3. Naruto

17.2K 1.2K 232
                                    

Baby Baby by ChulZzinPang

Naruto by Masashi Kishimoto

.

Chapter 3 : Naruto

.

Beberapa jam lagi matahari akan terbit, tapi Sasuke masih belum bisa memjamkan matanya dan berbaring dengan tenang diatas ranjang kesayangan. Niat pulang kerja untuk mengistirahatkan tubuhnya, kini ia malah dihadapi pada cobaan yang tidak pernah diduga.

Dengan plester penurun panas yang menempel di kening, Sasuke mencoba memejamkan matanya untuk tidur.

"Hiks.. oee.."

Namun belum sampai lima detik ia terpejam, suara rengekan bayi yang berbaring disampingnya mengusik telinga. Sasuke mengerang gusar dan kembali menggerakan tangannya untuk mengelus rambut pirang sang bayi mungil.

Ya, Uchiha Sasuke seorang pemuda yang dikenal dingin dan tidak berperasaan ini tengah mengasuh seorang bayi yang ditemukannya dijalan sewaktu pulang kerja. Kondisi menyedihkan bayi itu yang kedinginan juga kelaparan membuat Sasuke iba hingga membawanya pulang kerumah dan membelikannya susu bahkan pakaian. Kini Sasuke tengah mengelus-elus rambutnya supaya si bayi cepat tidur, namun yang didapatinya malah bayi tersebut akan merengek jika hal yang membuatnya nyaman menghilang.

Menyebalkan, rutuk Sasuke dalam hati. Pria itu ingin sekali membawa bayi ini ketempatnya semula jika ia tidak memiliki rasa kasihan.

.

.

~~ChulZzinPang~~

.

.

Alarm memang diperlukan untuk seseorang yang tidak bisa tepat pada waktunya atau selalu telat. Alarm juga berfungsi sebagai pengingat seseorang akan apa yang harus ia kerjakan pada waktu tertentu. Tentunya hal ini sangat berguna bagi sebagian orang.

Tapi tidak bagi Uchiha Sasuke. Seseorang yang sangat perfeksionis pada setiap pekerjaannya tidak perlu diingatkan oleh hal seperti itu sebagai pengingat. Tentu ia bukan seorang yang pelupa.

Namun berbeda dengan sekarang. Bukan, bukan karena ia bangun kesiangan karena tertidur terlalu larut, bukan juga lupa mengerjakan suatu pekerjaan penting hingga ia menjadi sekesal ini. Seingat pemuda dengan paras sempurna itu, ia baru saja memejamkan matanya beberapa waktu yang lalu. Namun suara tangisan berisik yang menusuk telinga membuat ia terbangun dipagi buta seperti sekarang ini.

Sekarang apa lagi, pemuda itu terus merutuk dengan lingkaran hitam yang kentara dibawah matanya. Ia seperti memiliki alarm otomatis dengan suara paling menjengkelkan. Matahari bahkan belum sepenuhnya terlihat dan sekarang ia sudah duduk diatas ranjangnya dengan seorang bayi yang menangis.

Lama kelamaan dibiarkan, suara tangisan itu malah semakin menjadi dan hampir membuat telinganya tuli.

"Sahhh.. diam, nak," Sasuke berusaha menenangkan dengan cara mengelus-elus helaian pirang si bayi. Namun suara tangisannya tidak berkurang sedikit pun. Sasuke jadi frustasi dan pusing sendiri.

Belajar dari rekan kerja dan karyawannya yang sudah memiliki anak, Sasuke ingat beberapa hal tentang penyebab bayi menangis. Bayi bisa menangis karena lapar, tidak nyaman, terganggu, takut, dan juga buang air.

Dua kata terakhir membuat Sasuke menegluk air liurnya susah payah. Baru kali ini dalam seumur hidupnya ia merasa khawatir dan tidak tenang karena hal kecil seperti ini.

Baby BabyWhere stories live. Discover now