35. Kehilangan...

1.1K 114 27
                                    

Wendy digantung di sebuah pohon dalam keadaan sadar, mulutnya ditutup dengan lakban. (digantung kayak Park Hyung sik dan Park Seo Joon di drama Hwarang  ). Wendy mencoba memberontak untuk lepas. Namun sia-sia.  Tepat dibawah Wendy sudah ada beberapa batu besar yang kasar, dan memiliki sudut tajam.

Terdengar suara tawa licik diatas pohon. Seorang lelaki memakai seragam Hanyang. Duduk disalah satu batang pohon yang dekat dengan Wendy. Dia menatap orang-orang yang ada dibawahnya dengan tatapan meremehkan.

“Apa kabar teman-teman? Lama tidak bertemu. Kalian pasti merindukanku kan?” tanyanya sambil tertawa.
Semua yang ada disana sudah mengepalkan tangannya kuat-kuat pertanda marah.

Suga hampir berlari mendekati pohon itu sebelum seuara lelaki itu membuatnya berhenti. “Stop, Ga. Lo maju Wendy mati,” kata lelaki itu sambil mengeluarkan pisau andalannya dan diarahkan ke tali yang digunakan untuk menggantung tubuh Wendy. Wendy melihatnya berusaha memberontak. Dia tak mau mati konyol seperti ini.

“Sialan lo, JUNG JAEHYUN!!!” umpat Suga.

“Wow… Kata-katamu manis sekali, MIN SUGA,” kata Jaehyun.

Jin sudah marah. Baru saja dia mau melangkah maju, V menariknya untuk berlari meninggalkan tempat itu. Jin memberontak. Tapi Jimin membantunya. Mereka membawa paksa Jin pergi dari tempat itu, V tidak ingin Jaehyun menyadari kenyataan lain bahwa mereka saudara.

Namjoon menyuruh Irene dan Seulgi untuk pergi. Namun dua orang ini keras kepala. Mereka ingin menunggu Wendy. Setelah berdebat, akhirnya Namjoon mengalah. Debat bersama perempuan memang sulit.

“Gue nggak mau liat drama kayak gini terlalu lama. Gue cuma mau ngomong hal yang penting aja. Dengerin baik-baik, oke?”

“Apa yang lo mau Jae?” kali ini Jungkook bersuara.

“Simple. Jangan usik kehidupan gue. Tadinya gue ingin buat Wendy merasakan game-ku, tapi, gue rasa memanfaatkannya untuk menghentikan kalian juga bukan pilihan yang salah,” kata Jaehyun santai.

“Kita nggak akan ngusik kehidupan lo, kalo lo diem. Tapi lo selalu berusaha membuat Yeri seperti orang gila, dan bahkan lo juga nyerang gue. Kalo mau buat simple itu caranya juga simple. Lo diem kita juga diem. Lo ngusik kita juga ngusik!” balas Jungkook.

“Ini permasalahan yang berbeda dengan permasalahan Yeri.”

“Sama! Lo ganggu Yeri. Lo juga buat hidupnya nggak nyaman,” kata Jungkook.

“Tau darimana lo? Lo bahkan tau Yeri belum lama ini. Sedangkan gue? Gue jauh lebih tau dia. Keluarganya, kehidupan dia waktu di Jerman, bahkan segalanya tentang Yeri gue tau. Jadi jangan ngatur-ngatur gimana gue ke Yeri. Lo emang pacarnya tapi bukan berarti lo berhak ngatur-ngatur gue juga.”

“Sinting lo!” celetuk Jungkook.

“Gue emang sinting. Gue makin sinting sewaktu melihat Yeri,” jawab Jaehyun lalu tertawa.

“Sekarang lepasin kak Wendy,” pinta Jungkook.

“Perjanjian? Jangan usik hidup gue dan jangan ikut campur,” kata Jaehyun.

“Gue janji,” kata Jungkook.

“Aaahhh terserah juga sih. Intinya, lihat Wendy kalian sekarang. Ini peringatan. Kalian ngusik hidup gue, mungkin besok pas gue ketemu Wendy lagi, dia bakal ngalamin sama kaya mangsa gue yang lain.”

Jaehyun berdiri. Lalu dia menuju pagar tembok dengan berjalan di batang pohon satu  ke batang pohon lainnya. Dia pergi dari sana.

Namjoon dan Hoseok segera menyingkirkan batu-batu yang ada dibawah Wendy. Jungkook berlari memanjat pohon. Untuk menurunkan Wendy secara perlahan. Suga menunggu dibawah Wendy.

I NEED YOU, MY DEAR √Место, где живут истории. Откройте их для себя