One(s)

4.7K 555 23
                                    

***
1-a

Darah, keringat, dan air mataku..
Blood, Sweet, and Tears - BTS

"Kim Taehyung..." laki-laki itu mengulurkan tangannya sembari memberikan senyum kotaknya pada gadis yang saat ini tengah duduk di depannya. Tubuhnya menegak, kedua alisnya terangkat hingga matanya terbuka lebar. Laki-laki itu bahkan tak memedulikan ujung lengan kemeja warna hijau toskanya yang berkerut karena terlalu bersemangat menyambut uluran sang gadis.

Gadis bersurai legam itu tersenyum manis, membalas senyum yang diberikan oleh Taehyung. Mereka larut dalam suasana, tak memedulikan desiran angin yang berbisik, mengejek kedua insan itu seakan mereka tidak menghiraukan eksistensi kehidupan lain di dunia ini.

Gadis itu lalu ikut mengulurkan tangannya dan membalas uluran tangan Taehyung, membuat tangan besar laki-laki itu dapat merasakan tekstur lembut tangannya. "Yerin. Jung Yerin," ujar gadis itu sambil memperkenalkan namanya.

Taehyung membalas jabatan tangan gadis itu dengan genggaman yang erat. Mereka saling menatap untuk cukup waktu yang lama. Tak ada satu pun dari mereka yang ingin membuka suara, mereka seakan hanyut dalam keadaan. Tenggelam dalam detik-detik berharga yang mereka yakini sebagai suatu garis takdir Tuhan untuk mempertemukan mereka.

.

.

.

Yerin membuka matanya yang terasa berat secara perlahan dan hal yang pertama kali ia rasakan adalah kepeningan yang menghantam kepalanya, terasa begitu menyakitkan. Rasanya seperti dia sedang berputar-putar saat ini, hal ini pasti terjadi lantaran aroma menyengat dari kain yang membungkus mulutnya sebelum dia jatuh pingsan. Yerin meringis, matanya berpendar, mencoba mencari tahu ada di mana dia saat ini, tapi nihil, dia tidak menemukan apa-apa. Dia merasa asing berada di dalam ruangan ini.

Yerin mencoba menggerakkan tubuhnya, tapi sialnya tubuhnya terikat. Kedua tangan dan serta kakinya diikat oleh tali tambang yang kuat. Yerin meringis saat memaksakan dirinya duduk di ranjang. Pandangan Yerin terus menjelajah di ruangan yang ditempatinya saat ini dan yang didapatinya hanyalah aura dingin membuatnya merinding ketakutan.

Yerin ingin segera pergi dari sini!

"T-tolong ..., siapapun tolong aku," cicitnya. Kedua bibirnya bergetar dan matanya gemetar saat penerangan dalam ruangan tiba-tiba mati. Keringat dingin mengucur di seluruh tubuhnya. Yerin takut bukan main.

Kriett..

Yerin memusatkan perhatiannya pada pintu yang tiba-tiba saja terbuka dan betapa terkejutnya ia saat dia mendapati seseorang memasuki ruangan ini. Segera Yerin membalikkan badannya hingga memunggungi orang tersebut. Oh sungguh, dia tidak siap menemui siapapun yang saat ini sedang menculiknya. Namun, se-tidak siapnya Yerin menemui orang itu, orang tersebut tetap saja melangkah maju mendekatinya.

Derap langah kaki dengan irama yang tetap memasuki pendengaran Yerin, memenuhi telinganya membuat pikirannya dipenuhi banyak kemungkinan. Belum lagi jantungnya sekarang tidak bisa diajak berkompromi. Yerin hanya takut, saking takutnya ia, dia tidak ingin orang itu mendengar suara detak jantungnya sendiri yang memompa begitu kencang. Mungkin saja jika orang itu mendengarnya dia akan menghentikan detak jantung Yerin saat ini, atau lebih parahnya memerkosa dan langsung memutilasi Yerin hidup-hidup.

Yerin memejamkan matanya segera sesaat setelah dia melihat sepasang sepatu hitam mengkilap berhenti di hadapannya. Dalam hatinya, gadis itu tak henti-hentinya berdoa. Dia berharap jika hal ini adalah hanya bagian dari mimpi buruknya, setelah itu dia akan terbangun dan menertawakan mimpi ini bersama kakak laki-lakinya.

Jantung Yerin nyaris melompat dari tempatnya saat dirinya merasa penculik itu memegang dagunya lalu mengangkat wajahnya. Yerin menggigit bibir bawahnya dan memejamkan matanya erat, dia terus berdoa dalam hatinya, tapi semua itu rasanya sia-sia. Dia tetap ketakutan dan semakin yakin jika yang dialaminya saat ini adalah sesuatu yang nyata.

"Buka matamu." Suara berat memerintahkan Yerin untuk membuka matanya dengan nada suara yang dingin. Yerin menggeleng samar, menolak perintah tersebut. Hal tersebut memancing amarah si penculik, dengan tidak berperasaan orang itu menancapkan jarinya lebih dalam pada dagu yang ditopangnya.

Yerin meringis kesakitan karenanya.

"Buka matamu, Jung Yerin!" lagi suara itu memerintahkannya, namun kali ini dengan nada suara yang dalam dan berhasil membuat Yerin menangis ketakutan. Dia tidak mau, dia takut. Yerin tetap enggan membuka matanya meski penculik itu sudah memerintahnya sebanyak dua kali.

"Buka matamu, Jung Yerin! Buka matamu!!" Lagi dan lagi Yerin menggeleng, dia sudah tidak memedulikan rasa sakit pada dagunya, dia hanya ingin penculiknya pergi tetapi penculik itu sama keras kepalanya dengan Yerin. "BUKA MATAMU SEBELUM AKU MENCONGKELNYA KELUAR, JUNG YERIN!" Isakan Yerin keluar saat mendengar bentakan dari sang penculik. Yerin bukan takut ancaman laki-laki itu, dia hanya ..., takut, tapi tidak tahu takut pada hal apa dan dia tidak tahu bagaimana menyalurkan ketakutannya, yang bisa dilakukannya hanyalah menangis untuk saat ini.

Yerin merasa ibu jari penculik itu menyentuh pipinya, membersihkan air matanya yang merembes keluar, "Tenanglah, Sayang ..., aku tidak ingin menyakitimu. Tolong, buka matamu sekarang, Jung Yerin." Meski begitu, Yerin tetap mempertahankan dirinya. Gadis itu tidak membuka matanya yang terpejam.

Tanpa disangka-sangka, penculik itu menghadiahi ciuman di pipi Yerin, "Kuharap ini terakhir kalinya aku memperintahkanmu untuk membuka matamu. Buka matamu sekarang juga sebelum aku yang membukakannya untukmu, Jung Yerin."

Mendengar suara dalam laki-laki itu membuat Yerin mau-tidak mau membuka matanya, Yerin tidak ingin tahu bagaimana cara laki-laki itu membuka matanya, yang pasti dia harus menghindari hal itu terjadi.

Mata Yerin membola saat dia mengetahui siapa dalang dari penculikannya ini, itu Kim Taehyung, temannya. Beragam pertanyaan muncul dalam pikiran Yerin saat melihat senyuman penuh arti Taehyung. Ya, bagaimana bisa pelakunya adalah Taehyung, temannya sendiri?

"Halo, Jung Yerin," sapa Taehyung yang berhasil menyadarkan Yerin dari lamunannya.

#1 CREEPY [TAEHYUNG-YERIN] ✔Where stories live. Discover now