6. Adopsi (2)

5.7K 628 89
                                    


Kini di dalam kamar yang sebelumnya digunakan oleh Sasuke bermalam dari pelariannya, terdapat Itachi dengan Naruto yang merangkak di atas kasur. Pria berusia awal 30an itu terkekeh senang sembari mengatur kamera pada handpoonenya. Diliriknya Naruto yang tengah melempar sebuah bantal kecil.

"Naru-chan ayo lihat pada Oji-chan," bayi kecil di atas ranjang menoleh pada asal suara. Sontak sebuah blitz kamera menyergap wajah mungilnya. Tak lama ia terkekeh menampakan sedertan gusi kemerahan. "Ah kawaii."

Sasuke yang berapa di ambang pintu menghela napasnya pelan. Rasa pening sudah mereda berkat teh dan obat yang minum sebelumnya. Namun entah kenapa mendadak kembali pening saat melihat tingkah sang kakak.

Sejatinya ia dan sang kakak tak jauh berbeda. Bukan hanya sekedar penampilan fisik namun juga karakter, hobi dan beberapa hal yang disukai lainnya. Mereka berdua meski terlihat dingin dan tak berperasaannya justru yang paling mudah luluh pada hal-hal lucu dan menggemaskan.

Contohnya sudah terpampang nyata sekarang. Dimana sang bungsu Uchiha dengan mudah membawa pulang seorang bayi mungil lucu dan sang kakak dengan mantap mendukung tindakan adiknya.

Tentu Itachi tak mungkin sekadar dengan mudahnya memberikan Sasuke kemudahan hak asuh. Ia pun tak ingin kalah dengan adiknya. Itachi juga mau meng'gemasi' Naruto. Seperti sekarang.

"Otouto-chan, tolong foto aku dengan Naru-chan," Itachi menyodorkan handpone miliknya pada sang adik dan segera bergegas menuju atas ranjang. Pria berambut panjang itu mengambil posisi yang menurutnya bagus kemudian menarik Naruto agar berada di atas pangkuannya. "Ayo cepat foto kami."

Dengan langkah yang berat mau tak mau Sasuke mendekat. Matanya menyipit menahan perih melihat gelagat kakaknya yang mendadak norak saat bersama Naruto. Uchiha sulung bersandar pada headboard, kedua kaki diselonjorkan ke depan. Naruto dalam pangkuan kooperatif dengan berwajah lucu ketika Itachi memeluknya.

1

2

3

Ckrek!

Blitz lagi-lagi menerpa wajah si mungil yang kegirangan. Naruto nampaknya menyukai ketika ada sinar menerpa wajahnya.

"Aniki, sudah," Sasuke menyerahkan handpone tersebut pada kakaknya, namun Itachi menolak.

"Lagi, sedikit lagi."

Memutar matanya bosan, Sasuke menuruti keinginan konyol sang kakak. Rasanya ia lebih memilih memusingkan otaknya dengan pekerjaan di kantor ketimbang meladeni tingkah Itachi yang kadang membuatnya malu. Malu, karena ia yakin foto-foto ini akan di pajang di media sosial Itachi sambil men-tag dirinya.

Sekitar lebih dari 30 menit mereka menggeluti dunia fotografi dadakan. Hasilnya tak bisa dikatakan buruk karena wajah Itachi memang pada dasarnya tampan, belum lagi postur tubuh yang tegap bagai model, serta Naruto yang nampak menikmati kegiatan ini.

"Baguskan~" Itach i tersenyum bahagia sambil memamerkan hasil foto ia dengan Naruto.

Sasuke berdecih, "alay," katanya.

"Hehe.. Ayo lagi Naruto!"

"Hei, kau bilang hanya berfoto dengannya saja!" Sasuke protes.

"Tidak, kau salah dengar," Itachi turun dari ranjang, didekatinya sang adik dan ia mendorong pelan punggungnya "keluarlah, biarkan aku bermanja ria dengan Naruto."

Ketika tubuhnya didorong paksa menuju pintu agar keluar dari kamar, Sasuke berontak. Ia ingin mengelak dan mengambil Naruto namun Itachi lebih cepat ambil tindakan. Didorong lagi tubuh adiknya lebih kuat dan segera ia menutup pintu lalu menguncinya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 18, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Baby BabyWhere stories live. Discover now