15. Awal Yang Baik

1.3K 130 6
                                    

“Badannya panas,” ucap Taeyeon. Lalu, dia berjalan keluar kamar. Berniat mengambil air untuk mengompres Yeri.

“Kak, apa perlu kita telpon dokter Im?,” tanya Jin.

“Untuk sementara ini nggak perlu.  Duh, pusing aku. Adaaaa aja. Padahal mami sama papi baru aja pergi ketemu klien ke Bali,” kata Taeyeon lalu melanjutkan langkahnya keluar kamar.

“Yeri akan baik-baik saja kan, bang?,” tanya Jungkook.

“Iya. Yeri pasti baik-baik aja kok,” jawab Jin lirih. Sebenarnya dia juga takut terjadi sesuatu dengan Yeri. Tapi dia tidak boleh terlihat lemah. V sudah nangis dari tadi.  Masak dia juga nangis, kasihan Kak Taeyeon. Begitu pikir Jin.

“Bang, udah jangan nangis terus. Kasian Yeri, boboknya nggak nyenyak. Suara abang gede banget. Kayak kodok," kata Jungkook.

“Padahal gue liat Myemim senyum bahkan ketawa dengan bebas belum lama ini, Kook. Masak dia harus sakit lagi. Gue nggak mau,” V memeluk Jungkook. Dia nangis di bahu Jungkook. Jungkook merasa canggung. Jin hanya mengelus punggung V memberi kekuatan pada adik laki-lakinya.

“Kak…”

“Yeri… ?,” V melepaskan pelukannya dari Jungkook. Dia menuju sisi Yeri. Adeknya sudah membuka mata. Tapi masih terlihat lemah

“Apa ada yang sakit, Yer?,” tanya Jin.
Yeri menggeleng lemah. “Loh, ada Kak Jungkook?”

“V, ayo ganti baju dulu,” Jin menarik paksa V yang sedang mengenggam tangan adiknya. V sedikit memberontak. Tapi setelah dikasih death glare oleh Jin, dia langsung menurut.

Hanya tersisa Yeri dan Jungkook. Suasana jadi canggung. Bingung mau memulai percakapan.  Yeri memainkan jari-jarinya. Bingung. Jungkook menggaruk tengkuknya. Padahal tidak gatal.

“Emm…. Kak?,” Yeri akhirnya yang memulai percakapan.

“Iya? Kenapa Yer? Ada yang sakit? Atau butuh sesuatu?”

Yeri tersenyum. Syukurlah… batin Jungkook.

“Yeri nggak apa-apa kak. Nggak butuh apapun. Yeri mau tanya…”

“Apa?”

“Apa ... Emmm…. Kakak … apa masih mau jadi teman Yeri?,” tanya Yeri pada akhirnya.

“Loh? Emang kenapa?,” Jungkook menarik kursi dan duduk menghadap Yeri. Jarak mereka cukup dekat.
Yeri gugup. “Kan, kakak sudah lihat kalau Yeri itu… Beda?”

“Hem? Beda? Beda yang kayak gimana dulu nih?”

“Yeri, sebenarnya cewek yang nyusahin, manja, cengeng. Apa kakak masih mau berteman sama Yeri? Padahal Yeri suka bikin orang panik tiba-tiba?”

Jungkook tersenyum. Senyum yang sangat lebar. Bahkan gigi kelincinya sampai kelihatan. Dia menarik Yeri kepelukannya. Yeri terkejut mendapat perlakuan seperti itu dari Jungkook.

“Ka.. kaa..kak Jungkook?”

“Apa yang kamu rasain sekarang?,” tanya Jungkook. Dengan masih memeluk Yeri.

“Ya?”

“Apa kamu ngerasa kalau aku nggak mau lagi jadi temenmu?,” tanya Jungkook.

Yeri menggeleng.

“Itu jawabannya. Jangan khawatirkan apapun. BTS dan Velvet akan ada disamping kamu terus, Yer. Begitu juga dengan kakak. Ayo hadapi ketakutanmu, masa lalumu, mimpi burukmu, bersama,” ucap Jungkook dengan posisi masih memeluk Yeri. Dia tau kalau Yeri sering seperti tadi di UKS, jika teringat dengan masa lalunya. Jin yang menceritakannya.

I NEED YOU, MY DEAR √Where stories live. Discover now