan..


TBC

Ayo dong vot
Vot
Vot

Coment
Gimana ceritanya

Ok? See you 😊

Your My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang